Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zitizen4rAvatar border
TS
zitizen4r
PDIP: Bongkar Pertemuan Bos Freeport dengan Keluarga JK
PDIP: Bongkar Pertemuan Bos Freeport dengan Keluarga JK
SABTU, 19 DESEMBER 2015 07:27

Starberita - Jakarta, Masyarakat jangan hanya menyorot mantan Ketua DPR RI Setya Novanto terkait kasus Freeport. Karena kalau hanya terfokus pada Novanto, persoalan Freeport tak akan bisa diselesaikan.

"Makanya itu, kalau terjebak pada Pak Novanto, kami meyakini tidak akan banyak mengubah, tidak akan memperbaiki keberadaan Freeport untuk kepentingan bangsa," tegas Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira (Jumat, 18/12).Karena itu dia menegaskan semua yang terlibat cawe-cawe dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut harus dibongkar semua.

Makanya dia meminta pertemuan Chairman Of The Board Freeport McMoran Inc, James R Moffet atau Jim Bob, dengan keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dibongkar."Semua yang terlibat itu baiknya dibongkar semua. Pak Novanto itu kan baru satu sisi dalam hubungannya dengan Freeport," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Andre Rosiade mengungkapkan ada pertemuan antara Chairman Of The Board Freeport McMoran Inc, James R Moffet sewaktu berkunjung ke Indonesia dengan keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), beberapa waktu lalu.

Keluarga JK yang dimaksud oleh Andre adalah keponakan JK yang bernama Erwin Aksa dan adik iparnya, Aksa Mahmud. Pertemuan itu berlangsung di kantor Bosowa yang tepatnya berada di gedung menara karya lantai 10, Jakarta.
(Klik: Pansus Freeport Penting untuk Usut Pertemuan James Moffet dan Keluarga JK)

"Ini jelas jadi pertanyaan besar masyarakat dan tentunya kami. Disaat ramainya isu perpanjangan kontrak karya Freeport, mereka buat pertemuan. Kami menduga ada strategi lobi-lobi PT Freeport kepada orang yang dianggap dekat dengan wapres JK," beber Andre
http://www.starberita.com/index.php?...itik&Itemid=41


Keluarga JK Diam-Diam Bertemu Bos Freeport
Jum'at, 18 Desember 2015 - 14:04 wib

JAKARTA - Muncul fakta baru pada kasus perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia.

Diam-diam bos PT Freeport Jim Bob alias James R Moffet bertemu dengan keluarga Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), Aksa Mahmud Jusuf yang merupakan ipar dari JK, dan Erwin Aksa selaku yang menjadi keponakan JK. Pertemuan tersebut diduga untuk memuluskan kontrak kerya PT Freeport yang akan habis pada 2021.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerakan Indonesia Raya Andre Rosiane mengatakan, pertemuan itu tersebut tepatnya dilakukan di Kantor Bosowa, Gedung Menara Karya, lantai 10, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta.

"Jadi si Jim Bob ini diam-diam menemui mereka, saya ada saksinya. Jadi Jim Bob ini bukan saja menemui Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Polhukam)," ujarnya kepada Okezone, Jumat (18/12/2015).

Dia mengaku heran, mengapa Jim Bob lebih memilih bertemu kepada keluarga JK, bukan yang lebih berwenang yakni pemerintah dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karenanya dia curiga ada lobi-lobi di belakang dalam kasus PT Freeport ini.

"Kan harusnya Jim Bob ini bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said, atau ketemu dengan Presiden Jokowi, ini kayak ada lobi-lobi ini kan aneh. Mereka bukan siapa-siapa malah ditemui," katanya.

"Jadi memang freeport ini memang kemana-mana bukan hanya ke Luhut," tambahnya.

Pertemuan tersebut dikatakannya dihelat sebelum Ketua DPR Setya Novanto Bertemu dengan Direktur Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin, 8 Juni 2015.

Karenanya, Andre mengaku siap dikonfrontir dengan siapapun apabila keterangannya itu paslu. Pasalnya dia memiliki saksi kunci jika keluarga dari Wapres JK bertemu dengan Jim Bob. Terlebih kata dia, jika Panitia Khusus (Pansus) PT Freeport sudah terbentuk di DPR, dia akan membeberkan pertemuan itu.

"Kita akan bukyikan nanti di Pansus, kalau misalkan keluarga JK melaporkan saya, saya sudah meyiapkan saksi. Tapi nama saksi saya tidak bisa sebutkan," pungkasnya.
http://news.okezone.com/read/2015/12...u-bos-freeport


Soal Pertemuan Freeport, JK: Dua-duanya Pengusaha, Masa tidak Boleh?
Sabtu, 19 Des 2015 - 13:00:00 WIB

PDIP: Bongkar Pertemuan Bos Freeport dengan Keluarga JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal pertemuan anggota keluarganya dengan bos Freeport, McMoran James R Moffet atau Jim Bob.

Selain membenarkan adanya pertemuan itu, JK juga menilai tak ada yang salah dengan pertemuan antara Aksa Mahmud dan Erwin Aksa dengan Jim Bob.

"Itu kan pertemuan bisnis to bisnis, boleh saja. Apa yang salah? Kita kembali ke zaman kuno tidak boleh pengusaha ketemu pengusaha?" kata JK, di Kantor Wakil Presiden, Jumat (18/12/2015).

Walaupun begitu, JK menyatakan tidak tahu apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

"Ah saya tidak tahu, dua duanya pengusaha. Masa tidak boleh,” ujarnya.

JK pun mempersilahkan siapapun untuk menyelediki pertemuan tersebut.

“Selidiki aja, bagus itu. Makin diselidiki makin baik buat dunia ini berkembang," tantang JK.

Lebih lanjut, JK juga mewanti-wanti agar jangan terlalu mudah curiga jika ada pengusaha asing bertemu dengan pengusaha lokal.

"Masa pengusaha Amerika tidak bisa bertemu pengusaha Indonesia. Masa dalam Amerika saja," ucap JK.
http://www.teropongsenayan.com/24627...sa-tidak-boleh


Geng Jusuf Kalla Berada di Balik Sudirman Said?
10 DES 2015 11:20

PDIP: Bongkar Pertemuan Bos Freeport dengan Keluarga JK

Rimanews - Menarik mencermati pernyataan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang secara lantang berani menyebut Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) sebagai biang keladi kisruh makelar saham PT Freeport yang kini masih diproses di Majelis Kehormatan Dewan (MKD).

“Jusuf Kalla yang mengendalikan ini, yang ribut di antara pemerintah,” katanya kepada media saat isu tersebut mulai mencuat. Politikus sekelas Fadli tentu tak bakal berani asal bicara.

Bahwa ada kekuatan besar yang sedang bertarung berebut 20% saham Freeport juga diakui oleh Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli. Dia menyebut dengan istilah ‘geng’. Pakar hukum Mahfud MD pun bicara soal geng di balik perseteruan akbar ini. Sayangnya, baik Rizal maupun Mahfud tak berani menyebut nama di media.

Bahkan, Mahfud secara pribadi menolak bicara lebih jauh soal geng ini ketika ditantang untuk mengungkapnya. Argumen pria Madura ini, dirinya bukan anggota geng sehingga tak pantas membicarakannya. Dia hanya mau bicara dari sisi hukum, sesuai dengan kepakarannya.

Hanya Fadli yang takah menyebut nama pengusaha asal Makassar itu. Namun, karena Fadli seorang politikus yang secara primordial berseberangan dengan JK, orang cenderung menganggap pernyataannya sebagai sekadar serangan politik.

Sebagai pihak yang lebih netral, ada baiknya menganalisis data dari pembicaraan Riza Chalid dalam rekaman Makelar Saham Freeport yang tengah ramai itu.

Kata broker minyak tersebut, “Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut: janganlah ambil 20%, ambillah 11%, kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak, ribut.” Dari pernyataan Riza ini, sebenarnya nama presiden Jokowi tidak masuk pihak yang menerima saham. Yang menerima divestasi saham hanya kelompok atau geng Luhut Pandjaitan dan Wapres Jusuf Kalla.

Supaya jelas, divestasi 30% saham Freeport menjadi milik BUMN 10% (atau tepatnya 9,3%) dan sisanya (+-20%) diserahkan ke swasta dalam negeri karena BUMN belum memiliki kemampuan finansial yang cukup. 20% saham inilah yang menjadi rebutan pengusaha kakap dalam pembicaraan tersebut.

Indikasi selanjutnya bahwa JK terlibat di belakang layar masih bisa kita telusur dari pernyataan Riza. “Saya ikut masuk ke Dharmawangsa ini, cost yang mereka bawakan sudah, tapi masih gedean mereka porsinya. Terlalu lama mereka itu boros. Saya yakin Freeport pasti jalan. Kalau sampai Jokowi nekat nyetop, jatuh dia,” kata Riza dalam rekaman yang diperdengarkan di MKD.

Mudah mengetahui bahwa yang dimaksud Dharmawangsa adalah kelompok Jusuf Kalla bersama para pengusaha Makassar. Rumah pribadi JK berada di Jalan Dharmawangsa Jakarta Selatan. Dirut PT Freeport Indonesia Ma’roef Syamsuddin, perekam pembicaraan, juga berasal dari Makassar.

Jusuf Kalla dikenal sebagai tokoh Makassar yang juga dekat dengan orang-orang sedaerah. Syafrudin, ajudan Wapres JK (2004-2009), juga berasal dari sana. Nama Syafrudin turut disebut Riza sebagai polisi yang bergerak bersama Budi Gunawan untuk memenangkan Jokowi-JK pada Pilpres 2014 lalu.

Riza mengaku membiayai pernikahan mewah anak Syafrudin yang manatan ajudan Jk saat menjabat sebagai Wapres periode 2004-2009. Syafruddin kini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen). Jabatan ini sebelumnya dipegang oleh Komjen Budi Gunawan yang sedianya naik jabatan sebagai Kapolri, sebelum dibatalkan Presiden Jokowi pada Februari 2015.

Jusuf Kalla juga sangat ngotot supaya smelter Freeport dibangun di Papua. Hal ini berbeda dengan Jokowi yang ingin di Gresik dengan memanfaatkan lahan milik PT Petrokimia sehingga biayanya lebih murah.

JK bakal dapat durian runtuh jika smelter dibangun di Papua. Infrastruktur di sana tentu masih kacau-balau, sehingga dibutuhkan pembangunan massif (seperti jalan, gedung dll). Membangun smelter tentu butuh semen dan semua tahu siapa pemilik pabrik semen yang menguasai Indonesia timur. Jika di Gresik, semen Bosowa tak mungkin punya peluang karena sudah ada pabrik semen di situ. Sangat wajar jika kelompok Dharmawangsa berkepentingan atas isu Makelar Saham yang heboh ini.

Sepertinya, inti kisruh soal Makelar Saham Freeport adalah ketidaksepakatan satu kelompok dengan ulah Menkopolhukam Luhut Panjdaitan yang melobi Bos Freeport James R Moffet. Luhut adalah nama yang paling banyak disebut dalam pembicaraan tersebut. Ada pihak yang dianggap melampaui kewenangannya untuk turut mengatur bagi-bagi saham Freeport. Hal ini membuat berang pihak “yang merasa lebih berhak.”

Menteri ESDM Sudirman Said tak mungkin berani mengungkap isu yang super sensitif seperti ini tanpa motif kuat. Dia rupanya ingin memperjuangkan orang yang telah berjasa mengangkatnya, dan orang itu tentu bukan Luhut yang kata Riza bakal dilobi untuk berbagi rejeki dengan Jusuf Kalla supaya tidak ribut. Sudirman pun tak mungkin mengambil resiko melawan Ketua DPR tanpa mendapat beking yang pantas.

“Saya protes, masa saya dapat 9 persen saja? mustinya lebih dong," ujar JK beberapa waktu lalu dan disambut gelak tawa orang-orang disekitarnya.

Banyak orang bicara serius yang dibalut canda, terutama bagi orang yang malu-malu kucing. Apakah JK pun seperti itu? Bagaimana mungkin Luhut yang hanya seorang menteri ingin jatah lebih besar dari Wapres?

Keberadaan JK dibalik kisruhnya "Makelar Saham Freeport" ini juga dikuatkan pernyataan mantan Presiden Megawati Sukarnoputri yang juga Ketua Umum PDIP.

"Yang berantem sekarang kan bagiannya dari Pak Kalla. Dengerin ya pak," kritik dia dalam sambutan di acara Simposium Kebangsaan Refleksi Nasional Praktek Konstitusi dan Ketenagakerjaan Pasca Reformasi, di Gedung Nusantara IV, Jakarta‎, Senin (7/12/2015).

Ke depan, Ketua Umum PDIP ini berharap anak buah JK tidak berantem terus. Hal itu penting demi kemajuan bangsa Indonesia yang dicita-citakan.

"Sudahlah jangan berantem. Yang namanya politisi-politisi sekarang kan berantem terus. Bagaimana bisa maju negara ini," sindirnya.
http://nasional.rimanews.com/politik...Sudirman-Said-

---------------------------------

Ayooo ... main bongkar-bongkaran!

emoticon-Ngakak (S)
0
16.9K
128
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.