Rekaman CCTV Aksi Perampokan Sadis menewaskan Pemilik Toko Emas Bontang Kaltim Yang Terekam CCTV | 13 Januari 2016

Merdeka.com - Perampokan sadis buat geger warga Berebas Tengah, Bontang, Kalimantan Timur, Minggu (10/1). Amir, pemilik Toko Emas Sedjati ditemukan tewas bersimbah darah. Diduga kuat dia dibunuh lima kawanan rampok yang menyatroni tokonya pagi tadi.

Keterangan diperoleh merdeka.com, Amir ditemukan tidak bernyawa sekitar pukul 10.30 Wita, dengan luka bekas senjata tajam di leher dan di kepala. Sebelumnya, terlihat lima orang mendatangi toko Amir, di mana beberapa pelaku di antaranya sedang menunggu di dalam mobil bernomor polisi KT 1812 AG.

"Amir sebelumnya akan membuka toko. Diperkirakan pelaku berjumlah lima orang menggunakan mobil Avanza berwarna gelap. Setelah mobil itu pergi meninggalkan toko Amir, warga menemukan dia (Amir) tidak bernyawa," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Fajar Setiawan saat dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (10/1).

Dia menerangkan, selain melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Toko Emas Sedjati di Jalan Sultan Hasanudin, Berebas Tengah, Kecamatan Bontang Selatan, Satuan Reskrim Polres Bontang, saat ini juga sedang memburu pelaku.

"Kejadian ini yang jelas membuat kepolisian di sekitar Bontang, ikut siaga, mengantisipasi pelaku menuju kota dan kabupaten lain di sekitar Bontang. Razia kendaraan diintensifkan" ujar Fajar.

"Dari hasil olah TKP, akan diketahui berapa nilai kerugian dan apa saja yang dibawa kawanan perampok. Yang pasti sekarang pelaku tengah diburu, kepolisian terus bekerja," tegasnya.

Peristiwa sadis itu tentu buat geger warga Bontang, khususnya yang tinggal di Berebas Tengah. Sebab, kawanan perampok nekat beraksi di waktu pagi jelang siang hari. Apalagi, Toko Emas Sedjati itu berada di kawasan yang cukup ramai.

"Benar, ada toko emas dirampok tadi pagi. Cepat sekali informasinya menyebar dari mulut ke mulut, dari BBM (BlackBerry Messenger) juga. Sadis, pemilik tokonya Pak Amir, digorok lehernya. Pak Polisi harus tangkap segera pelakunya karena jelas buat khawatir masyarakat," kata Hasnah Suhaimi, warga Bontang Tengah saat dihubungi merdeka.com.