1. Domba harus jantan. Perhatikan tanduknya, kalau tanduknya di kepala itu betul domba jantan, tapi kalau di bawah pusar bukan domba namanya tapi yang punya domba. Lalu lihat juga caranya berjalan, kalau jalannya tegap itu domba jantan. Tapi kalau jalannya "ngagandeuang" itu domba betina, apalagi kalau pas jalan kakinya agak "merengkel" atau "ngarampeol" itu pasti domba chucho chiin.
2. Domba untuk qurban harus sehat jasmani maupun rohani, berpenampilan menarik, tinggi badannya ideal dan tidak pakai kacamata.
3. Dilarang mengurbankan domba yang tidak fit, misalnya domba yang sedang galau karena putus cinta atau cintanya ditolak ketika nembak domba betina.
4. Biar aman pilihlah domba yang bersertifikat, misalnya sertifikat halal, ini penting diperhatikan karena ada juga domba hasil naturalisasi dari anjing atau babi yang dilakukan oleh PSSI-nya domba. Perhatikan juga sertifikat hak milik jangan sampai dombanya milik tetangga.
5. Jangan pilih domba yang kena anthrax, tapi kalau cuma nge-fans ke Metalica sih tidak apa-apa.
6. Membeli domba harus langsung dari pedagang domba atau pasar hewan, bukan dari toko emas, apotik atau counter hp.
7. Jangan pilih domba yang seperti Shaun The Sheep, kasihan nanti anak-anak tidak punya hiburan lagi.
8. Pilih domba yang berkwalitas baik, jadi harus diliat juga nilai IPK-nya, minimal 300. Lebih bagus lagi kalau dombanya lulusan universitas negeri seperti UPI, Unpad atau ITB.
9. Jangan pilih domba yang tweenty nine my age, sebab terlalu tua nanti akan alot dagingnya.
10. Berqurbanlah semata-mata karena Alloh SWT, bukan karena mengejar statusisasi kemakmuran apalagi didorong oleh kontroversi hati. Dalam berqurban jangan sekali-kali mempertakut diri dengan perasaan berqurban bisa membuat labil ekonomi. Berqurban harus tulus dan ikhlas.