Pusat oleh-oleh yang satu ini tidak pernah sepi pengunjung. Terlebih saat akhir minggu, pelataran parkir mereka selalu penuh bahkan antrian mobil hingga mengular ke badan jalan. Usaha Prima Rasa sudah dimulai sejak tahun 1984, beragam kue lezat dengan rasa dan kualitas prima tersedia di setiap outletnya. Produk unggulannya adalah brownies panggang. rasanya sangat lezat, bertekstur garing di luar, namun empuk di dalam. Rasa manisnya berimbang dengan pahit cokelat yang membuat ketagihan. Pengunjung bisa memilih brownies panggang bertoping keju, choco chips, hingga yang klasik dengan irisan kacang kenari. Bollennya pun terasa nikmat karena tak begitu berminyak.

Nama Amanda dikenal sebagai produsen brownies panggang khas Bandung. Penganan ini muncul sekitar tahun 2000 dan booming di tahun 2004/2005. Saat ini sepertinya tak mungkin mampir ke Bandung tanpa membawa pulang brownies kukus Amanda. Rasanya yang lezat dan lebih empuk dibandingkan brownies panggang banyak disukai masyarakat. Amanda menyediakan setidaknya 32 varian rasa brownies kukus.

Bandung dan toko kue Kartika Sari sudah seperti koin yang memiliki dua sisi. Tak terpisahkan. Destinasi belanja oleh-oleh ini sangat populer baik di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan. Kue bollen mereka telah melambungkan nama Kartika Sari ke seluruh Nusantara. Pastry bollennya sangat empuk dan juga gurih dari keju serta butter. Ukurannya pun cukup besar hingga mengenyangkan. Sebagai pelopor bollen, Kartika Sari tak hanya mengandalkan produk khas itu saja. Banyak penganan lezat lain yang dijajakan dari mulai jajanan pasar hingga kue kering.

Isan adalah “bapak”nya batagor Bandung. Dia lah pembuat pertama batagor yang kini sudah memiliki banyak peniru. Batagor H. Isan masih menjadi batagor yang paling direkomendasikan oleh warga lokal. Selain harganya murah, rasanya lebih original dan bisa diadu dengan batagor lain di Bandung. Olahan batagornya dibuat dari tahu unggulan Cibuntu serta campuran ikan tenggiri segar. Tanpa dicocol saus kacang atau kuahnya pun, rasanya sudah sangat gurih dan membuat ketagihan.

Di tahun 1950 hingga 1980-an es lilin menjadi jajanan paling populer di tatar Sunda, terutama Bandung. Penjualnya mendorong gerobak dari kampung ke kampung, menjajakan es manis dengan sedikit rasa gurih yang terbuat dari santan serta berisi irisan kelapa muda. Invasi kultur barat dengan es krimnya yang lembut menenggelamkan kuliner tradisional ini. Tetapi masih ada pengusaha yang gigih membangkitkan kembali geliat es lilin, seperti di toko Es Lilin Cikawao. Ada aneka rasa yang bisa dibeli, dari mulai original rasa kelapa, cokelat, durian, ketan, kacang hijau, hingga capuccino. Semua sama lezat dan hebatnya lagi tahan beku cukup lama sehingga cocok untuk oleh-oleh.