Quote:

Menyandang status juara bertahan Barcelona di bawah kemudi Luis Enrique masih menjadi ancaman besar klub-klub elit Eropa yang bersaing di pentas Liga Champions musim ini.
Harus diakui dominasi Barcelona di kancah eropa memang sangat sulit dipatahkan, terbukti dalam satu dekade terakhir tim berjuluk Blaugrana ini berhasil empat kali menyabet gelar juara di pentas paling prestisius di benua biru Eropa 2006, 2009, 2011 dan 2015.
Namun ibarat pepatah tidak ada gading yang tak retak, para penggawa Barcelona juga manusia biasa layaknya para pemain di tim-tim lain yang memiliki dua kaki yang mereka gunakan untuk bermain.
Terlalu berlebihan ketika ada sebuah pernyataan yang mengatakan tidak ada yang bisa mengalahakan Barcelona, sebagaimana yang diungkapkan salah seorang legenda Blaugrana, Victor Munoz.
"Saya tidak berpikir ada tim Inggris yang dapat mengalahkan Barcelona saat ini. Saya akan mengatakan Manchester City mungkin menjadi yang terkuat, tapi saya tidak berpikir mereka bisa mengalahkan Barcelona. Begitu juga dengan tim Italia," uajr Munoz seperti dilansir Goal.
Di bawah kendali Luis Enrique dengan tiga trisula MSN pamungkasnya Messi, Suarez dan Neymar, Barcelona memang terbukti lebih tangguh dan menggetarkan ketimbang masih dibesut Pep Guardiola.
Dengan terus mengasah taktik tiki-taka khas tim Catalan, Enrique membuat skuatnya lebih tampil fokus dan garang dalam memberikan tekanan ke lini pertahanan lawan dengan tetap mempertahankan dominasi penguasaan bola di lini tengah.
Strategi yang diusung Enrique ini memang terbukti ampuh saat para penggawa Blaugrana berhasil memperpanjang derita kekalahan besar seteru abadinya Real Madrid dalam laga El-Clasico belum lama ini.
Namun di mata pandit sepakbola Kiyan Sobhani, strategi ini tetap memiliki celah dan punya potensi untuk ditaklukkan. Lantas bagaimana caranya? di lansir dari INDOSPORT merangkum sejumlah trik dan cara yang bisa digunakan untuk menjungkalkan dominasi Barcelona di kancah Eropa menurut sudut pandang Kiyan Sobhani.
Quote:
1. Memainkan Bola-bola Atas dengan Tekanan Tinggi
Dominan dalam penguasaan bola dan mengurung lawan di setengah lapangan permainan dengan memainkan pola tiki-taka membuat permainan anak-anak Blaugrana rentan berhadapan dengan lawan yang ideal memainkan bola-bola atas.
Hal ini yang gagal dimainkan oleh Madrid di Bernabeu dalam laga El Clasico beberapa waktu. Memiliki para pemain depan yang kapasitas mumpuni untuk memenangkan duel bola-bola atas Gareth Bale, Benzema dan Ronaldo tidak cukup mendapatkan asupan umpan-umpan lambung.
Hal ini yang membuat para penggawa Barca nyaman bermain-main dengan bola dari lini belakang hingga ke lini depan dengan sangat mudah.
Berbeda dengan apa yang telah pertontonkan Celta Vigo saat menekuk Blaugrana 4-1 dan membuat para penggawa Barca kocar-kacir tak mampu menahan tekanan sporadis yang terus diberikan Nolito dan Iago Aspas cs.
Quote:
2. Kompak Bertahan dan Serangan Balik Cepat
Carlo Ancelotti pernah menjadi hantu menyeramkan saat berhasil mengarahkan anak asuhnya memenangkan laga El Clasico 3-1 di Bernabeu tahun lalu.
Pelatih berpaspor Italia yang hafal betul dengan filosofi Catenaccio khas Italia menerapkannya dengan mematok Luca Modric, Toni Kroos dan Rodriguez untuk berdiri saling berdekatan guna merapatkan ruang gerak dan memutus aliran bola penggawa Barcelona sejak awal dari lini tengah.
Ancelotti juga memutuskan ketiga jagoannya tersebut untuk bergerak cepat dalam mengirimkan bola ke lini depan saat mereka mendapatkan kesempatan menguasai bola. Sementara, Isco, Benzema dan Ronaldo telah menanti di lini pertahanan Barcelona untuk merudapaksa habis-habisan keperawanan gawang Blaugrana.
Quote:
3. Mengambil Alih Lini Tengah
Meskipun menerapkan gaya Catenaccio khas Italia, namun Ancelotti tidak pernah membiarkan lini tengah Madrid dalam kopong melompong.
Lini tengah tetap menjadi titik awal aliran bola untuk membangun serangan tanpa harus berjibaku lebih lama dalam penguasaan bola yang tentu saja menjadi keunggulan Barcelona.
Beda halnya dengan apa yang dilakukan Benitez pada laga perdana El Clasico musim ini, meskipun Isco tetap di plot sebagai gelandang namun aliran bola Madrid tidak berjalan dengan mulus dan terputus-putus sehingga tidak ada yang menyambut bola muntah saat serangan yang dibangun gagal.
Hal ini jelas menjadi keuntungan bagi Barcelona untuk kembali menguasai bola dan berkreasi menghadirkan serangan dari lini dan cara yang berbeda.
Quote:
4. Sabar

Kesabaran merupakan salah satu kunci untuk menghadapi Catalan saat sebuah tim tidak mampu mengalahkan dominasi penguasaan bola. Hal ini cukup wajar mengingat bagaimana para penggawa Barcelona begitu asik dan tenggelam dalam penguasaan bola dengan memainkan passing-passing antar lini sambil menunggu kesempatan dan kelengahan lawannya.
Menyerahkan kepemilikan dan penguasaan bola sambil sabar menanti kesempatan untuk mencuri kelengahan para penggawa Barcelona bisa disebut cara paling bijaksana.
Sebgaimana yang ditunjukkan Malaga saat meninggalkan Camp Nou dengan membawa kemenangan 1-0 bulan Februari lalu meskipun secara penguasaan bola mereka 27 persen dan sisanya adalah milik skuat Barca.
Cara ini juga merupakan cara klasik yang digunakan untuk mengalahkan Barcelona, seperti yang ditunjukkan oleh Jose Mourinho di Liga Champions saat mempersembahkan kemenangan untuk Inter Milan di semifinal pada 2010.
Enrique sendiri mengakui bahwa timnya sangat merasa kesulitan ketika harus berhadapan dengan tim-tim yang menerapkan pola defensif yang berpikiran seperti Malaga.
"Saya ingin itu menjadi kecelakaan tetapi hal ini menjadi kebiasaan. Lawan menutup ruang gerak dan kami tidak bisa menemukan jalan untuk menembusnya," ungkapnya.
Namun cara ini jelas membutuhkan kesabaran dan tekad yang besar selain juga sisi keberuntungan.
Quote:
5. Mengawal Ketat Busquets

Hampir semua aliran bola dalam skema permainan Barcelona saat ini melalui kaki pemain tengah bernomor punggung 5 ini.
Sergio Busquets memang tidak memiliki peran dan tugas untuk mencetak gol, sehingga secara statistik kontribusinya dalam mencetak gol cukup minim baik mencetak gol secara langsung maupun dengan cara tidak langsung dengan mengirimkan assist yang membuka peluang terjadinya gol.
Namun playmaker berusia 27 tahun ini bertanggung jawab dalam setiap aktivitas permainan Blaugrana. Terbukti saat Barcelona menghancurkan Roma 6-1 dalam fase penyisihan Liga Champions pekan lalu, dalam statistik tercatat Busquets telah berperan memberikan 66 passing akurat dari 70 passing yang ia lakukan, lebih banyak dari yang gelandang lain lakukan.
Untuk itu, mengganggu arusnya menjadi kunci penting untuk mengalahkan Barcelona. Pelatih lawan harus menginstruksikan pemain untuk mengikuti dan menempel pergerakan Busquets di lapangan akan setidaknya memastikan dia tidak bisa memiliki banyak pengaruh pada permainan.
Quote:
Barcelona yang menyandang status juara bertahan Liga Champions kembali menunjukkan taringnya di pentas Liga Champions setelah berhasil keluar menjadi juara Grup E di fase penyisihan Liga Champions meskipun hanya meraih hasil imbang di laga terakhir kontra Bayer Leverkusen
Kalau menurut analisa ente nd opini ente , bagaimana cara ente Menghancurkan Dominasi Barcelona di Liga Champions, share di mari yo 
Sumber Refrensi
Quote:
See You Next Time di trit ane selanjut nya


keep ngaskus gansis

-=Trit ane yang lain =- 
Kiat Kiat mengingat agar tak lupa
10 tipe wanita yang ditakuti pria
Wanita di 10 Negara Ini Memiliki Hak Istimewa
7 Pemain yang Berpotensi Mahal di Bursa Transfer Januari 2016
5 Calon Capocannoniere di Tengah Musim (Pecinta Serie A Masuk)
Gaya Makan Seseorang Tentukan Kepribadiannya
8 alasan pendidikan adalah warisan terbaik orangtua kepada anak?
Persija 87 Tahun, Kebanggaan Jakarta dan Indonesia
5 Aktor Top China yang Jago Beladiri
10 Pola Hidup Sehat yang Perlu Berubah Mulai Sekarang
5 Sosok Guru Para Bintang Sepakbola
5 Pengkhianat Besar El Clasico
Dari El Clasico hingga Juventus vs AC Milan: Clash of The Titans di Akhir Pekan
5 Gol Indah Gagal Tercipta karena di Anulir Wasit
10 Pekerjaan yang Cocok untuk Orang Susah Bersosialisasi
7 Eksekutor Free Kick Terbaik yang Telah Pensiun (Nostalgia)
6 Fakta Unik Jamie Vardy, Sosok Rebutan Dua Raksasa Spanyol
Kontroversi 6 Calon Presiden FIFA
Tips Sehat untuk Orang yang Bekerja Malam Hari
7 Pahlawan di Dunia Sepakbola yang Harus Terdepak dari Klub
Menguak rahasia kekuatan pahlawan super, dari Thor sampai Hulk
5 Strategi yang Paling Dibenci Suporter Sepakbola
13 Benda Aneh dari Lemparan Fans Konyol di Stadion
6 Tanda Perang Dunia III Sudah Dekat
5 Kutipan Buffon (Kiper Juventus) yang Menginspirasi
5 Faktor Juventus Akan Gagal Juara Serie A
Tujuh Petualang Dunia Paling Menginspirasi
11 Insiden Unik Liga Top Eropa Sepekan Ini
5 Cara Hilangkan Diving Dari Sepakbola
Lorenzo bisa jadi juara dunia MotoGP 2015 Jika ..
Nostalgia Bareng Yuk! 5 Momen Tak Terlupakan Dari Film ‘AADC’
Ini tips ampuh tembus KPR di bank