Quote:
Jakarta - Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri mengenang kembali masa-masa kecilnya saat menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Perguruan Cikini, Jakarta Pusat. Masa-masa saat SD tak bisa dia lupakan karena ketika itu terjadi upaya pembunuhan terhadap sang ayah, Presiden pertama Indonesia Sukarno.
Megawati menceritakan kisah itu dalam jamuan minum teh bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Negara. Jamuan teh digelar usai pelantikan Djoko Setiadi menjadi Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg), Jumat (8/1/2016).
Dalam jamuan minum teh itu Megawati satu meja dengan Presiden Jokowi, Wapres JK, dan Wakil Ketua MPR Mahyudin. "Bu Mega nggak usul apa-apa, hanya cerita sejarah beliau sekolah SD di Cikini dan kehadiran Bung Karno di sekolah yang diserang percobaan pembunuhan (terhadap) Presiden Sukarno dengan granat," kata Mahyudin saat menceritakan kembali percakapannya itu kepada detikcom.
Bagaimana kisah percobaan pembunuhan terjadap Bung Karno di Cikini?
Percobaan pembunuhan terhadap Sukarno dengan granat itu terjadi pada 30 November 1957. Saat itu yayasan Perguruan Cikini menggelar bazzar sebagai rangkaian acara memperingati hari ulang tahun. Bung Karno yang dua anaknya sekolah di SD Perguruan Cikini yakni Guntur Soekarnoputra dan Megawati Soekarnoputri turut diundang.
"Untuk memeriahkan bazaar tersebut maka oleh pengurus yayasan seluruh orang tua murid diundang untuk menghadirinya termasuk Bapakku (Bung Karno) yang waktu itu masih jadi Presiden," kata Guntur seperti dikutip detikcom dalam buku, 'Bung Karno, Bapakku, Kawanku, Guruku', Jumat (8/1/2016).
Pada hari pelaksanaan bazzar, Bung Karno datang ke SD Percik dengan mengendarai mobil kepresidenan Chrysler Crown Imperial dengan pelat nomor Indonesia I. Mobil itu adalah hadiah dari Raja Saudi Arabia; Ibnu Saud.
Setelah berkenalan dengan pengurus Yayasan Perguruan Cikini, Bung Karno kemudian melihat-lihat stand di bazaar. Sementara Guntur mengaku tak tertarik dengan stand yang memajang kerajinan tangan, hasil jahitan dan masakan tersebut meski sejumlah hasil karyanya turut dipamerkan. Dia lebih memilih melihat stand-stand yang berisi permainan-permainan ketangkasan seperti tembak-tembakan; lempar-lempar bola; lempar-lempar gelang; panahan.
Di saat Guntur asyik bermain dan pengunjung menikmati suasana bazzar, tiba-tiba terdengar suara, 'Bledeeeeeeeerrrrr!!!'.
"Terdengar 3-4 kali ledakan lagi; yang disusul oleh jeritan-jeritan histeris dari umum... ya orang-orang tua; anak-anak; ibu-ibu dan lain sebagainya," kata Guntur.
Suasana pun menjadi semrawut. Semua orang panik dan lari kalang kabut. Guntur diselamatkan oleh Sunardi seorang pengawal dari Detasemen Kawal pribadi Presiden. Bung Karno dan Megawati selamat dari upaya pembunuhan tersebut. Namun sembilan orang tewas, 100 orang terluka, termasuk salah seorang pengawal presiden.
https://news.detik.com/berita/311384...ita-lengkapnya
okelah