Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

djournaldigitalAvatar border
TS
djournaldigital
Bawahan Mentri ESDM Tamasya Naik Private Jet, KPK Soroti Blok Masela
Belum lama presiden menasbihkan jajaran pimpinan KPK yang baru, Agus Rahardjo yang dipercayai untuk mengemban mandat sebagai Ketua KPK yang baru langsung menargetkan negosiasi besar pembangunan kilang minyak di Blok Masela, Maluku. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Agus Rahardjo memastikan bahwa pihaknya saat ini tengan mengawasi negosiasi-negosiasi pengembangan sumber daya alam, khususnya Minyak dan Gas Bumi berskala besar.

Negosiasi pengembangan Blok Masela yang sempat ramai dibicarakan, ternyata menyita perhatian Agus Rahardjo. Pengembangan gas alam cair berbasis di kepulauan Maluku disinyalir akan menjadi lahan mainnya para mafia proyek. Kilang darat (OLNG/Onshore Liquified Natural Gas) kontra kilang laut atau kilang terapung (FLNG/Floating Liquified Natural Gas).

Selain KPK, akun twitter @energibebas juga mencium adanya potensi gerakan mafia-mafia proyek migas. Akun ini menduga aksi kongkalikong antara salah satu pejabat ESDM dengan bos perusahaan Migas terkait pengolahan LNG Blok Masela.


Tengok : Nikmatnya Pejabat ESDM Yang 'Plesiran' Menggunakan Jet Pribadi Bos Migas


Menurut keterangan akun @energibebas, private jet yang ditunggangi Djoko Siswanto ialah milik salah seorang Bos perusahaan Migas.



Lewat salah satu tweetpic-nya, akun @energibebas menyindir kelakuan pejabat ESDM ini. Menurutnya apa yang dilakukan Djoko Siswanto ini tak elok, sebab, seharusnya seorang pejabat negara seharusnya bekerja untuk negara dan menitikberatkan kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi maupun golongan apalagi kepentingan mafia dan asing.

Sejatinya, kontroversi Blok Masela mencuat sejak tahun 2006-2008 hingga kini, pada tahun 2009, pengolahan LNG dengan metode kilang apung mulai digaungkan. Terlebih lagi dengan didukung oleh hasil kajian terakhir dari konsultan independen asal Amerika Serikat (AS), Poten & Partners yang menunjukkan kecenderungan rekomendasi pembangunan kilang minyak dengn metode FLNG.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said dan pihak SKK Migas menginginkan pembangunan kilang pengolahan LNG dilakukan di lepas pantai atau Offshore. Sementara Menko Kemaritiman Rizal Ramli lebih mendukung pengolahan LNG berbasis kilang di darat atau Onshore.

Rizal Ramli menitikberatkan pembangunan kilang pengolahan LNG pada aspek multipliers effect untuk masyarakat. Jika menggunakan teknologi kilang berbasis darat, hal ini akan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah setempat, serta mendorong terbentuknya kota pelabuhan baru. Selain itu pengembangan LNG dengan metode kilang apung kerapkali dikaitkan dengan agenda asing yang ingin mengambil keuntungan besar dari proyek ini.

Referensi :
1. http://chirpstory.com/li/299714
2. http://www.aktual.com/kpk-pelototi-n...i-blok-masela/
3. http://nasional.news.viva.co.id/news...si-blok-masela
4. http://www.beritasatu.com/nasional/3...ok-masela.html
5. http://www.cnnindonesia.com/nasional...i-blok-masela/
0
2.4K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.