Selamat membaca dan Jangan lupa Komengnya.. .
Quote:
Ahok beberapa waktu terakhir ini dikagetkan dengan adanya ide kenaikan uang makan untuk anggota DPRD. Wakil Ketua DPRD Taufik mengungkapkan beberapa alasannya agar kenaikan uang makan tersebut direalisasikan.
Oleh karena itu, Indonesia Kita kali ini akan menyebutkan beberapa alasan Taufik untuk merealisasikan kenaikan uang makan tersebut. Dilansir dari beberapa situs, beberapa alasan tersebut dirangkum menjadi lima alasan utama Taufik untuk mendapatkan kenaikan uang makan.
Berikut lima alasan tersebut.
1. Gak Mungkin Makan di Warteg
Dilansir dari suara.com, Taufik menjelaskan jika seseorang sepertinya tidak mungkin untuk makan di warung tegal. Dengan jabatan eselon di DPRD, rasanya tidak mungkin untuk makan di warung pingir jalan. Oleh karena itu, ia meminta Ahok untuk menyetujui jumlah nominal uang makan yang sudah diajukan. Jumlah nominal uang makan sebelumnya adalah Rp470.000,00 dan Taufik minta jumlah itu dinaikan hingga Rp2.000.000.
“Itu kan ada uang transport lokal, uang makan, itu ada di dalam situ. Kalau dari bandara ke rumah, dari hotel ke tempat pertemuan berapa (habisnya) bolak balik. Kan nggak mungkin makan di warung Tegal,” tutur Taufik.
2. Mau Makan Lobster
Taufik menyatakan dengan nominal uang Rp470.000 tersebut tidak cukup untuk makan ia sehari. Ia menyatakan nominal tersebut terlalu sedikit dan tidak cukup untuk makan Lobster.
“Tadinya Rp470 ribu. Kan ada SK (Surat Keputusan) Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) yang baru, boleh dinaikin. Rp470 ribu cukup apa sehari gue buat makan? Makan lobster aja nggak bisa,” jelas Taufik.
3. Menanggung Biaya Lebih
Taufik yang juga anggota fraksi Gerindra, menyatakan alasan lainnya adalah ia juga sering menanggung sendiri biaya lebih tersebut. Oleh karena itu, ia menilai akomodasi sejumlah itu sudah tidak cukup untuk biaya makan dan lain-lainnya per hari.
“Kita dulu-dulu nggak berani ngajuin karena nggak ada Permendagri nya. Dulu kita pakai uang pribadi. Nggak bisa di-reumbers. Kan kalau transport lokal, kita nanggung sendiri,” tutur Taufik yang menyatakan sebelumnya ia tidak berani mengajukan kenaikan tersebut.
4. Telah Menunggu Selama 12 Tahun
Dilansir dari liputan6.com, Taufik menyatakan kenaikan ini sudah ia tunggu selama 12 tahun, artinya juga selama 12 tahun tidak ada kenaikan yang seperti ia harapkan. Oleh karena itu, ia mendasari dengan peraturan Kemendagri, berani meminta untuk kenaikan uang makan tersebut.
“Ini sudah 12 tahun biaya perjalanan dinas enggak pernah naik. Sekarang sudah ada keputusan Mendagri dan nilainya kami sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” jelas Taufik.
5. Sudah Termasuk Transportasi
Dari detik.com, Taufik juga menjelaskan besar nominal tersebut juga sudah termasuk biaya transportasi harian. Jadi menurutnya wajar jika nominal itu direalisasikan untuk perharinya.
“Besaran anggaran transportasi dewan sesuai dengan Permendagri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran APBD. Uang itu terdiri dari transportasi bolak balik lokal dari rumah ke bandara dan badnara ke rumah, sampai transportasi lokal di tujuan,” jelas Taufik. www.selasar.com
Jika dihitung estimasi total uang makan yg diterima Anggota DPRD DKI, sbb:
2juta x 30 hr x 12 bulan x 5 thn masa jabatan = 3.6 Miliar
Per bulan dapet 60 juta
Pertahun dapet 720 juta
Ini mo beli makan atau mo beli mobil mewah, rumah mewah, mewah mewah... Makan aja mewah bunggettt!!!
Ndk habis pikirrrrr!!??!?!???? Bijimine maunya.??? .