Quote:
Syiah Akan Dibom, Densus: Mereka Terpengaruh Paham ISIS
Jakarta- Detasemen Khusus 88/Antiteror berhasil menggagalkan plot teror pengeboman kelompok Syiah dengan menangkap setidaknya lima orang calon tersangka di sejumlah tempat sejak Jumat hingga Sabtu (18-19/12).
Mereka adalah Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinov Syahputra alias Kholid di Majenang serta Zaenal dan Asep Urip di Tasikmalaya, dan Abu Jundi alias Abdul Karim di Sukoharjo.
Asep adalah pengajar di Pondok Pesantren Al Mubarok, Tasikmalaya, sedangkan Zaenal menjadi santri di pondok pesantren tersebut. Kedua orang ini diduga sebagai perakit bom yang bahannya disembunyikan Abu Jundi di Sukoharjo.
Kelompok ini berniat melakukan pengeboman pada pengikut Syiah di Pekalongan, Bandung, dan Pekanbaru. Dana pembuatan bom itu didapat dari seorang TKI di Hong Kong berinisial TA sejumlah Rp 8 juta.
TKI itu merupakan istri dari Zaenal yang kendati dibekuk di Tasikmalaya tapi dia kelahiran Bukit tinggi, 9 November 1975, dan berasal dari Sijunjung, Sumbar.
Mengapa Syiah Indonesia kini ditarget bom?
Plt Kadensus Kombes Edy Hartono mengatakan jika pelaku terinsipirasi jihad global ala ISIS yang sudah menyerang kelompok Syiah di berbagai belahan dunia dengan alasan Syiah menyimpang dari Islam.
"Ini sepertinya dipengaruhi kombinasi berbagai faktor termasuk ISIS. Mereka menyiapkan bom HP dan akan segera beraksi kalau tidak kita cegah," kata Edy, Minggu (20/12).
Pada awal Desember lalu, Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan juga telah mengatakan adanya informasi dari Badan Intelijen Negara (BIN) bahwa Syiah akan jadi target.
"Kalau yang kita tangkap di Jawa Timur itu terkait pabrik senjata kelompok Jamaah Islamiah (JI) Klaten yang kita ungkap pada Mei 2014 lalu itu. Kebetulan waktu penangkapannya hampir bersamaan dengan kelompok Abu Jundi," tambah Edy.
Seperti diberitakan, yang ditangkap di Jatim itu adalah M Khairul Anam alias Muhamad alias Karto alias Bravo alias Amin, lalu Teguh Prambanan, dan Imran. Ketiga orang di dibekuk di Mojokerto.
Tak lama kemudian, di Perum Kotabaru, Driyorejo, Gresik juga ditangkap Joko Ardiyanto alias Ardiyanto alias Luluk alias Asmaro. Dia juga merupakan buron kasus pembuatan bengkel senjata api milik JI di Klaten itu.
sumber
Ironnisnya banyak ulama-ulama di Indonesia yang buta akan situasi percaturan geopolitik di dunia. Sebagian malah cuman dapat asupan sentimen anti-syiah dari mesin-mesin propaganda ISIS dan para sponsor teroris. Akibatnya muncullah khotbah-khotbah kebencian dan fatwa-fatwa anti-syiah. Dan jika sudah begini...stempel kafir dan sesat produksi ulama-ulama bayaran menjadi justifikasi bagi para teroris dan simpatisnnya untuk melakukan aksi-aksi kekerasan dan permusuhan terhadap mereka yang dianggap sesat dan kafir!
waspadalah saudara-saudaraku! Pandai-pandailah memilah, mengolah, dan menganalisa informasi apapun!