Sejarah Lagu Lingsir Wengi
Adalah 'Unen-Unen' Doa
Sunan Kalijaga, Bukan Lagu
Pemanggil Kuntilanak
Ada yang perlu digaris bawahi dalam penafsiran
masyarakat yang salah menempatkan lagu Lingsir
Wengi ini sebagai lagu yang memiliki image negatif,
atau menyeramkan bahkan dilarang untuk menyanyikannya dalam waktu-waktu tertentu. Konon kata mereka lagu ini bisa mendatangkan kehadiran
sosok makhluk gaib yang bernama kuntilanak.
Entah ini penafsiran dari mana, yang jelas semenjak lagu ini digunakan sebagai soundtrack film Kuntilanak, masyarakat yang tidak tahu menahu asal - usul lagu ini pun mulai memiliki pandangan yang berbeda terhadap lagu ini. Dan kebanyakan dari pandangan itu mengarah kepada hal hal yang berbau mistik dan negatif.
Untuk itu, perlu dijelaskan kepada mereka bahwa pandangan mereka itu sebenarnya salah. Lagu Lingsir Wengi ini diciptakan oleh penciptanya bukanlah sebagai lagu pemanggil makhluk gaib ataupun sejenisnya. Nah, untuk menjelaskannya, mari kita telusuri sejarah lagu ini. Kita harus kembali ke jamannya para Wali Songo.
Catat baik-baik, lagu atau kidung Lingsir Wengi ini aslinya dibuat oleh Sunan Kalijaga, yaitu salah satu
wali dari Wali Songo yang terkenal di pulau jawa karena mengajarkan kebaikan dengan mengenalkan dan mengajarkan agama Islam di tanah jawa.
Sunan Kalijaga yang mempunyai nama kecil Raden Said ini memiliki nama-nama lain seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban, dan Raden Abdurrahman. Dan ternyata Beliau lah yang menciptakan kidung Lingsir Wengi tersebut.
Sunan Kalijaga menciptakan kidung Lingsir Wengi ini dengan memakai pakem gending Jawa yaitu Macapat. Pakem Macapat ini terdiri dari 11 macam pakem yang salah satunya yaitu pakem Durma yang dipakai dalam Lingsir Wengi. Biasanya, lagu-lagu yang memakai Pakem Durma harus mencerminkan suasana yang keras, sangar, suram, kesedihan,
bahkan bisa mengungkapkan sesuatu yang mengerikan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, lagu Lingsir Wengi dilantunkan dengan perasaan yang
lembut, tempo pelan, dan sangat menyayat hati.
Asal usul lagu lingsir wengi ini merupakan asli ciptaan dari sunan kalijaga, dengan tujuan lagu tersebut dibuat seperti halnya ‘unen-unen′. 'Unen- unen' yang dalam masyarakat jawa/kejawen sebagai pengganti dzikir/wirid oleh muslim jawa pada waktu dulu sehabis melakukan sholat malam.
Lagu Lingsir Wengi dipakai oleh sunan Kalijaga setelah melakukan shalat malam yang berfungsi untuk menolak bala atau mencegah perbuatan makhluk gaib yang ingin mengganggu. Selain itu makna lagu tersebut tersirat menyatakan sebuah
cinta dan doa kepada Allah SWT.
http://www.cahayamuslim.com/berita/s...untilanak.html