Banyak berita dan foto yang menjadi viral di medsos karena unik, menimbulkan kesan respek atau bahkan karena bersifat provokatif. Salah satunya adalah berita tentang kereta di Jepang (Japan Railways) yang tetap beroperasi hanya untuk melayani satu orang siswi sma. Kisah ini menimbulkan kesan yang sangat mendalam. Bagaimana ceritanya sebuah perusahaan raksasa mau merugi gara-gara memikirkan kepentingan seorang siswi sma. Kasus yang sangat jarang terjadi di dunia bahkan menjadi mustahil untuk terjadi di Indonesia mengingat kasus-kasus besar di Indonesia baru-baru ini yang selalu memihak perusahaan besar.

Kisah in menjadi viral, banyak dishare di halaman FB ataupun medsos lain baik dalam bahasa inggris maupun berita yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia.



Namun kita jangan lupa bahwa sekarang banyak sekali berita kabar hoax yang ditulis sekedar untuk meningkatkan rating. Banyak juga berita benar namun ditulis dengan menutupi sebagian informasi untuk mendramatisir berita tersebut.

Kemudian bagaimana dengan kisah tentang kereta Jepang itu? Apakah itu termasuk berita hoax?

Kisah ini awalnya ditulis oleh penyiar berita CCTV China. Kisah ini menceritakan perusahaan kereta Jepang yang ingin menutup stasiun kereta Kami-Shirataki yang terpencil di daerah Hokkaido 3 tahun lalu. Namun keputusan itu ditunda setelah diketahui ada seorang siswi sma yang selalu menggunakan kereta itu untuk pulang dan pergi sekolah. Dia diperkirakan akan lulus pada tanggal 26 Maret dan setelahnya penutupan stasiun dapat dilakukan. Berita itu juga menjelaskan bahwa hanya ada dua jadwal pemberhentian kereta setiap harinya di stasiun Kami-Shirataki, yaitu pada jam siswi itu berangkat dan pulang sekolah.

Sebuah media yang bermarkas di Singapura menuliskan bahwa terdapat beberapa informasi yang disembunyikan yang membuat kisah itu semakin romantis dan menarik. Menurut Taiwan Apple Daily, siswi itu memang menggunakan jasa kereta tersebut setiap harinya untuk berangkat dan pulang sekolah. Namun pada tahun ketiganya, siswi itu berangkat dari stasiun Kyu-Shirataki, bukan dari Kami-Shirataki bersama dengan sepuluh teman sekolahnya pada pukul 7.15. Ini merupakan kereta satu-satunya di pagi hari. Namun pada saat pulang sekolah, mereka mempunyai tiga pilihan kereta, dimana yang paling malam adalah pada pukul 19.25.

Apple Daily juga telah melakukan konfirmasi kepada Japan Railways. Berita bahwa Japan Railways akan menutup tiga stasiun, yaitu Kami-Shirataki, Kyu-Shirataki dan Shimo-Shirataki pada maret 2016 adalah benar adanya. Namun ini tidak ada hubungannya dengan kelulusan siswi sma tersebut.

Tidak jelas bagaimana cerita itu dimulai, tetapi kisah tentang menghilangnya desa di Jepang seperti pada film Hayao Miyazaki, mungkin membantu kisah romantis itu menyebar online. Hayao Miyazaki adalah salah satu pendiri Studio Ghibli, yang dikenal untuk film anime seperti My Neighbour Totoro dan Spirited Away.

Sumber: http://www.straitstimes.com/asia/eas...rl-perhaps-not