Pertama kali dibuat tahun 1960an, M-197 aka Black Beetle merupakan kereta ujicoba yang menggunakan mesin jet. Konstruksinya disponsori oleh New York Central Railroad, yang ingin membuat kereta berkecepatan tinggi yang bertujuan untuk mengembalikan nama kereta yang lambat laun mulai ditinggalkan oleh penggunanya karena dipandang "lamban" jika dibandingkan dengan alat transportasi lain.

Black Beetle merupakan kereta berpenumpang regular yang dimodifikasi untuk menggunakan mesin jet dari pesawat bomber B-36. Ketika pertama kali dicoba, kereta ini mencapai kecepatan 295 km/jam(185mph). Sebuah rekor dunia yang bertahan sampai 40 tahun lamanya. Akhirnya, New York Central Railroad menghentikan pengembangannya karena kendaraan bermesin jet tersebut terlalu mahal biaya pembuatannya serta biaya perawatannya.

The Schienenzeppelin merupakan kereta buatan Jerman tahun 1931 yang bertujuan untuk membuat kereta super cepat. Kereta ini menggunakan mesin pesawat yang dihubungkan dengan baling-baling besar dibagian belakang kereta tersebut. Desain yang aerodinamis dan ringan, mampu membuat kereta ini mencapai kecepatan maksimal 225 km/jam (140 mph) sewaktu dites/dicoba. Rekor ini bertahan sampai 23 tahun.

Namun The Schienenzeppelin tidak pernah masuk dapur produksi karena baling-balingnya dianggap berbahaya sebab bisa menyebabkan kecelakaan atau bahkan mampu membunuh manusia yang berdiri terlalu dekat kereta tersebut sewaktu memasuki stasiun penumpang. Posisi baling-baling yang dapat mengganggu laju kereta dari arah yang berlawanan, menyeret pejalan kaki disekitarnya, atau tidak mampu bergerak normal ketika melewati alur yang bergelombang, merupakan beberapa alasannya. Alasan lainnya : keraguan bahwa mungkin juga baling-baling kereta tersebut terganggu oleh pepohonan sepanjang rel kereta, sehingga bisa menyebabkan kecelakaan. Akhirnya kereta ini dihancurkan pada perang dunia II ketika Jerman melebur aluminiumnya untuk membuat pesawat tempur.

Kereta ini pertama kali ditemukan oleh George Bennie di tahun 1930. Bertujuan untuk menggantikan kereta batu bara, kereta ini dijalankan di rel khusus yang diletakkan diatas rel kereta biasa. Tampilannya hampir mirip dengan Trem zaman sekarang kecuali kedua baling-balingnya yang digerakkan oleh mesin. Roda yang dipasang diatas rel kereta membantunya untuk bergerak sesuai dengan jalurnya.

Bennie mengklaim bahwa Raiplane dapat mencapai kecepatan maksimal sampai 190 km/jam (120mph). Tapi sayangnya, lintasan kereta api yang disediakan untuk ujicoba berjarak terlalu pendek untuk mencapai kecepatan tersebut.

Pada akhirnya, Bennie tidak mampu mendapatkan investor untuk proyek keretanya karena masyarakat waktu itu masih berbenah dari Krisis yang berkepanjangan dan Perang Dunia II. Pada tahu 1957, Ia menjual hasil eksperimennya dengan harga yang sangat murah karena menghadapi kebangkrutan. Bangkrut, Ia meninggal di tahun 1958.

Digerakkan oleh tenaga listrik, Brennan monorail pertama kali ditemukan oleh Louis Brennan awal abad ke 20. Mirip dengan sepeda motor karena hanya mempunyai satu jalur roda yang juga melintas di rel tunggal. Monorail tersebut dikatakan tetap seimbang ketika berhenti. Penyebabnya : dua buah bandul penyeimbang yang bekerja sedemikian rupa yang mampu membuat monorailnya tetap tegak dan terus bergerak di daratan meskipun keluar jalur lintasannya.

Fakta yang terjadi, monorail yang diciptakan oleh Brennan yang bertujuan untuk menggantikan kereta api biasa sering keluar jalur lintasannya ketika berbelok dalam kecepatan tinggi. Dan pada akhirnya, monorail ciptaan Brennan tidak pernah berhasil menggantikan kereta regular karena apabila hanya satu saja bandul penyeimbang tidak berfungsi dengan benar, bisa meyebabkan monorailnya keluar jalur dan terjadi tabrakan. Alasan lainnya, monorail tersebut tidak efisien karena tidak mampu menarik gerbong lainnya sehingga jumlah penumpang yang diangkutpun tidak banyak.

Walaupun kereta ini pertama kali pada tahun 1887 dan tahun 1897, Holman Train dibuat bukan untuk tujuan untuk meningkatkan fungsi angkutan perkeretaan dari segi ekonomi. Bukannya murah, kereta ini dibangun untuk "membajak" uang hasil kerja keras masyarakat pada umumnya, penumpang kereta tersebut pada khususnya. Padahal, yang membedakannya dari kereta biasa adalah adanya roda ekstra yang dipasang dibagian atas roda bawah kereta tersebut.

Roda tersebut tidak mempunyai fungsi "spesial", tetapi penemunya mengatakan bahwa roda tersebut membuat kereta tersebut bergerak lebih cepat. Skema "curang" tersebut mampu membius penilai perkeretaan sehingga akhirnya mendapatkan hak patennya dan mendapatkan izin test operasi transportasi. Bukan hanya itu, The Holman Locomotive Speed Truck Company dengan cara curangnya dibentuk untuk mengawasi pengembangan kereta tersebut.

Perusahaan tersebut memperkirakan untuk menghasilkan $10 juta dollar dengan menjual saham palsu dari bursa saham dengan harga perlembarnya $25 per share. Banyak orang tergiur dengan isu tersebut, alhasil mereka semua kehilangan uangnya ketika investornya kabur membawa semua uang mereka.

Pada tahun 1960an, Jean Bertin's Aerotrain merupakan salah satu perusahaan kereta kelas dunia. Pertama kali didirikan oleh pemerintah Perancis yang bertujuan untuk menggantikan kereta konvensional, Aerotrain tergerak oleh tren produksi bantalan angin diatas monorail beton.
Keretanya nyaman, ringan, bersuara halus, dan cepat. Prototypenya mampu mencapai kecepatan 420 km/jam (260 mph). Biaya pembuatan lintasan murah dan gampang dibangun. Sisi terbaiknya, mereka tidak perlu kecermatan tingkat tinggi dan perawatan yang mahal seperti lintasan normal.

Sekitar 20an negara menunjukkan ketertarikannya pada kereta mada depan ini. Bertin digembar-gemborkan bakal hadir di pasar dunia pada tahun 2000. Sayangnya, setelah Bertin dikembalikan secara utuh kepada Pemerintah Perancis, semua rencana pengembangan Bertin dihentikan pada tahun 1974 karena adanya ketakutan kereta regular akan menderita kerugian karena tergusur oleh penemuan Bertin. Dibekukan oleh keputusan pemerintah, Bertin bangkrut setahun setelahnya.

The General Motors Aerotrain dibuat oleh perusahaan mobil tersebut di tahun 1950an. Disponsori oleh beberapa pelaku bisnis perkeretaan yang menginginkan kereta yang cepat untuk menarik kembali para pelanggannya yang telah beralih ke transportasi lain.

The aerotrain bukanlah hal baru pada masa itu. Pihak General Motor hanya menggabungkan beberapa bus mereka dan menempatkannya sebagai gerbong kereta. Meskipun demikian The Aerotrain merupakan kereta yang ringan dan cepat, dengan ukuran berat yang kurang dari setengah kereta normal ketika diisi penuh dengan penumpang.

General Motor membuat 2 buah prototype shingga bisa memberikan kesempatan kepada pelaku bisnis kereta untuk mencobanya. Setelah melewati masa percobaan akhirnya, para pebisnis mengeluhkan tentang performa mesin kereta tersebut yang dibawah standar sehingga dianggap tidak mampu mencapai kecepatan maksimal dalam pengoperasiannya. Komplain lainnya adalah : kereta tersebut terlalu ringan sehingga penumpangnya serasa mengemudikan sebuah truk yang kasar ketika bergerak.

Kereta kuda merupakan kereta pertama, awal mula munculnya kereta api yang eksis sekitar 200 tahunan. Kereta kuda pertama menggunakan rel kayu untuk mengangkut batu bara dari tambang batubara. Cara yang sama kemudian dibangun untuk menghubungkan beberapa kota, dan perlahan berubah menjadi alat transportasi yang mengangkut manusia dan juga barang. Geraknya sangat lambat kira-kira 10 km/jam (6 mph), plus tingkat "penderitaan" yang lumayan dirasakan ketika keretanya melintasi jalan yang bergelombang nan berlubang.

Jalur pertama tersedia hanya satu arah, searah dengan kereta kuda pengangut barang. Kadangkala dalam pengoperasiannya, penumpang kereta harus beruurusan dengan kesulitan ketika berhadapan dengan kereta pengangkut barang yang datangnya dari arah yang berlawanan.

Penemuan kereta batu bara akhirnya menggantikan kereta kuda ini. Meskipun dalam kenyataannya kedua jenis kereta ini bersaing dalam menggunakan jalur kereta yang satu arah tersebut. Dalam pengoperasiannya beberapa operator sering kali kembali menggunakan kereta kuda karena kereta batu baranya mogok. Akhir berita : Kereta kuda masih dipergunakan sampai akhir abad ke-19an.

The Michelin railcar merupakan perpaduan antara kereta penumpang dengan truk komersial. Konsep kereta ini diinspirasi oleh Andre Michelin, yang meminta para pekerjanya untuk berinovasi dalam menciptakan sesuatu yang bertujuan untuk menggantikan kebisingan roda kereta regular.

Alhasil, para pekerjanya mendesain sebuah kereta yang menggunkan roda karet. Kereta ini punya komponen khusus untuk menghentikan kereta apabila keluar jalur jika rodanya gundul. Penampakan kereta serta cara mengoperasikannya sangat mirip cara kerja bus komersial yang dimana bisa dikemudikan tanpa perlu repot-repot latihan mengemudikan sebuah kereta.

Kereta ini pernah diujicobakan pada jalur kereta di negara Perancis dan Inggris, namun sayangnya tidak pernah diaplikasikan ke negara lainnya karena harga yang terlalu mahal. Pada dasarnya, kereta ini membutuhkan 10 buah ban, tetapi kereta umumnya zaman itu hanya mempunyai 4 ban. Ban kereta juga cepat gundul dan harus sering diganti.

Kereta ini pertama kali digunakan untuk kepentingan militer selama Perang Saudara di Amerika Serikat ketika Jendral Joseph Hooker mengangkut lebih dari 20.0000 tentara dengan kereta ini. Otomatis, kereta ini diselubungi / dilindungi oleh senjata pelindung yang bertujuan untuk melindungi para parajurit yang diangkut dari sergapan musuh. Alhasil, kereta ini pada akhirnya menjadi gudang senjata berat dan peralatan tempur lainnya, seperti : cannon, senjata antiaircraft, dan senjata mesin.

Pasukan musuh berserta tank mereka seolah bukan tandingan bagi kereta jenis ini. Tetapi ada kelemahan dari kereta ini, yakni gampang terlihat dan menjadi sasaran empuk bagi angkatan udara musuh yang dengan gampang membombardir dari atas udara. Jalur keretanya juga rawan disabotase oleh musuh. Dibom misalnya.

Setelah perang dunia II, kereta bersenjata ini digantikan oleh kendaraan perang lain yang lebih cocok. Meskipun demikian, ada berita yang mengatakan bahwa militer Russia berencana untuk kembali menggunakan kereta bersenjata ini untuk memerangi pemberontakan lokal yang seringkali menyerang sistem perkeretaan Russia.