• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Jepang dan Indonesia Sepakati Kerja Sama Transfer Teknologi Alutsista

tojil84Avatar border
TS
tojil84
Jepang dan Indonesia Sepakati Kerja Sama Transfer Teknologi Alutsista
Tokyo - Kesepakatan penting dicapai dalam pertemuan 2+2 meeting antara Menhan dan Menlu Indonesia-Jepang di Tokyo. Kedua negara sepakat bekerja sama dalam hal transfer teknologi pertahanan.
2+2 Meeting antara Menlu Retno LP Marsudi dan Menhan Ryamizard Ryacudu dengan Menlu Jepang Fumio Kishida dan Menhan Jepang Gen Nakatani dihelat di The New Otani Hotel, Akasaka, Tokyo, Kamis (17/12/2015) dan dimulai pukul 14.30 waktu setempat. Setelah pertemuan yang berlangsung satu setengah jam itu, keempat menteri menggelar jumpa pers bersama.
Dalam jumpa pers yang dibuka oleh Fumio Kishida itu, dipaparkan sejumlah kesepakatan yang dicapai kedua negara. Kesepakatan yang paling menjadi perhatian adalah soal transfer teknologi alat utama sistem pertahanan (alutsista).
"Persetujuan untuk transfer teknologi keamanan dan pertahanan adalah hasil yang nyata dan besar dari pertemuan ini. Kita sepakat untuk segera ditindaklanjuti oleh pejabat pertahanan terkait tahun depan," kata Fumio.
Fumio menambahkan, selain soal transfer teknologi alutsista, Jepang juga sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang maritim dengan negara-negara ASEAN, utamanya dengan Indonesia. Disepakati pula untuk melanjutkan kerja sama penanggulangan terorisme.
"Kami juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama dengan Indonesia yang merupakan negara Islam terbesar di dunia di bidang penanggulangan terorisme," ujarnya.
Menlu Retno yang bicara setelah Fumio menjelaskan soal pentingnya 2+2 meeting Jepang-Indonesia. Selain sebagai peristiwa bersejarah karena pertama kalinya Jepang menggelar 2+2 meeting dengan negara ASEAN, ada 3 alasan lain yang membuat pertemuan ini penting.
"Pertama, akan memberikan kontribusi pada peningkatan pertemanan bilateral kedua negara. Kedua, melalui format 2+2 meeting ini, kita dapat melakukan suatu observasi komprehensif mengenai situasi keamanan dan politik di kawasan dan internasional. Ketiga, Indonesia inign memastikan melalui pertemuan ini bahwa Jepang dan Indonesia dapat memberi kontribusi perdamaian dan stabilitas di kawasan," papar Retno.
Soal hasil pertemuan, selain yang telah dijelaskan oleh Fumio, Retno memaparkan Jepang dan Indonesia sepakat untuk merutinkan 2+2 meeting menjadi dua tahun sekali. 2+2 Meeting selanjutnya akan digelar tahun 2017 mendatang.
"Setelah pertemuan yang pertama ini, kita sepakat, pertama, untuk membuat hotline komunikasi antara menlu dan menhan. Kedua, kita sepakat untuk melakukan pertemuan 2+2 meeting dua tahun sekali," ujar Retno yang kemudian juga menjelaskan soal kesepakatan memperkuat kerja sama Jepang-Indonesia di bidang maritim.
Menhan Jepang Gen Nakatani, yang bicara setelah Retno, menegaskan soal pentingnya kesepakatan transfer teknologi alutsista kedua negara. Nakatani berharap kerja sama ini membuat Indonesia bisa berperan lebih dalam menjaga keamanan di Asia.
"Dalam proses pembentukan ketertiban di kawasan, kepentingan ASEAN semakin ditingkatkan. Dan saya yakin Indonesia menjalankan peran yang penting," ujar Nakatani.
Menhan Ryamizard Ryacudu yang bicara terakhir memperkuat pernyataan ketiganya. Ryamizard juga menegaskan bahwa pertemuan antara Indonesia dan Jepang bukan untuk kepentingan koalisi perang.
"Jangan ada pikiran bertemu itu untuk koalisi untuk perang, tidak!" kata Ryamizard.
Soal kerja sama pertahanan kedua negara, Ryamizard mengatakan Indonesia sudah memenuhi permintaan Jepang untuk mengikuti latihan militer gabungan Komodo yang akan diikuti 32 negara. Ryamizard juga mendukung keinginan Jepang untuk menjadi tuan rumah ASEAN Defence Minister Meeting plus one (ADMM plus one).
"Saya akan mengajak rekan-rekan di ASEAN, terutama ketua ADMM, yaitu Laos, dengan harapan kita keinginan itu (Jepang menjadi tuan rumah -red) bisa terlaksana pada tahun depan," ujar mantan KSAD ini.
Lebih jauh soal transfer teknologi alutsista, Ryamizard menegaskan kerja sama yang dibangun kedua negara tidak berujung pada persiapan perang. Kerja sama transfer teknologi alutsista yang dijalin lebih kepada untuk penanggulangan terorisme dan bencana alam.
"Dengan adanya UU baru pertahanan Jepang, kita sudah mulai untuk pemenuhan alutsista, bukan untuk perang besar, tapi untuk penanggulangan teroris dan bencana alam. Dan juga untuk kemanusiaan seperti kecelakaan di laut," ujarnya mengacu pada proses pembelian pesawat amfibi US-2 dari Jepang. (tor/dhn)

m.detik.com/news/berita/3098941/jepang-dan-indonesia-sepakati-kerja-sama-transfer-teknologi-alutsista


kesempatan ini....kira kira apa ya?

maap tridny berantakan pake hengpon
0
22.5K
78
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.