Nasib Na'as , Sang Icon TV Swasta Zaman dulu ( Janji Tinggal janji )
TS
sirlordattack
Nasib Na'as , Sang Icon TV Swasta Zaman dulu ( Janji Tinggal janji )
Jadilah seorang kaskuser yang baik dengan menghargai jerih payah TS
Quote:
Do you remember :
Quote:
MENGAPUNG dan tak jelas lagi arahnya. Terus terdesak arus modernisasi. Begitulah nasib Pasar Terapung yang makin hari sepertinya memasuki senja kala.
Sama seperti nasib Noor Farida atau lebih di kenal dgn sebutan "ACIL RCTI" yang kini menikmati masa tuanya di rumah.
Ketika asyik mengayuh jukungnya dengan muatan sayur-mayur dan ubi-ubian, tiba-tiba ada tawaran dari beberapa wartawan dan juru kamera.
“Waktu itu tahun 1994. Entah mengapa, saya disuruh acting, eh tak tahunya mereka mengaku dari RCTI Jakarta,” cerita Noor Farida, yang sempat mempopulerkan Pasar Terapung Kuin dengan aksi jempolnya, dalam hitungan detik sehingga jadi icon tagline stasiun televisi swasta pertama di Indonesia itu di era 1996-2000-an.
Usai di-shooting, Acil Ida kemudian diberi empat lembar Rp 10 ribu atau Rp 40 ribu. Honor jadi ‘model dadakan’ itu kemudian digunakan Ida untuk membeli selembar sajadah dan sehelai kain sarung kurung. “Sisanya, buat belanja anak-anak dan cucu,” kenang Acil Ida.
“Saya tak tahu kalau aksi saya di Pasar Terapung itu masuk tivi,” lanjut Acil Ida. Padahal, sejak 1995, RCTI secara kontinyu menayangkan aksi ‘Acil RCTI’ ini. Sementara, Acil Ida mengaku baru bisa membeli televisi pada 1996.
“Jadi, selama setahun saya nonton aksi saya di atas jukung di Pasar Terapung di dari televisi tetangga,” cerita Acil Ida, sembari tertawa.
Saat itu, Acil Ida memang masih berusia 46 tahun, dan masih kuat mendayung dan menaklukkan gelombang dan arus Sungai Barito yang kian kuat.
Walau turut mempopulerkan Pasar Terapung seantero nusantara, toh nasib Acil Ida tak sebagus model-model iklan. Baru pada 2002, ketika penulis mengangkat sosok Acil Ida dalam tulisan di sebuah koran lokal, pihak RCTI kembali menghubunginya.
Acil Ida pun diajak ke Jakarta. Bak tamu kehormatan, Acil Ida disambut begitu hangat pihak RCTI.
Saat itu, petinggi RCTI seperti Wisnu Hardi dan Edwin Kawilarang memperkenalkan nya kepada selebiriti sebagai model ‘Ibu RCTI’.
Bahkan, Acil Ida mendapat aplaus dari Rano Karno (kini Gubernur Banten) yang ketika itu populer dengan Sinetron “Si Doel Anak Sekolahan”, serta pelawak Ferrasta ‘Pepeng’ Soebardi disematkan sebagai “Raja Telekuis Jari-Jari”.
“Tapi itu dulu. Sekarang, semua tinggal janji. Dulu saya dijanjikan bahwa RCTI akan membiayai kuliah anak saya. Namun, ternyata tak terwujud, hingga saya harus banting tulang untuk menyelesaikan kuliah anak,” ujar Acil Ida, yang tetap berharap ada ‘keajaiban’ baru dari pemilik MNC Group, taipan Hari Tanoeoedibjo.
Sebab, kini Acil Ida harus dipusingkan dengan biaya pengobatan sang suami, H Bahrun Karim yang tergeletak lemah di peraduan karena terserang penyakit hernia.
Itulah Sepenggal kisah Acil Ida si ‘Acil RCTI’ sang icon Pasar Terapung yg terkenal seantero nusantara.