01-01-2016

06:00 am

Suasana Jakarta sepi. Jalan raya tak seramai pagi biasanya. Hanya ada beberapa kendaraan lalu lalang. Begitu juga suasana di beberapa komplek, terdengar suara ibu-ibu yang sedang belanja untuk dimasak pagi ini.

Maklum, tengah malam tadi terjadi pesta kembang api besar-besaran. Ratusan bahkan ribuan warga Jakarta memadati tempat keramaian, merayakan pergantian tahun bersama-sama.

Bak ritual yang harus dilaksanakan, Perayaan pergantian tahun selalu meriah, cara merayakannya juga bermacam-macam. Ada yang mendatangi pusat keramaian, bakar jagung bersama tetangga, dzikir bersama, atau menonton tv dirumah. Yaa, sekedar refreshing melepas penat selama 2015 ini penuh dengan masalah dan tantangan.

Pun dengan tadi malam. Seperti biasanya, bermodalkan panggung mewah, artis nasional, dan siaran lansung ke stasiun tv, Perayaan Pergantian Tahun di Ibukota berjalan dengan meriah.

Tidak hanya penonton yang bisa menikmati, pedagang mulai dari asongan, kaki lima, bahkan bazaar "mahal" pun meraup banyak keuntungan. Eits, jangan salah. Copet-pun juga kebagian untung lumayan besar.

Ketika pembawa acara menghitung mundur pergantian tahun, penonton begitu antusias. Dan ketika tiba waktunya, suara terompet, klakson, petasan, kembang api, mulai membuat ramai di telinga.

Bak terjadi perang di medan pertempuran, kembang api terus meledak tanpa henti di awan. Warna-warni, sungguh pesta kembang api yang luar biasa.

Pemuda, anak-anak, orang tua bergantian mengabadikan momen itu. Dari yang hanya sekedar merekam kembang api, hingga berselfie ria. Benar-benar malam yang sangat meriah.

Sekarang, di pukul 6 pagi ini, suasana kota begitu sepi. Jutaan pasang mata masih terlelap. Menikmati sisa-sisa kembang api dalam mimpi.

Ada satu pemandangan yang menarik perhatian. Adalah petugas kebersihan yang sedari gelap sudah membersihkan sisa-sisa pesta tadi pagi. Seperti tidak ada habisnya, mereka tetap menyelesaikan pekerjaannya.

Memang sih, sudah menjadi tugas mereka untuk menjaga kebersihan. Tapi bukan berarti kita sebodoh itu, sehingga tidak tahu dimana tempat sampah kan?

Well, inikah potret masyarakat kita?

Yang setiap tahunnya selalu membuat resolusi untuk kehidupan yang lebih baik, lalu membuatnya lagi, lagi, lagi dan lagi.

Yang setiap tahunnya selalu mengharapkan perbaikan ekonomi, perbaikan fasilitas umum, pembangunan infrastruktur, dan kesejahteraan rakyat

Yang setiap tahunnya selalu menuntut subsidi, penurunan harga sembako, penurunan bbm, kenaikan gaji

Yang selalu pandai memberikan kritik luar biasa kepada pejabat publik maupun pemerintah

Tapi.... untuk tertib menjaga kebersihan saja....... Tidak mampu?

Jangan tersinggung kawan,

Buatlah semua jadi seimbang, jangan dulu kamu banyak menuntut, kalo kamu masih tidak tahu kemana harus membuang sampah.

Jadikan tahun baru bukan hanya sebagai resolusi untuk kepentinganmu sendiri. Tapi juga kepedulianmu terhadap negara. Jangan maunya pesta, setelah itu tidur.

Kalo masih begitu, jangan salahkan wakil rakyat kalo mereka sering bikin kamu emosi.

Sumber gambar : merdeka

Belum lagi kemacetan tadi malem yang ngebuat tua di jalan...
Kaya vudeo yabg satu ini gan. Gara macet bawaannya jadi emosi teruss