10 Hal yang Mungkin Tidak Anda Ketahui dari DOTA 2
TS
muawiyah9
10 Hal yang Mungkin Tidak Anda Ketahui dari DOTA 2
Alhamdulillah Hot Thread
Terima kasih buat agan-agan yang mampir, dan mohon maaf atas segala kekurangan dari threat ane. Pokoknya sekali lagi terima kasih
Spoiler for Bukti:
Jangan pernah menganggap remeh sebuah mod. Jika dieksekusi dengan sangat baik, mampu menawarkan sesuatu yang inovatif, serta secara konsisten menerima feedback dari pada penikmatnya, maka bukan tidak mungkin ia akan tumbuh menjadi “raksasa” industri game yang tidak pernah agan prediksi sebelumnya. Tidak percaya? Maka Defense of the Ancients, atau yang lebih dikenal sekedar sebagai – DOTA adalah bukti paling nyata. Lahir dari modifikasi Warcraft 3, kompleksitas dan kayanya atmosfer kompetitif yang ia tawarkan bahkan cukup untuk melahirkan genre tersendiri – Multiplayer Online Battle Arena atau MOBA. Alih-alih tenggelam dan hilang begitu saja, eksistensi DOTA justru semakin kuat di industri game.
Menggandeng sang otak utama – IceFrog, Valve melahirkan DOTA 2 – sebuah seri dengan visual dan fitur lebih baik. Menariknya lagi? Ia mengusung salah satu mekanisme free to play terbaik di industri game, yang secara tidak memaksa, justru berhasil mendorong partisipasi aktif komunitasnya untuk terus mempopulerkan game yang satu ini. Cukup aktif, hingga mereka bisa melahirkan sebuah kompetisi internasional yang berpotensi berujung pada total hadiah lebih dari USD 15 juta – atau sekitar 200 Milyar Rupiah, sebuah angka yang tidak pernah bisa dibayangkan muncul dari sebuah kompetisi game. Satu yang hal yang terus mendorong gamer untuk terus kembali mengakar pada satu hal yang sama – pengalaman gameplay yang selalu berbeda.
Spoiler for 10. Octarine Core Bekerja di Semua Spell, Tidak Hanya Tipe Magic!:
Patch 6.84 boleh dibilang sebagai gebrakan fantastis di DOTA 2. Mengapa? Karena setelah stagnan untuk waktu yang cukup lama dan lebih berfokus pada balancing beberapa hero di elemen terkecil, 6.84 menawarkan banyak hal baru. Beberapa mungkin mengingatnya sebagai festival “Aghanim Scepter” – item di dalam game yang mampu memperkuat, memodifikasi efek, hingga menambahkan varian serangan spell baru bagi beberapa hero spesifik yang mengenakannya. Namun, IceFrog menambahkan banyak item baru. Salah satu yang cukup “mahal” dan menarik perhatian adalah Octarine Core – yang memiliki efek Lifesteal dari damage yang dikeluarkan spell. Ada kesalahpahaman bahwa OC hanya berlaku untuk jenis spell magic, namun ternyata ia juga berlaku untuk spell physical dan pure di hero manapun. Ini berarti, OC memberikan efek lifesteal juga untuk jenis serangan seperti Glaive dari Luna ataupun Cleave dari Sven. Kerennya lagi? Ketika dipadukan dengan item penyembuh damage physical seperti Helm of Dominator, Mask of Madness, atau Vladmir’s Offering, efeknya akan bekerja bersamaan. Item build OC menjadi relevan, apalagi mengingat efeknya yang mampu mengurangi waktu cooldown spell.
Spoiler for 9. Alchemist is the Little Guy:
Menempati porsi foto karakter di bagian bawah layar, tidak mengherankan jika banyak gamer yang langsung menyimpulkan bahwa salah satu karakter “farmer” paling efektif di DOTA 2 – Alchemist merupakan sosok besar dan bulky yang mereka lihat di depan mata. Sebuah kesalahpahaman yang bisa dimengerti. Padahal sosok Alchemist sebenarnya justru adalah si tokoh kecil yang duduk di atas, dan bukannya si karakter badan besar yang kita kendalikan. Sementara si karakter besar tersebut adalah seorang Ogre, yang bahkan tidak memiliki nama resmi hingga saat ini. Ketika memicu serangan Ultimate – Chemical Rage, sang alchemist memberikan sejenis minuman pada sang Ogre untuk mengubahnya menjadi lebih kuat.
Spoiler for 8. Death Ward Deny:
Sudah berapa sering agan menggunakan Witch Doctor di pertandingan DOTA 2? Dengan statusnya sebagai salah satu support dengan kemampuan yang fleksibel, untuk ofensif maupun defensif, Witch Doctor adalah alternatif hero tipe Intel yang cukup diminati. Apalagi di tengah pertempuran besar, ia bisa saja melemparkan Death Ward – serangan ultimate mematikannya yang akan langsung menyerang hero terdekat, atau bahkan memantul jika agan memiliki Aghanim di dalam slot equipment. Namun berapa banyak dari agan yang tahu bahwa Death Ward ternyata bisa dikendalikan! Benar sekali, adalah kesalahpahaman yang umum bahwa Death Ward bekerja secara otomatis dan memburu hero musuh terdekat. Padahal sebenarnya, agan bisa melakukan klik kiri pada Death Ward dan memintanya untuk menyerang hero spesifik yang agan inginkan, termasuk agan sendiri atau hero teman yang lain jika agan butuh melakukan deny! Benar sekali, agan bisa melakukannya! Mind-blown!
Spoiler for 7. Nama Asli Nyx Ternyata…. Bukan Nyx!:
Di DOTA pertama, ia mungkin lebih dikenal sebagai Nerubian Assassin. Namun permasalahan hak cipta dengan Blizzard tentu membuat Valve tidak bisa mengusung nama yang sama di DOTA 2. Sebagai gantinya, mereka memanggilanya sebagai Nyx Assassin. Dengan nama yang begitu jelas terpampang di layar, tentu menjadi hal yang rasional untuk mengindentifikasi hero berbentuk kumbang dengan kemampuan invisibility ini sebagai “Nyx”. Namun tahukah agan, bahwa namanya ternyata bukan Nyx! Nyx adalah dewi yang disembah oleh pembunuh bertubuh kumbang ini, dan mereka membunuh atas nama Nyx. Hal ini terbukti dari percakapan di dalam game yang sering muncul dari mulut Nyx Assassin, mengomentari bagaimana aksi dan keberhasilan mereka merupakan wujud berkat dari Nyx. Seperti namanya, Nyx Assassin merupakan pembunuh yang bergerak atas nama Nyx.
Spoiler for 6.Anti-magic = Hilangnya Buff:
Rune sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari mekanik DOTA 2. Buff yang muncul di area sungai setiap 2 menit sekali ini memberikan banyak efek positif, dari memberikan damage dua kali lipat, kemampuan menghilang, mengaktifkan dua ekstra ilusi, serta memberikan uang dan exp secara bersamaan. Bagi hero yang mengandalkan item Bottle untuk healing, Rune juga memainkan peran yang krusial karena efeknya yang langsung memenuhi 3 charge untuknya. Namun tahukah agan, bahwa semua buff sementara Rune bisa hilang begitu efek anti-magic diaplikasikan kepadanya? Sebagai contoh, jika agan meminum Rune Double Damage dan mengaktifkan BKB , maka Double Damage agan akan lenyap begitu saja. Namun jika dibalik, jika agan mengaktifkan BKB terlebih dahulu dan baru double damage, maka efek tersebut akan bertahan. Di sini jugalah, efek Repel dari Omniknight bisa digunakan untuk keuntungan agan. Melihat hero musuh datang dengan Rune Haste dan mengejar hero Carry tim agan? Tinggal memberikan efek Repel ke musuh, maka Haste nya akan otomatis menghilang dan carry agan punya kesempatan lebih besar untuk selamat.
Spoiler for 5. Final Fantasy Reference:
Di awal eksistensinya, DOTA memang masih “hidup” dari beragam aset yang disuntikkan oleh Blizzard di Warcraft 3. Namun dengan variasi dan kombinasi gerakan yang kompleks untuk setiap heronya, IceFrog tampaknya jelas mengambil banyak referensi dari game RPG populer Jepang – Final Fantasy untuk memenuhi kekosongan di beberapa hero yang ada. Desain dan penampakan Phantom Lancer jelas mengakar pada sosok Kimahri dari Final Fantasy X, lengkap dengan tombak sebagai senjata utama. Sementara kemampuan Devour dari Doom yang mampu memberikan efek skill musuh yang ia makan, juga mengakar pada fungsi Blue Magic dari franchise racikan Square Enix tersebut. Namun referensi paling utama dan kuat tampaknya pantas diarahkan pada Juggernaut dan sang serangan ultimate – Omnislash, yang juga merupakan serangan final dari Cloud Strife – karakter utama Final Fantasy VII dengan efek serangan yang sama.
Spoiler for 4. Viper adalah Peliharaan Pugna?:
Di dalam lore resmi DOTA 2, baik biodata Pugna maupun Viper memang tidak pernah menyebut nama satu sama lain. Walaupun demikian, ini bukan berarti bahwa keduanya tidak berhubungan. Baik Pugna maupun Viper terkonfirmasi sebagai salah satu penghuni dunia bernama Nether Reaches. Yang lebih mengejutkan? Respon Pugna setiap kali ia berhadapan dengan Viper di dalam pertandingan. Ia secara jelas menyebut nama Viper sebagai mantan binatang peliharaannya yang tampaknya berhasil lolos dari Nether Reaches, tanpa sepengetahuan Pugna. Sayangnya, di cerita resmi, konfliknya keduanya tidak pernah dideskripsikan oleh Valve secara jelas.
agan pernah penasaran, mengapa semua hero di DOTA 2 yang tewas selama pertempuran bisa hidup kembali setelah beberapa lama? Spekulasi merebak dan jawaban yang paling rasional mengarah pada tanggung jawab dua sosok hero – Razor dan Visage. Keduanya merupakan penjaga utama sebuah tempat bernama Narrow Maze – sebuah dunia yang di dunia DOTA 2, diposisikan sebagai jembatan antara hidup dan mati. Berbentuk seperti maze berbatu, semua jiwa yang tewas harus melewati Narrow Maze sebelum beralih ke fase selanjutnya. Apa yang terjadi jika dua penjaga utamanya – Razor dan Visage justru ikut bertempur di pertempuran para Ancient? Benar sekali, Narrow Maze kosong tanpa penjaga. Kondisi seperti inilah yang dicurigai sebagai alasan mengapa hero di DOTA 2 terus bisa hidup, setidaknya hingga sumber kekuatan mereka – Ancient hancur. Menariknya lagi? Ini juga menjelaskan banyak hal soal sistem Respawn. Mengapa waktu Respawn Teechies ketika bom bunuh diri jauh lebih cepat? Sederhana, karena Narrow Maze akan terlihat membingungkan bagi mereka yang “dipaksa” untuk masuk. Sementara mereka yang secara sukarela tewas (sama seperti efek Bloodstone) akan menemukan jalan keluar dengan mudah dan hasilnya, lebih cepat hidup.
Spoiler for 2. Empat Hero Terkuat di Semesta DOTA 2:
Ini mungkin pertanyaan yang paling memancing rasa penasaran. Dari semua lore / cerita DOTA 2 untuk setiap karakter yang ada (terlepas dari kemampuan mereka selama bertempur), siapa sebenarnya Hero yang paling kuat dan menyeramkan di semesta ini? Ternyata ada di empat di antaranya yang sudah berumur begitu tua, lebih tua dari pertempuran para Ancients. Benar sekali, kita tengah membicarakan Enigma, Chaos Knight, Keeper of the Light, dan IO yang lebih dikenal sebagai “The Four Fundamentals”. Keempatnya merepresentasikan kekuatan yang membentuk kehidupan. Keeper of the Light menciptakan bintang pertama dan membawa cahaya, Chaos Knight menjadi penyeimbang dan menjadi sumber kegelapan dan kekacauan. Sementara Enigma menjadi simbol akhir, dimana ia tidak segan untuk menelan planet dan bintang, serta menciptakan kekuatan masif gravitasi dari sana. Sementara IO merepresentasikan harmoni, sebuah bola cahaya yang memastikan bahwa setiap partikel di semesta terhubung dan bertahan satu sama lain.
Spoiler for 1. Misteri IceFrog:
Fakta paling menarik DOTA 2 justru mengakar pada sang pencipta dan penyempurna – IceFrog yang kini bekerja di bawah bendera Valve. Mengapa? Karena terlepas dari popularitas game yang ia racik, dengan jutaan gamer sebagai basis fans yang cukup fanatik, tidak ada yang pernah tahu siapa sebenarnya sosok IceFrog. agan bisa melakukan google dan berharap mendapatkan jawaban, namun satu-satunya yang bisa dipastikan dari IceFrog hanyalah bahwa ia memiliki seekor kucing yang lucu. Sementara sisanya? Spekulasi, rumor, dan usaha untuk mengaitkan bukti-bukti. Menariknya lagi? Mereka yang sempat bertemu dengan IceFrog di dunia tidak pernah membuka rahasia identitas aslinya, hingga saat ini pun. Satu-satunya spekulasi adalah ia adalah “Abdul Ismail”, namun tidak pernah ada bukti konkrit untuk mendukung fakta tersebut. Kerennya lagi, Valve juga mengaplikasikan kebijakan tanpa toleransi untuk menjaga identitas rahasia IceFrog. Berani membocorkannya kepada publik dan ketahuan merupakan orang dalam kantor? Bersiaplah dipecat dan bertarung di meja hijau. IceFrog sendiri mengancam akan berhenti mengeluarkan update DOTA 2 jika identitasnya terbongkar. Wow!
Di atas adalah 10 hal yang mungkin tidak pernah agan sadari mengakar pada DOTA 2. Ribuan jam permainan pun tidak akan menjamin bahwa agan familiar soal game ini, baik dari sisi gameplay kompetitif, aktor di belakang, atau sekedar hubungan antar karakter dalam cerita yang tidak pernah mendapatkan banyak perhatian. Namun hal ini justru menjadi sesuatu yang sangat positif dan menjadi argumen rasional mengapa banyak gamer yang teradiksi pada daya tariknya, terutama dari sisi eksplorasi, selalu menemukan sesuatu yang baru, bahkan untuk mereka yang sudah veteran sekalipun. Menjadi sesuatu yang menarik untuk melihat seperti apa DOTA 2 akan terus tumbuh atau justru berakhir di masa depan, apalagi dengan basis fans yang semakin fanatik dan besar. Satu yang pasti, kejutan demi kejutan tampaknya tidak akan usang dengan game yang satu ini.
Bagaimana dengan Agan sendiri – terutama Agan yang mencintai DOTA 2? Fakta menarik apa yang agan ketahui namun besar kemungkinan, tidak pernah diketahui orang lain? Feel free to comment and expand the list!
Original Posted By Kerrhaegen►Sebagai member lama forum playdota, ane kasih tambahan sedikit...
- Rumornya IceFrog itu orang pakistan, dengan nama Abdul Ismail. Dulu dia juga pernah ngerjain Heroes of Newerth, bisa kita liat ada nama Abdul Ismail di credit gamenya (Puppet Master itu hero ciptaan dia). Dia belajar bahasa cina karena katanya orang-orang cina lebih obyektif dan lebih respek ke dia, ga kayak playerbase dari negara lain
- Setelah mengambil alih Dota Allstars dari Neichus (pencipta hero pudge yang sekarang, versi lama pudge lebih ke tipe summoner) IceFrog pernah menampilkan foto dirinya di sesi Q&A. Sayang sekarang foto tersebut sudah dihapus. Jadi setelah Guinsoo, development Dota ga langsung dipegang oleh IceFrog, tapi sama Neichus dulu (google aja)
tapi Buriza bukan.
Kata 'Buriza' diambil dari "Buriza-Do-Kyanon" (logat Jepang untuk membaca "Blizzard Cannon") adalah item ballista legendary dari Diablo II untuk karakter Amazon :
tentu saja di DOTA1 dulu gambarnya Buriza juga berbentuk busur panah.
* baik Diablo II dan Warcraft III - game aslinya map Dota1, keduanya dibuat oleh Blizzard