- Beranda
- Berita dan Politik
[percaya alasan siapa] TNI AL vs perwira Polisi di Bengkel Cafe di SCBD
...
TS
gavecomment.
[percaya alasan siapa] TNI AL vs perwira Polisi di Bengkel Cafe di SCBD
Berita pertama alasan polisi
Usai Dikeroyok Puluhan Oknum TNI, Kompol Arsya Diborgol dan Dimasukkan ke Truk
Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengalami luka cukup serius akibat pengeroyokan yang dilakukan puluhan oknum TNI. Arsya bahkan diborgol lalu dimasukkan ke dalam truk seperti pelaku kejahatan.
Peristiwa terjadi ketika Kompol Arsya, Kompol Budi Hermanto (Pamen Polri) dan Iptu Rovan (anggota Subdit Jatanras Ditrekrimum Polda Metro Jaya) sedang melakukan tugas di Bengkel Cafe, SCBD, Jaksel, pada Jumat (6/2) dini hari. Saat itu datang sekitar 30 personel gabungan dari TNI dan Propam Polri melakukan razia.
"Wajar dong anggota kami menanyakan mana pimpinan mereka yang razia itu, karena anggota kami pun saat itu sedang bertugas, ada sprint-nya dan sudah ditunjukkan ke pihak TNI AL yang melaksanakan razia tersebut," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto kepada detikcom, Minggu (8/2/2015).
Sempat terjadi ketegangan antara ketiga anggota Polri saat itu dengan pihak TNI. Pihak TNI menginterogasi ketiganya saat itu karena keberadannya di kafe tersebut.
"Padahal sudah ditunjukkan sprint-nya, kalau mereka sedang ada tugas di situ, tetapi mereka tidak percaya," katanya.
Arsya yang aktif bertanya kemudian dituding melakukan perlawanan. Beberapa oknum TNI saat itu memegangi tangannya kiri-kanan, lalu memukulinya beramai-ramai hingga ia tersungkur.
"Sampai-sampai cincin Arsya hilang," ucapnya.
Tidak sampai di situ, bahkan pihak TNI juga merampas senjata api ketiga anggota tersebut. Selanjutnya, Arsya diborgol tangannya dan dimasukkan ke dalam truk lalu dibawa ke POM TNI.
"Seharusnya tidak perlu dibawa sampai POM TNI AL, apa urusannya? Karena kita sendiri punya Ankum sendiri, ada Provost, kenapa dibawa ke POM AL?" cetusnya.
Heru yang mendapat laporan anggotanya dibawa ke POM AL kemudian menjemputnya. Namun, sesampainya di POM AL pun masih sempat terjadi ketegangan. Salah satu oknum TNI berpangkat Serka bahkan mengucapkan, "ada apa, pak? Masih kurang dipukulin?".
"Tindakan ini sangat kami sayangkan, dan kami akan membawa ini ke ranah hukum," pungkasnya.,
Berita kedua alasan TNI AL
Minggu, 08/02/2015 14:22 WIB
TNI AL: Polisi yang Dipukul di Bengkel Cafe Membentak dan Acungkan Pistol
Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Kadispen TNI AL Laksma Manahan Simorangkir punya penjelasan soal kasus penganiayaan 2 perwira Polri saat ada razia gabungan antara POM TNI AL dan Propam Polri di Bengkel Cafe di SCBD, Jakarta, Jumat (6/2) dini hari.
Menurut Manahan, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto membentak dan mengacungkan pistol saat hendak diperiksa. Saat itu POM TNI AL dan Propam Polri melakukan razia gabungan atas perintah Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
" Mereka seperti orang mabuk karena mereka seolah-olah tidak peduli dengan situasi. Kalau normal kan bisa tahu ada operasi dan koordinasi sama kita," kata Manahan saat dihubungi detikcom via telepon, Minggu (8/2/2015).
Saat hendak diperiksa, 2 perwira Polri itu tak mau menunjukkan identitas. Setelah ditangkap, mereka baru mengaku sebagai anggota Polri.
"Setelah ditangkap, mereka baru bilang Polri. Kita sempat ajukan saran untuk tes urine tapi mereka nggak mau. Kita ada kok bukti-bukti, foto lengkap, " ucap Manahan. Menurutnya, selain 2 perwira itu, ada juga orang-orang lain yang dijaring petugas gabungan.
"Nggak apa-apa kalau memang tugas, tapi kenapa nggak ngaku. Mereka laporannya cuma berdua, kalau kita ada 48 orang karena memang lagi operasi. Ada dari Propam juga, kita memang lagi penegakan ketertibakan gabungan," ujar Manahan.
Manahan membenarkan adanya pemukulan terhadap 2 perwira polisi itu. Namun hal tersebut terpaksa dilakukan karena petugas razia gabungan membela diri.
" Pemukulan membela diri karena mereka mengacungkan pistol. Mereka membentak saat diperiksa, dan mengacungkan pistol sehingga petugas membela diri. Akhirnya diamankan. Lalu dilaksanakan koordinasi dengan Polri dan diserahkan ke kesatuannya. Saya ingin meluruskan, nggak ada kok kita gimana-gimana sama Polri. Orang kita langsung koordinasi dengan Polri," imbuh Manahan.
Alasan TNI AL dibantah lagi sama polisi. TNI AL dibilang bohong
Perwira Disebut Acungkan Pistol, Polda: Itu tidak Benar
Deny Irwanto - 08 Februari 2015 18:19 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Dua perwira yang terjaring razia di Bengkel Cafe, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, tengah menjalankan tugas.Polda Metro Jaya membantah mereka dalam kondisi mabuk sehingga menodongkan pistol kepada puluhan anggota TNI Angkatan Laut (AL) di kafe tersebut.
"Itu tidak benar, anggota kami disana sedang melaksanakan tugas. Anggota sedang tugas bagaimana mau mabuk, ada laptop juga di meja," bantah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto saat dihubungi via telepon, Minggu (8/2/2015).
Pada 2 Februari 2015, jelas Heru, Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kompol Budi Hermanto, dan Iptu Rovan mendatangi kafe. Saat anggota TNI AL datang, mereka memberikan penjelasan tentang keberadaan di kafe tersebut.
Arsya memperlihatkan kartu tanda anggota kepada anggota TNI AL. Tapi, ujar Heru, sikap Arsya itu malah dituduh mengacungkan pistol.
"Itu tidak benar, karena pistol ada dalam tasnya yang langsung dirampas oleh pihak TNI AL," ungkapnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan juga mengatakan hal yang sama. "Senjata anggota saya disimpan di dalam tas, tidak diacungkan. Tasnya bahkan direbut hingga terputus talinya," kata Herry.
...
TNI AL dituduh merampas
Selain Dipukul, Anggota Polri Mengaku Cincinnya Dirampas Oleh Anggota TNI AL
Minggu, 8 Februari 2015 | 18:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengeroyokan dua anggota Polri di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/2/2015) malam disebut salah seorang korbannya tidak hanya sampai pada pemukulan.
Anggota TNI AL yang melakukan operasi dikatakan mengambil harta benda, termasuk cincin milik anggota polisi.
"Ada pemukulan dan perampasan barang berupa tas, senjata api dua pucuk, dan cincin emas merek Bvlgary milik Kompol Teuku Arsya Khadafi ," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Minggu (8/2/2015).
Pemukulan, diceritakan Heru, diawali saat seorang anggota TNI AL bernama Kolonel Nazali menuduh anggota polisi Komisaris Budi Hermanto, menyembunyikan narkoba di dalam toilet di ruangannya.
Setelah dituduh, anggota TNI AL yang hadir pun langsung mencoba merampas barang-barang di sana. Ketika akan merampas cincin, Komisaris Teuku menghalangi dan tidak mau memberikan cincin itu.
...
TNI membantah merampas
Mabes TNI: Tidak Benar Anggota TNI AL Curi Harta Kompol Arsya
Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Kompol Teuku Arsya Khadafi melaporkan anggota TNI Angkatan Laut (AL) ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pengeroyokan dan pencurian di Bengkel Cafe, SCDB, Jakarta Selatan, Sabtu (7/2) dini hari lalu. Mabes TNI menyangkal ada prajurit TNI AL yang mencuri harta Arsya berupa cincin kimpoi emas bermerek Bvlgari dan uang jutaan rupiah.
Dst
TNI AL mengatakan kedua polisi saat razia tidak ada surat tugas
TNI AL: Anggota Polri Tak Pegang Surat Tugas, Malah Menodong Pakai Pistol
Minggu, 8 Februari 2015 | 17:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengeroyokan dua anggota Polri oleh anggota TNI AL yang sedang melaksanakan operasi penegakan ketertiban (Ops Gaktib) pada Jumat dini hari kemarin, disebut karena anggota Polri menantang personel TNI.
Bahkan, dua anggota Polri berinisial TA dari Jatanras Polda Metro Jaya dan perwira menengah Polri berinisial BH dikatakan sempat mengeluarkan senjata api.
" Mereka tidak mau menunjukkan identitasnya. Bahkan mengeluarkan pistol dan menodong ," kata Kadispen TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir kepada Kompas.com, Minggu (8/2/2015).
Manahan menuturkan, awalnya anggota TNI AL yang juga terdiri dari personel Propam mendapati beberapa anggota TNI dan Polri lainnya terjaring dalam operasi di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, jam 00.00 WIB.
Kemudian, di sebuah ruangan, didapati juga dua anggota Polri. Mereka pertama-tama dimintai kartu identitas oleh anggota TNI. Namun, ujar Manahan, TA dan BH tidak mau memberikan kartu identitas.
Setelah berkali-kali diminta, mereka berdua terlihat kesal dan mengeluarkan senjata api jenis pistol lalu menodongkannya kepada anggota TNI yang ada di sana. Merasa terancam, anggota TNI yang jumlahnya 48 orang dalam operasi tersebut memberikan perlawanan terhadap TA dan BH.
Mereka berdua tidak bisa melawan dan akhirnya terpaksa dibawa pergi oleh anggota TNI. Mereka pun dibawa ke markas POM TNI AL dan menunggu beberapa jam sampai seorang perwira Polri berpangkat kombes datang memberikan penjelasan.
Berdasarkan informasi dari anggota saat itu, jelas Manahan, TA dan BH tidak mengenakan seragam polisi dan tidak menunjukkan surat tugas. Dalam berita sebelumnya, TA dan BH disebut sedang melakukan tugas khusus dari Bareskrim Polri dan membawa surat tugas resmi.
Polisi dikatakan sedang happy-happy dgn LC.
Saksi mendengar letusan senjata
Saat digeledah TNI AL, 2 polisi asyik mabuk & gandeng LC
Merdeka.com
"Di tempat karaoke, POM melihat tiga orang polisi. Langsung digeledah. Mereka (polisi) itu enggak terima karena lagi mabuk dan lagi sama LC (perempuan pemandu karaoke)," kata sumber kepada merdeka.com
...
"Mereka langsung ngeluarin pistol. Enggak lama langsung kedengeran suara letusan. Dua kali letusan. Mereka langsung digebukin polisi militer. Sekitar ada 40 POM," ujar sumber itu.
Polisi membantah sedang happy-happy, di cafe tengah malam sedang ketemu saksi
Dianiaya TNI AL, Polda Metro: Kompol Arsya di Bengkel Cafe Tidak Sedang Happy-happy
detikNews
"Apa aneh dia di situ, wong dia didukung Sprin (surat perintah), tidak sedang happy-happy, tidak ada LC, tidak mabuk, di situ kerja," jelas Heru, Senin (9/2/2015).
....
"Kalau polisi Serse tugas 24 jam, tempatnya di mana-mana, di keramaian, mal dan sebagainya," terang Heru.
Dianiaya Anggota TNI AL, Polda Metro: Di Bengkel Cafe, Kompol Arsya Ketemu Saksi
detikNews
...
Saksi yang diajak berbincang di Bengkel itu menurut Heru terkait kondisi Jakarta yang tidak aman.
.....
Polisi tsb terluka parah
Kompol Arsya Disebut Polda Luka Parah, Mabes TNI: Dia Pulang Bisa Jalan Kok
detikNews
...
Arsya disebut masih bisa berjalan normal saat meninggalkan markas POM AL.
...
Perwira polisi yang menjabat sebagai Kanit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya itu menurutnya mengalami patah tulang rusuk karena diinjak-injak.
Knp sih harus razia nya harus gabungan??
Sapa yg bo'ong??
Jaman dulu polisi msh jadi satu sm tni. Mana berani polisi nya. Langsung tampollll
Quote:
Usai Dikeroyok Puluhan Oknum TNI, Kompol Arsya Diborgol dan Dimasukkan ke Truk
Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Teuku Arsya Khadafi mengalami luka cukup serius akibat pengeroyokan yang dilakukan puluhan oknum TNI. Arsya bahkan diborgol lalu dimasukkan ke dalam truk seperti pelaku kejahatan.
Peristiwa terjadi ketika Kompol Arsya, Kompol Budi Hermanto (Pamen Polri) dan Iptu Rovan (anggota Subdit Jatanras Ditrekrimum Polda Metro Jaya) sedang melakukan tugas di Bengkel Cafe, SCBD, Jaksel, pada Jumat (6/2) dini hari. Saat itu datang sekitar 30 personel gabungan dari TNI dan Propam Polri melakukan razia.
"Wajar dong anggota kami menanyakan mana pimpinan mereka yang razia itu, karena anggota kami pun saat itu sedang bertugas, ada sprint-nya dan sudah ditunjukkan ke pihak TNI AL yang melaksanakan razia tersebut," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto kepada detikcom, Minggu (8/2/2015).
Sempat terjadi ketegangan antara ketiga anggota Polri saat itu dengan pihak TNI. Pihak TNI menginterogasi ketiganya saat itu karena keberadannya di kafe tersebut.
"Padahal sudah ditunjukkan sprint-nya, kalau mereka sedang ada tugas di situ, tetapi mereka tidak percaya," katanya.
Arsya yang aktif bertanya kemudian dituding melakukan perlawanan. Beberapa oknum TNI saat itu memegangi tangannya kiri-kanan, lalu memukulinya beramai-ramai hingga ia tersungkur.
"Sampai-sampai cincin Arsya hilang," ucapnya.
Tidak sampai di situ, bahkan pihak TNI juga merampas senjata api ketiga anggota tersebut. Selanjutnya, Arsya diborgol tangannya dan dimasukkan ke dalam truk lalu dibawa ke POM TNI.
"Seharusnya tidak perlu dibawa sampai POM TNI AL, apa urusannya? Karena kita sendiri punya Ankum sendiri, ada Provost, kenapa dibawa ke POM AL?" cetusnya.
Heru yang mendapat laporan anggotanya dibawa ke POM AL kemudian menjemputnya. Namun, sesampainya di POM AL pun masih sempat terjadi ketegangan. Salah satu oknum TNI berpangkat Serka bahkan mengucapkan, "ada apa, pak? Masih kurang dipukulin?".
"Tindakan ini sangat kami sayangkan, dan kami akan membawa ini ke ranah hukum," pungkasnya.,
Berita kedua alasan TNI AL
Quote:
Minggu, 08/02/2015 14:22 WIB
TNI AL: Polisi yang Dipukul di Bengkel Cafe Membentak dan Acungkan Pistol
Elza Astari Retaduari - detikNews
Jakarta - Kadispen TNI AL Laksma Manahan Simorangkir punya penjelasan soal kasus penganiayaan 2 perwira Polri saat ada razia gabungan antara POM TNI AL dan Propam Polri di Bengkel Cafe di SCBD, Jakarta, Jumat (6/2) dini hari.
Menurut Manahan, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto membentak dan mengacungkan pistol saat hendak diperiksa. Saat itu POM TNI AL dan Propam Polri melakukan razia gabungan atas perintah Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko.
" Mereka seperti orang mabuk karena mereka seolah-olah tidak peduli dengan situasi. Kalau normal kan bisa tahu ada operasi dan koordinasi sama kita," kata Manahan saat dihubungi detikcom via telepon, Minggu (8/2/2015).
Saat hendak diperiksa, 2 perwira Polri itu tak mau menunjukkan identitas. Setelah ditangkap, mereka baru mengaku sebagai anggota Polri.
"Setelah ditangkap, mereka baru bilang Polri. Kita sempat ajukan saran untuk tes urine tapi mereka nggak mau. Kita ada kok bukti-bukti, foto lengkap, " ucap Manahan. Menurutnya, selain 2 perwira itu, ada juga orang-orang lain yang dijaring petugas gabungan.
"Nggak apa-apa kalau memang tugas, tapi kenapa nggak ngaku. Mereka laporannya cuma berdua, kalau kita ada 48 orang karena memang lagi operasi. Ada dari Propam juga, kita memang lagi penegakan ketertibakan gabungan," ujar Manahan.
Manahan membenarkan adanya pemukulan terhadap 2 perwira polisi itu. Namun hal tersebut terpaksa dilakukan karena petugas razia gabungan membela diri.
" Pemukulan membela diri karena mereka mengacungkan pistol. Mereka membentak saat diperiksa, dan mengacungkan pistol sehingga petugas membela diri. Akhirnya diamankan. Lalu dilaksanakan koordinasi dengan Polri dan diserahkan ke kesatuannya. Saya ingin meluruskan, nggak ada kok kita gimana-gimana sama Polri. Orang kita langsung koordinasi dengan Polri," imbuh Manahan.
Alasan TNI AL dibantah lagi sama polisi. TNI AL dibilang bohong
Quote:
Perwira Disebut Acungkan Pistol, Polda: Itu tidak Benar
Deny Irwanto - 08 Februari 2015 18:19 wib
Metrotvnews.com, Jakarta: Dua perwira yang terjaring razia di Bengkel Cafe, Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, tengah menjalankan tugas.Polda Metro Jaya membantah mereka dalam kondisi mabuk sehingga menodongkan pistol kepada puluhan anggota TNI Angkatan Laut (AL) di kafe tersebut.
"Itu tidak benar, anggota kami disana sedang melaksanakan tugas. Anggota sedang tugas bagaimana mau mabuk, ada laptop juga di meja," bantah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto saat dihubungi via telepon, Minggu (8/2/2015).
Pada 2 Februari 2015, jelas Heru, Kompol Teuku Arsya Khadafi, Kompol Budi Hermanto, dan Iptu Rovan mendatangi kafe. Saat anggota TNI AL datang, mereka memberikan penjelasan tentang keberadaan di kafe tersebut.
Arsya memperlihatkan kartu tanda anggota kepada anggota TNI AL. Tapi, ujar Heru, sikap Arsya itu malah dituduh mengacungkan pistol.
"Itu tidak benar, karena pistol ada dalam tasnya yang langsung dirampas oleh pihak TNI AL," ungkapnya.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan juga mengatakan hal yang sama. "Senjata anggota saya disimpan di dalam tas, tidak diacungkan. Tasnya bahkan direbut hingga terputus talinya," kata Herry.
...
TNI AL dituduh merampas
Quote:
Selain Dipukul, Anggota Polri Mengaku Cincinnya Dirampas Oleh Anggota TNI AL
Minggu, 8 Februari 2015 | 18:40 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengeroyokan dua anggota Polri di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (6/2/2015) malam disebut salah seorang korbannya tidak hanya sampai pada pemukulan.
Anggota TNI AL yang melakukan operasi dikatakan mengambil harta benda, termasuk cincin milik anggota polisi.
"Ada pemukulan dan perampasan barang berupa tas, senjata api dua pucuk, dan cincin emas merek Bvlgary milik Kompol Teuku Arsya Khadafi ," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto, Minggu (8/2/2015).
Pemukulan, diceritakan Heru, diawali saat seorang anggota TNI AL bernama Kolonel Nazali menuduh anggota polisi Komisaris Budi Hermanto, menyembunyikan narkoba di dalam toilet di ruangannya.
Setelah dituduh, anggota TNI AL yang hadir pun langsung mencoba merampas barang-barang di sana. Ketika akan merampas cincin, Komisaris Teuku menghalangi dan tidak mau memberikan cincin itu.
...
TNI membantah merampas
Quote:
Mabes TNI: Tidak Benar Anggota TNI AL Curi Harta Kompol Arsya
Herianto Batubara - detikNews
Jakarta - Kompol Teuku Arsya Khadafi melaporkan anggota TNI Angkatan Laut (AL) ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pengeroyokan dan pencurian di Bengkel Cafe, SCDB, Jakarta Selatan, Sabtu (7/2) dini hari lalu. Mabes TNI menyangkal ada prajurit TNI AL yang mencuri harta Arsya berupa cincin kimpoi emas bermerek Bvlgari dan uang jutaan rupiah.
Dst
TNI AL mengatakan kedua polisi saat razia tidak ada surat tugas
Quote:
TNI AL: Anggota Polri Tak Pegang Surat Tugas, Malah Menodong Pakai Pistol
Minggu, 8 Februari 2015 | 17:00 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com- Pengeroyokan dua anggota Polri oleh anggota TNI AL yang sedang melaksanakan operasi penegakan ketertiban (Ops Gaktib) pada Jumat dini hari kemarin, disebut karena anggota Polri menantang personel TNI.
Bahkan, dua anggota Polri berinisial TA dari Jatanras Polda Metro Jaya dan perwira menengah Polri berinisial BH dikatakan sempat mengeluarkan senjata api.
" Mereka tidak mau menunjukkan identitasnya. Bahkan mengeluarkan pistol dan menodong ," kata Kadispen TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir kepada Kompas.com, Minggu (8/2/2015).
Manahan menuturkan, awalnya anggota TNI AL yang juga terdiri dari personel Propam mendapati beberapa anggota TNI dan Polri lainnya terjaring dalam operasi di Bengkel Cafe, kawasan SCBD, Jakarta Selatan, jam 00.00 WIB.
Kemudian, di sebuah ruangan, didapati juga dua anggota Polri. Mereka pertama-tama dimintai kartu identitas oleh anggota TNI. Namun, ujar Manahan, TA dan BH tidak mau memberikan kartu identitas.
Setelah berkali-kali diminta, mereka berdua terlihat kesal dan mengeluarkan senjata api jenis pistol lalu menodongkannya kepada anggota TNI yang ada di sana. Merasa terancam, anggota TNI yang jumlahnya 48 orang dalam operasi tersebut memberikan perlawanan terhadap TA dan BH.
Mereka berdua tidak bisa melawan dan akhirnya terpaksa dibawa pergi oleh anggota TNI. Mereka pun dibawa ke markas POM TNI AL dan menunggu beberapa jam sampai seorang perwira Polri berpangkat kombes datang memberikan penjelasan.
Berdasarkan informasi dari anggota saat itu, jelas Manahan, TA dan BH tidak mengenakan seragam polisi dan tidak menunjukkan surat tugas. Dalam berita sebelumnya, TA dan BH disebut sedang melakukan tugas khusus dari Bareskrim Polri dan membawa surat tugas resmi.
Polisi dikatakan sedang happy-happy dgn LC.
Saksi mendengar letusan senjata
Quote:
Saat digeledah TNI AL, 2 polisi asyik mabuk & gandeng LC
Merdeka.com
"Di tempat karaoke, POM melihat tiga orang polisi. Langsung digeledah. Mereka (polisi) itu enggak terima karena lagi mabuk dan lagi sama LC (perempuan pemandu karaoke)," kata sumber kepada merdeka.com
...
"Mereka langsung ngeluarin pistol. Enggak lama langsung kedengeran suara letusan. Dua kali letusan. Mereka langsung digebukin polisi militer. Sekitar ada 40 POM," ujar sumber itu.
Polisi membantah sedang happy-happy, di cafe tengah malam sedang ketemu saksi
Quote:
Quote:
Dianiaya TNI AL, Polda Metro: Kompol Arsya di Bengkel Cafe Tidak Sedang Happy-happy
detikNews
"Apa aneh dia di situ, wong dia didukung Sprin (surat perintah), tidak sedang happy-happy, tidak ada LC, tidak mabuk, di situ kerja," jelas Heru, Senin (9/2/2015).
....
"Kalau polisi Serse tugas 24 jam, tempatnya di mana-mana, di keramaian, mal dan sebagainya," terang Heru.
Quote:
Dianiaya Anggota TNI AL, Polda Metro: Di Bengkel Cafe, Kompol Arsya Ketemu Saksi
detikNews
...
Saksi yang diajak berbincang di Bengkel itu menurut Heru terkait kondisi Jakarta yang tidak aman.
.....
Polisi tsb terluka parah
Quote:
Kompol Arsya Disebut Polda Luka Parah, Mabes TNI: Dia Pulang Bisa Jalan Kok
detikNews
...
Arsya disebut masih bisa berjalan normal saat meninggalkan markas POM AL.
...
Perwira polisi yang menjabat sebagai Kanit II Subdit Jatanras Polda Metro Jaya itu menurutnya mengalami patah tulang rusuk karena diinjak-injak.
Knp sih harus razia nya harus gabungan??
Sapa yg bo'ong??
Jaman dulu polisi msh jadi satu sm tni. Mana berani polisi nya. Langsung tampollll
Diubah oleh gavecomment. 09-02-2015 09:46
0
19.7K
Kutip
125
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
672.2KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya