Jakarta -Meski kondisi ekonomi dianggap lebih stabil ketimbang tahun lalu, para pedagang di pusat grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, mengeluh omzet penjualannya malah semakin susut di awal tahun ini.
Novri, salah seorang pedagang yang ditemui detikFinance mengungkapkan, jika dihitung dari omzet harian di luar hari-hari menjelang bulan Ramadhan, tahun ini penjualan di toko busana muslimnya merosot hingga lebih dari 30%.
"Sekarang awal tahun malah makin sulit orang dagang. Tahun lalu yang katanya orang lagi susah masih bisa jualan Rp 5 juta sehari di luar dekat puasa, sekarang dapat Rp 3 juta sehari saja sudah untung banget," ujarnya di lokasi, Minggu (17/1/2016).
Kendati demikian, lanjut Novri, dirinya tak mengetahui penyebab semakin sepinya pembeli yang datang berbelanja di pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
"Kurang tahu kalau saya, orang lagi hemat mungkin. Tahunya semakin sepi saja awal tahun," katanya.
Widia, pedagang lainnya mengungkapkan hal serupa. Awal tahun ini dagangannya semakin sulit terjual.
"Pasar lagi kurang, boro-boro bisa dapat Rp 3 juta sehari kayak tahun lalu, dapat penglaris (pembeli pertama) saja sudah susah sekali. Untungnya ada punya beberapa langganan," ungkap Widia.
Dia menyebutkan, sejumlah kebijakan seperti pembatasan barang impor ikut berkontribusi pada penurunan penjualannya.
"Beberapa bahan kan ada beberapa impor, ada pembeli yang seleranya suka yang dari impor. Memang maksudnya bagus batasin, di kita pedagang bahan jadi sulit dan mahal, orang jadi malas beli," pungkas Widia.
Sumber