oet82Avatar border
TS
oet82
Sungguh.... Aku Tak Mampu Membalas Jasamu, IBU
Teladan Birrul Walidain (Refleksi Hari Ibu)

Oleh:

IMAM NUR SUHARNO



ISLAM telah mewajibkan kepada setiap anak untuk birrul walidain, berbuat baik kepada kedua orangtua (QS al-Isra [17]: 23). Rasulullah SAW menegaskan, ridha Allah bergantung pada ridha dari keduanya (HR Hakim).

Karena dengan keberadaan keduanya kita menjadi ada. Kita menjadi orang yang sukses seperti sekarang karena jasa-jasanya. Karenanya bukan setiap tanggal 22 Desember seseorang memperingati hari ibu. Akan tetapi, hendaknya menjadikan setiap hari adalah hari ibu. Bukan dengan setahun sekali seseorang birrul walidain, akan tetapi setiap hari adalah birrul walidain.

Sekaitan dengan hal itu, para nabi telah meneladankan dalam ber-birrul walidain. Di sela-sela menjalankan tugas membimbing umat, para nabi tetap menunaikan kewajiban birrul walidain.

Keteladanan dalam birrul walidain para nabi ini diabadikan dalam Alquran. Keteladanan Nabi Yusuf AS, “Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf merangkul ibu bapaknya dan dia berkata: “Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya-Allah dalam keadaan aman.” (QS Yusuf [12]: 99).

Birrul walidain Nabi Yahya AS ditegaskan dalam Alquran. “Dan seorang yang berbakti kepada kedua orangtuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS Maryam [19]: 14).

Nabi Isa AS sebagaimana pengakuannya, selalu berbuat baik kepada ibu-bapaknya. “Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS Maryam [19]: 32).

Nabi Ibrahim AS berbelas kasihan kepada bapaknya yang kafir dan berupaya agar bapaknya terhindar dari siksa neraka.

“Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi setan. Berkata bapaknya: “Bencikah kamu kepada tuhan-tuhanku, hai Ibrahim? Jika kamu tidak berhenti, maka niscaya kamu akan kurajam, dan tinggalkanlah aku buat waktu yang lama. Berkata Ibrahim: “Semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu, aku akan memintakan ampun bagimu kepada Tuhanku. Sesungguhnya Dia sangat baik kepadaku.” (QS Maryam [19]: 45-47).

Bakti Nabi Ismail AS kepada ibu-bapaknya mendorongnya untuk selalu mengingatkan keluarganya agar selalu shalat.

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Alquran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk shalat dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.” (QS Maryam [19]: 54-55).

Allah SWT memuji Nabi Sulaiman AS dalam ber-birrul walidain. “Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa:

“Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.” (QS an-Naml [27]: 19).

Saking wajibnya birrul walidain, Rasulullah SAW memperingatkan, durhaka kepada orangtua menjadi penghalang masuk surga.

“Ada tiga macam dosa yang diharamkan Allah bagi yang melakukannnya untuk masuk surga, yaitu yang selalu minum-minuman khamr, mendurhakai kedua orangtua, dan orang yang membiarkan istrinya melacur atau orang yang sengaja menjadi pramuria.” (HR Ahmad, Nasa’i, dan Hakim).

Semoga Allah membimbing kita agar menjadi anak yang berbakti kepada orangtua dan menjadi orangtua yang dapat mengantarkan anak-anak menjadi saleh. Amin. (*) Penulis adalah Dosen Agama Islam Universitas Kuningan, Jawa Barat. SUMBER
0
1.8K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.