- Beranda
- Berita dan Politik
Mulai Februari, Belanja Menggunakan Kantong Plastik Harus Bayar
...
TS
idjo
Mulai Februari, Belanja Menggunakan Kantong Plastik Harus Bayar
Agan-Aganwati pasti terbiasa berbelanja menggunakan kantong plastik. termasuk ane juga. Ini ada peraturan baru mengenai penggunaan kantong plastik yang bakal diterpin bulan depan Gan. cekidot beritanya.
Mulai Februari, kantong plastik belanja harus bayar
Jika anda biasa memakai kantong plastik buat belanja, mulai bulan depan baiknya anda bawa sendiri kantong belanja. Sebab mulai bulan Februari, kantong plastik ini tak lagi gratis. Supermarket dan retail sejenisnya akan mengenakan biaya tambahan untuk membeli kantong plastik belanja.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari nanti, pemerintah akan memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memperkenalkan kebijakan kantong plastik berbayar di 17 kota kepada pemerintah daerah, dunia usaha atau peretail modern, dan masyarakat.
Kota-kota yang akan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar tersebut adalah DKI Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Jayapura.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan, penerapan plastik berbayar awalnya akan ditujukan kepada retail modern secara bertahap.
"Kalau belanja ke sana, peritel tidak menyediakan kantong plastik secara bebas dan pembeli harus membelinya," kata dia di Jakarta, Rabu (6/1) seperti dikutip Beritasatu.com. Seoal berapa harga yang harus dibayar konsumen, belum diputuskan. "Di Hong Kong, Inggris, dan Amsterdam bayar sekitar 50 sen," ujarnya. Upaya tersebut bisa menurunkan konsumsi plastik sampai 73 persen dengan program kantong plastik berbayar.
Kementerian menghitung, selama 10 tahun terakhir penggunaan kantong plastik meningkat terus. Dalam satu dekade, sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah itu, hampir 95 persen kantong plastik menjadi sampah. Sedangkan tanah butuh waktu sangat lama mengurai sampah plastik.
Kebijakan kantong plastik berbayar sudah mulai diterapkan di Bandung dan Cimahi. Menurut infobandung.co. Pemerintah Kota Bandung telah memberlakukan Perda Kota Bandung 17/2012 tentang 'Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang Tidak Ramah Lingkungan'.
"Tadinya malah saya kepikiran yang lebih tegas, yaitu sama sekali melarang kantong plastik. Namun, #pay4plastic ini bisa menjadi solusi jangka pendek, tetapi untuk solusi jangka menengah di Bandung akan dikaji untuk pelarangan kantong plastik," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, seperti dikutip dari infobandung.co.
Indonesia menduduki peringkat kedua "pembuang" sampah plastik ke laut setelah Tiongkok. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum, produksi sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu 5,4 juta ton per tahun.
"Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia, jumlah sampah plastik tersebut merupakan 14 persen dari total produksi sampah di Indonesia," kata Ketua Umum "Indonesia Solid Waste Association" (InSWA), Sri Bebassari.
Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, tumpukan sampah di wilayah DKI Jakarta mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13 persen diantaranya berupa sampah plastik.
Dari seluruh sampah yang ada di pantai, 57 persen berupa sampah plastik. Sampah ini mengapung dan bahkan hingga tenggelam di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100 meter.
sumur di ladang
Menurut ane ini sebuah langkah yang bagus gan, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Meskipun agak susah di awal karena kita udah kebiasaan belanja pake kantong plastik, tapi pelan-pelan Indonesia bisa kok. Kalo ane liat di negara-negara maju, mereka pake kantong kertas atau bawa tas belanja sndiri. Perlu ditiru tuh. Gimana menurut agan aturan baru ini?
Tambahan informasi dari agan-agan, thanks ya gan. Cek kulkas
Komentar Agan lainnya
Makasih kaskuser yang udah diskusi di sini. Ane seneng deh banyak kaskuser yang mau berpikiran maju dan mengubah kebiasaan buruk. Bukti bahwa kita ini sebenarnya masih bisa mengubah budaya-budaya buruk yang merusak lingkungan. Kan lingkungan yang baik buat anak cucu kita ke depan juga gan. Ane percaya meski pelan-pelan kita bisa gan. ini beberapa kaskuser yang udah nerapin untuk menggunakan kantong plastik seminimal mungkin. Ane kasih buat agan agan di bawah ini dan yang lainnya yang gak kesebut di sini.
Quote:
Mulai Februari, kantong plastik belanja harus bayar
Jika anda biasa memakai kantong plastik buat belanja, mulai bulan depan baiknya anda bawa sendiri kantong belanja. Sebab mulai bulan Februari, kantong plastik ini tak lagi gratis. Supermarket dan retail sejenisnya akan mengenakan biaya tambahan untuk membeli kantong plastik belanja.
Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari nanti, pemerintah akan memberlakukan kebijakan kantong plastik berbayar. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan memperkenalkan kebijakan kantong plastik berbayar di 17 kota kepada pemerintah daerah, dunia usaha atau peretail modern, dan masyarakat.
Kota-kota yang akan menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar tersebut adalah DKI Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon, dan Jayapura.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian LHK Tuti Hendrawati Mintarsih mengatakan, penerapan plastik berbayar awalnya akan ditujukan kepada retail modern secara bertahap.
"Kalau belanja ke sana, peritel tidak menyediakan kantong plastik secara bebas dan pembeli harus membelinya," kata dia di Jakarta, Rabu (6/1) seperti dikutip Beritasatu.com. Seoal berapa harga yang harus dibayar konsumen, belum diputuskan. "Di Hong Kong, Inggris, dan Amsterdam bayar sekitar 50 sen," ujarnya. Upaya tersebut bisa menurunkan konsumsi plastik sampai 73 persen dengan program kantong plastik berbayar.
Kementerian menghitung, selama 10 tahun terakhir penggunaan kantong plastik meningkat terus. Dalam satu dekade, sekitar 9,8 miliar lembar kantong plastik digunakan oleh masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Dari jumlah itu, hampir 95 persen kantong plastik menjadi sampah. Sedangkan tanah butuh waktu sangat lama mengurai sampah plastik.
Kebijakan kantong plastik berbayar sudah mulai diterapkan di Bandung dan Cimahi. Menurut infobandung.co. Pemerintah Kota Bandung telah memberlakukan Perda Kota Bandung 17/2012 tentang 'Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik yang Tidak Ramah Lingkungan'.
"Tadinya malah saya kepikiran yang lebih tegas, yaitu sama sekali melarang kantong plastik. Namun, #pay4plastic ini bisa menjadi solusi jangka pendek, tetapi untuk solusi jangka menengah di Bandung akan dikaji untuk pelarangan kantong plastik," ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, seperti dikutip dari infobandung.co.
Indonesia menduduki peringkat kedua "pembuang" sampah plastik ke laut setelah Tiongkok. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum, produksi sampah plastik di Indonesia menduduki peringkat kedua penghasil sampah domestik yaitu 5,4 juta ton per tahun.
"Berdasarkan data statistik persampahan domestik Indonesia, jumlah sampah plastik tersebut merupakan 14 persen dari total produksi sampah di Indonesia," kata Ketua Umum "Indonesia Solid Waste Association" (InSWA), Sri Bebassari.
Sementara berdasarkan data dari Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta, tumpukan sampah di wilayah DKI Jakarta mencapai lebih dari 6.000 ton per hari dan sekitar 13 persen diantaranya berupa sampah plastik.
Dari seluruh sampah yang ada di pantai, 57 persen berupa sampah plastik. Sampah ini mengapung dan bahkan hingga tenggelam di Samudera Pasifik sudah mencapai hampir 100 meter.
sumur di ladang
Quote:
Bisnis.com, SURABAYA—Eva Ichsan, pegawai swasta di Surabaya, mengaku tidak pernah melihat adanya kantong atau tas belanja berulang pakai yang dijajakkan swalayan tempatnya membeli barang.
Alhasil sebanyak apapun belanjaannya semua pasti dibungkus ke dalam kantung plastik.
"Di sini memang tidak disediakan atau tidak dijual itu kantung tas belanja yang seperti itu ,” ucapnya saat ditemui Bisnis, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/1/2016).
Perbincangan mengenai kantung plastik serba guna tengah mengemuka belakangan hari.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang akan menerapkan kantung plastik berbayar di 17 kota se-Indonesia.
Kabar yang beredar, kebijakan itu akan dirilis bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari.
Peluncuran ini dilakukan di Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar, Ambon dan Papua.
Di kota Surabaya sendiri populasi sampah plastik terus bertambah. Sejumlah kajian menyatakan pada 1998, sampah plastik di kota ini sekitar 5,5% dari keseluruhan populasi sampah.
Seiring waktu naik menjadi 10,1% pada 2006 lantas memasuki 2010 naik lagi jadi 12,4% setara 10.000 meter kubik.
Pemerintah Kota Surabaya melansir pada 2012 terdapat sampah plastik yang setara dengan 17,2% dari total sampah. Persentase ini bisa terus membengkak seiring dengan peningkatan populasi masyarakat dan konsumsi plastik yang boros.
Dengan asumsi setiap orang menelurkan 700 sampah plastik per tahun, bakal ada 2,1 miliar kantung plastik yang dihasilkan warga. Jumlah ini dengan asumsi penduduk Surabaya sekitar 3 juta jiwa.
Menyoal perkara sampah plasti, Eva mengaku tidak masalah jika peritel harus mengenakan biaya khusus untuk setiap pemakaian kantung plastik. Tapi pendapat soal ini, imbuhnya, bisa berbeda kalau yang ditanya adalah seorang ibu rumah tangga.
“Saya sendiri tidak keberatan diberlakukan kantung berbayar selama harganya di bawah Rp500,” ujar wanita berambut lurus sebahu itu.
sumur di ladang 2
Alhasil sebanyak apapun belanjaannya semua pasti dibungkus ke dalam kantung plastik.
"Di sini memang tidak disediakan atau tidak dijual itu kantung tas belanja yang seperti itu ,” ucapnya saat ditemui Bisnis, di Surabaya, Jawa Timur, Senin (11/1/2016).
Perbincangan mengenai kantung plastik serba guna tengah mengemuka belakangan hari.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang akan menerapkan kantung plastik berbayar di 17 kota se-Indonesia.
Kabar yang beredar, kebijakan itu akan dirilis bersamaan dengan Hari Peduli Sampah Nasional pada 21 Februari.
Peluncuran ini dilakukan di Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, dan Makassar, Ambon dan Papua.
Di kota Surabaya sendiri populasi sampah plastik terus bertambah. Sejumlah kajian menyatakan pada 1998, sampah plastik di kota ini sekitar 5,5% dari keseluruhan populasi sampah.
Seiring waktu naik menjadi 10,1% pada 2006 lantas memasuki 2010 naik lagi jadi 12,4% setara 10.000 meter kubik.
Pemerintah Kota Surabaya melansir pada 2012 terdapat sampah plastik yang setara dengan 17,2% dari total sampah. Persentase ini bisa terus membengkak seiring dengan peningkatan populasi masyarakat dan konsumsi plastik yang boros.
Dengan asumsi setiap orang menelurkan 700 sampah plastik per tahun, bakal ada 2,1 miliar kantung plastik yang dihasilkan warga. Jumlah ini dengan asumsi penduduk Surabaya sekitar 3 juta jiwa.
Menyoal perkara sampah plasti, Eva mengaku tidak masalah jika peritel harus mengenakan biaya khusus untuk setiap pemakaian kantung plastik. Tapi pendapat soal ini, imbuhnya, bisa berbeda kalau yang ditanya adalah seorang ibu rumah tangga.
“Saya sendiri tidak keberatan diberlakukan kantung berbayar selama harganya di bawah Rp500,” ujar wanita berambut lurus sebahu itu.
sumur di ladang 2
Menurut ane ini sebuah langkah yang bagus gan, untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Meskipun agak susah di awal karena kita udah kebiasaan belanja pake kantong plastik, tapi pelan-pelan Indonesia bisa kok. Kalo ane liat di negara-negara maju, mereka pake kantong kertas atau bawa tas belanja sndiri. Perlu ditiru tuh. Gimana menurut agan aturan baru ini?
UPDATE
Tambahan informasi dari agan-agan, thanks ya gan. Cek kulkas
Quote:
Original Posted By Music3Logy►Setuju banget, Soalnya plastik jenis apapun (termasuk yang biogradable) memerlukan syarat khusus untuk dapat mulai terurai (itupun baru terurai menjadi micro-plastic yaitu plastik berukuran kecil kecil yang bisa jadi dimakan oleh hewan yang lalu kita konsumsi). Pembuangan sampah sembarangan (yang biasanya berakhir di lautan) menyebabkan penumpukan sampah plastik karena kondisi yang tidak memungkinkan untuk terjadinya penguraian ( disebabkan suhu air laut yang dingin)
Selengkapnya bisa dilihat disini, NatGeo Juga pernah memunculkan film dokumenter serupa soal "kebenaran" dari plastik ramah lingkungan
Tolong TS taro di depan
Selengkapnya bisa dilihat disini, NatGeo Juga pernah memunculkan film dokumenter serupa soal "kebenaran" dari plastik ramah lingkungan
Tolong TS taro di depan
Quote:
Original Posted By manicmonkey►SIIPPP MASA KITA KALAH DARI NEGARA2 AFRICA . Masalah utama sepertinya pada penegakannnya, terutama di retailer2 kecil...
Botswana[edit]
Botswana introduced a levy on plastic bags that became effective in 2007. This led to many retailers charging a fee on plastic bags and consequently a reduction in plastic bag use.[8]
Eritrea[edit]
Eritrea banned plastic bags in 2005.[9]
Kenya[edit]
Kenya banned the manufacture and import of plastic bags from January 2011 as a way to protect the environment.[10] The 2007 ban intended for plastics below 30 microns failed after manufacturers and retail outlets threatened to pass on the cost of using other materials to consumers.[11]
Mauritania[edit]
Mauritania banned the use, manufacture and import of plastic bags from January 2013 as a way to protect the environment, livestock, and marine species.[12]
Rwanda[edit]
Rwanda prohibited shops from giving away plastic bags to their customers in 2004.[13] In 2008, Rwanda completely banned plastic bags as part of its Vision 2020 plan for sustainability, though there is a lucrative black market for the now banned product.[14] The Rwandan government gave tax breaks for companies to recycle instead of manufacture plastic bags, and created a new market for environmentally friendly bags.[14] The lack of plastic bags has made Rwandan cities such as Kigali cleaner.[14]
South Africa[edit]
Plastic bags were a major issue in South Africa before the bag levy was introduced in 2004. Although lightweight plastic bags were banned, this was never enforced and they remain heavily in circulation still today. The thicker plastic bags are taxed and although this move initially caused outrage for consumers, this inconvenience has long been forgotten and consumers use about 8 billion plastic shopping bags every year. http://www.econrsa.org/papers/p_papers/pp18.pdf [15]
Tanzania[edit]
The Revolutionary Government of Zanzibar banned plastic bags in 2005.[16] Tanzania introduced a nationwide ban on plastic bags in 2006.[17]
Uganda[edit]
Heap of trash including plastic bags in Kampala, Uganda
Uganda introduced legislation in 2007 to ban the sale of lightweight plastic bags under 30 µm thick and tax thicker bags at a punitive rate of 120%. Although the laws came into effect in September of that year,[18] they have not been enforced and have failed to measurably reduce the use of plastic bags.[19]
Botswana[edit]
Botswana introduced a levy on plastic bags that became effective in 2007. This led to many retailers charging a fee on plastic bags and consequently a reduction in plastic bag use.[8]
Eritrea[edit]
Eritrea banned plastic bags in 2005.[9]
Kenya[edit]
Kenya banned the manufacture and import of plastic bags from January 2011 as a way to protect the environment.[10] The 2007 ban intended for plastics below 30 microns failed after manufacturers and retail outlets threatened to pass on the cost of using other materials to consumers.[11]
Mauritania[edit]
Mauritania banned the use, manufacture and import of plastic bags from January 2013 as a way to protect the environment, livestock, and marine species.[12]
Rwanda[edit]
Rwanda prohibited shops from giving away plastic bags to their customers in 2004.[13] In 2008, Rwanda completely banned plastic bags as part of its Vision 2020 plan for sustainability, though there is a lucrative black market for the now banned product.[14] The Rwandan government gave tax breaks for companies to recycle instead of manufacture plastic bags, and created a new market for environmentally friendly bags.[14] The lack of plastic bags has made Rwandan cities such as Kigali cleaner.[14]
South Africa[edit]
Plastic bags were a major issue in South Africa before the bag levy was introduced in 2004. Although lightweight plastic bags were banned, this was never enforced and they remain heavily in circulation still today. The thicker plastic bags are taxed and although this move initially caused outrage for consumers, this inconvenience has long been forgotten and consumers use about 8 billion plastic shopping bags every year. http://www.econrsa.org/papers/p_papers/pp18.pdf [15]
Tanzania[edit]
The Revolutionary Government of Zanzibar banned plastic bags in 2005.[16] Tanzania introduced a nationwide ban on plastic bags in 2006.[17]
Uganda[edit]
Heap of trash including plastic bags in Kampala, Uganda
Uganda introduced legislation in 2007 to ban the sale of lightweight plastic bags under 30 µm thick and tax thicker bags at a punitive rate of 120%. Although the laws came into effect in September of that year,[18] they have not been enforced and have failed to measurably reduce the use of plastic bags.[19]
Komentar Agan lainnya
Makasih kaskuser yang udah diskusi di sini. Ane seneng deh banyak kaskuser yang mau berpikiran maju dan mengubah kebiasaan buruk. Bukti bahwa kita ini sebenarnya masih bisa mengubah budaya-budaya buruk yang merusak lingkungan. Kan lingkungan yang baik buat anak cucu kita ke depan juga gan. Ane percaya meski pelan-pelan kita bisa gan. ini beberapa kaskuser yang udah nerapin untuk menggunakan kantong plastik seminimal mungkin. Ane kasih buat agan agan di bawah ini dan yang lainnya yang gak kesebut di sini.
Quote:
Original Posted By Exorcizm►Setuju sih pakai kantong bahan gitu, jadi ga boros plastik juga karena susah mengurainya
Kalau di luar negeri selain bawa plastik/kantong sendiri juga banyak supermarket yg pakai kantong bahan kertas gitu (biasanya berwarna krem/coklat), jadi lebih gampang terurai daripada plastik
Kalau di luar negeri selain bawa plastik/kantong sendiri juga banyak supermarket yg pakai kantong bahan kertas gitu (biasanya berwarna krem/coklat), jadi lebih gampang terurai daripada plastik
Quote:
Original Posted By ade.qsut►ane stuju banget. harus dibiasakan menggunakan tas selain tas kresek. kita sadar bahwasanya plastik itu merusak lingkungan kalau tidak dikelola dgn benar, akan tetapi kita MALU untuk menjadi orang yg membawa tas belanjaan ketika berbelanja.
Quote:
Original Posted By pierferdinando►dari dulu kemana aj pemerintah kita.
di luar udh nerapin. di Indonesia blm. kyk ketinggalan brp tahun peradabannya.
perilaku org2nya jg.
alhamdulillah ane kl belanja sedikit g prnh pk kantong plastik. kl banyak pasti plastiknya ane simpen buat keperluan lain
di luar udh nerapin. di Indonesia blm. kyk ketinggalan brp tahun peradabannya.
perilaku org2nya jg.
alhamdulillah ane kl belanja sedikit g prnh pk kantong plastik. kl banyak pasti plastiknya ane simpen buat keperluan lain
Quote:
Original Posted By saphiae►Kalo ane justru lebih setuju kalo pemerintah bikin riset atau penelitian gimana caranya supaya sampah plastik bisa dilebur dan ramah lingkungan.
Sebab pengguna plastik kan bukan cuma di swalayan doang.
Pedagang kaki lima dan pedagang di pasar juga pake.
Ane pikir keputusan utk membebankan biaya pada para konsumen utk penggunaan tas plastik / kresek terlalu dini. Kalo mau membandingkan dengan negara lain yg sudah menerapkannya, kita juga mesti tau apakah kondisi negara kita sama dengan negara tersebut?
Di luar negeri macam England atau Australia, pedagang itu diatur bener2 ama pemerintah. Misalnya nih Australia, jadi kalo mau jualan gorengan yah mendaftar jual gorengan aja. Gak boleh jualan yg lain. Jadi pengontrolannya lebih mudah, begitu pula dengan cara mereka mengemas dagangannya. Kalo disini pedagang kaki lima bebas bahkan musti dikejar2 satpol PP segala. Pengontrolannya susah gan......
Jadi menurut ane, lakukan dulu pengontrolan di sektor perdagangan baik yg besar maupun kecil, baru program pemerintah tentang tas plastik ini bisa diterapkan secara maksimal
Sebab pengguna plastik kan bukan cuma di swalayan doang.
Pedagang kaki lima dan pedagang di pasar juga pake.
Ane pikir keputusan utk membebankan biaya pada para konsumen utk penggunaan tas plastik / kresek terlalu dini. Kalo mau membandingkan dengan negara lain yg sudah menerapkannya, kita juga mesti tau apakah kondisi negara kita sama dengan negara tersebut?
Di luar negeri macam England atau Australia, pedagang itu diatur bener2 ama pemerintah. Misalnya nih Australia, jadi kalo mau jualan gorengan yah mendaftar jual gorengan aja. Gak boleh jualan yg lain. Jadi pengontrolannya lebih mudah, begitu pula dengan cara mereka mengemas dagangannya. Kalo disini pedagang kaki lima bebas bahkan musti dikejar2 satpol PP segala. Pengontrolannya susah gan......
Jadi menurut ane, lakukan dulu pengontrolan di sektor perdagangan baik yg besar maupun kecil, baru program pemerintah tentang tas plastik ini bisa diterapkan secara maksimal
Quote:
Original Posted By baguscakti►Belanja di Indonesia memang memakan banyak (sangat banyak) kantong plastik gan, dikit dikit dikasih kantong plastik, ke salah satu convenience store beli air mineral (2 DOANG) dikasih kantong plastik, minta ga dikasih kantong plastik mbaknya heran "beneran mas ga mau pake plastik?". Mbak saya cuman beli air mineral dan 2 doang, ngapain juga pake kantong plastik, hehe.
Setuju banget sama kebijakan ini, semoga bisa mengurangi pemakaian kantong plastik ya walopun sekarang ini udah hampir semua supermarket dan yang kecil2 pada pake kantong plastik yang mudah terurai, tapi ga ada salahnya mengurangi kantong plastik to? hehe. Pengalaman saya belanja di salah satu negara yang udah menerapkan hal ini dari lama, kantong plastik memang bayar mulai dari 0.10 - 0.30 sesuai ukuran, (Kalo ga salah ya, yang inget cuman yang kecil 0.10 karna gapernah pake yang gede2 hehe). Kalo emang ga mau bayar, sengaja ke supermarket bawa tas ransel, jadi habis belanja langsung masukin ke ransel atau beli kantong belanja yang memang diperuntukkan buat dipakai lagi, bukan yang plastik. Memang sih lebih mahal, tapi itu kan memang bukan untuk sekali pakai. Ayok mulai kurangi penggunaan kantong plastik
Setuju banget sama kebijakan ini, semoga bisa mengurangi pemakaian kantong plastik ya walopun sekarang ini udah hampir semua supermarket dan yang kecil2 pada pake kantong plastik yang mudah terurai, tapi ga ada salahnya mengurangi kantong plastik to? hehe. Pengalaman saya belanja di salah satu negara yang udah menerapkan hal ini dari lama, kantong plastik memang bayar mulai dari 0.10 - 0.30 sesuai ukuran, (Kalo ga salah ya, yang inget cuman yang kecil 0.10 karna gapernah pake yang gede2 hehe). Kalo emang ga mau bayar, sengaja ke supermarket bawa tas ransel, jadi habis belanja langsung masukin ke ransel atau beli kantong belanja yang memang diperuntukkan buat dipakai lagi, bukan yang plastik. Memang sih lebih mahal, tapi itu kan memang bukan untuk sekali pakai. Ayok mulai kurangi penggunaan kantong plastik
0
97.1K
Kutip
806
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.3KThread•48.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya