senior ga cukup gan, cari juga yang rekan karibnya banyak. agan pasti sering kan liat dosen A deketnya sama siapa aja, dosen B deket sama siapa aja. dsb.
semakin itu dosen senior dan disegani+banyak rekan karibnya nasib skripsi agan akan aman wal afiat. karena seorang dosen penguji yang killer sekalipun tidak akan membantai mahasiswa bimbingan teman karibnya.

sehebat hebatnya agan, se dikenal-dikenalnya agan sama dosen. dosen lebih deket dan kenal sama pimpinanya.
kalo bisa agan cari pembimbing sekaligus pelindung, misal Dekan, Kajur, Kaprodi, dll. nah sedibantai-bantainya agan, pasti dosen penguji akan melihat siapa pembimbingnya. penguji akan segan bila membantai agan di depan pembimbing agan yang seorang dekan. karena bila penguji menyalahkan agan, sama saja menyalahkan pembimbing agan (kan sebelum maju sidang skripsi agan sudah dibenarkan (revisi) sama pembimbing).

skripsi itu ada 3 unsur utama (setahu ane).
1. metodologi
2. teori
3. statistika
nah agan harus bagi ke tiga unsur tersebut kepada dosen" pembimbing agan.
contoh: DP1 ahli teori (sesuai bidang ya misal agan mw teliti masalah SDM (sumber daya manusia) maka pilihlah pembimbing yang menguasai masalah SDM). dan DP2 ahli statistik.
jangan agan pilih DP yang sama-sama ahli statistik atau sama-sama ahli teori. bersiaplah jadi gladiator yang akan dibantai habis.

Punya dosen killer? pasti di setiap ampus ada ya..
silahkan agan cari info sama kakak kelas siapa aja dosen yang kalo nguji skripsinya Killer abis. "Cara terbaik menghindari dosen killer sebagai penguji adalah jadikan beliau sebagai pembimbing"
ga ngerti? "Makanya Mikir": kata cak lontong
Penguji yang killer belum tentu pembimbing yang killer, tapi pembimbing yang killer sudah pasti lebih killer kalo menguji.