Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

act.idAvatar border
TS
act.id
Mendesak, Kebutuhan Logistik Korban Kebakaran Palingkau
Mendesak, Kebutuhan Logistik Korban Kebakaran Palingkau

KALTENG – Tim Tanggap Darurat Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyuplai sembako untuk kebutuhan dapur umum bagi korban kebakaran di Kelurahan Palingkau Lama, Kecamatan Kapuas Murung, Kabupaten Kuala Kapuas, Kalimantan Tengah.

Kebakaran yang terjadi Selasa dini hari (5/1) itu memaksa 380 jiwa dengan 119 kepala keluarga mengungsi karena rumah-rumah yang mereka tinggali hangus dilalap si jago merah. Mereka ditampung di rumah-rumah tetangga, dan sanak keluarga. Banyak dari mereka kehilangan rumah dan bangunan tempat usaha mereka. Tercatat, 88 terdiri dari bangunan toko dan rumah ludes terbakar.

Laporan relawan ACT di lapangan, Hari Mukti mengatakan korban kebakaran, selain mengungsi ke tetangga atau sanak saudara, sebagian ditampung di empat tenda yang dibuat di lokasi SD Negeri 1 Palingkau Lama, Kodim 1011 Kuala Kapuas dan Koramil 1011-06 Palingkau, serta di halaman kantor kelurahan setempat.

Aksi Cepat Tanggap ikut membantu pihak BNPB, Aparat, Departemen Sosial, Tagana memfasilitasi korban. Dapur Sosial (Dapsos) menjadi salah satu kebutuhan mendesak saat ini untuk suplai kebutuhan makan pengungsi.

“Saat ini untuk kebutuhan makan para korban yang mengungsi, dengan membagi-bagikan nasi bungkus,” ujar Hari Mukti.

Terkait penyebab kebakaran, banyak spekulasi berkembang. Ada yang menyebutkan sebab kebakaran tersebut karena korsleting arus pendek. Ada juga yang mengatakan ledakan gas dari salah satu rumah akhirnya terbakar dan merambat cepat ke toko dan rumah warga yang lain.

“Jarak toko satu dengan yang lain yang sangat dekat, sehingga menyebabkan api cepat merambat. Hingga lebih dari 88 toko dan rumah tidak mampu lagi diselamatkan. Sekalipun letaknya tidak jauh dari pinggir sungai. Namun karena beberapa rumah yang juga terbakar letaknya berdekatan dengan pasar dan tepat dipinggir sungai menyebabkan damkar kesulitan untuk menyedot air."

Tidak jauh dari lokasi kebakaran, terdapat pondok pesantren Al-Amin yang menjadi tempat mengajar Ustadz Sugeng yang juga sebagai relawan penakluk api damkar. Dalam kondisi yang serba darurat tentu menimbulkan kepanikan dan trauma yang luar biasa. “Seperti gambaran akhir jaman. Karena saat kejadian, banyak dari orang tua korban memilih menyelamatkan dirinya sendiri. Hingga kobaran api selesai baru ingat bahwa anak-anak mereka terpisah dari mereka,” katanya. [ksyd]
Ayo Berpartisipasi

Express Donation


0
903
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.