Quote:
Jakarta- Proyek angkutan massal berbasis kereta (Mass Rapid Transit/MRT Jakarta) fase I untuk rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia sepanjang 15,7 kilometer (km) sedang dalam proses konstruksi. MRT Jakarta fase I akan dibangun dengan skema jalur layang (elevated) sepanjang 8,78 km dan jalur bawah tanah (underground) sejauh 6,81 km.
Untuk pembuatan 2 jalur terowongan bawah tanah, kontraktor pada proyek MRT Jakarta akan mengoperasikan 4 unit mesin bor raksasa atau
familiar disebut Tunnel Boring Machine (TBM). Dari 4 mesin, 2 mesin yang diberi nama oleh Presiden Jokowi dengan sebutan bor 'Antareja'
telah beroperasi.
Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Hikmat menyebut 2 mesin sisanya saat ini telah tiba di tanah air dari pabriknya di Jepang. Mesin ini
sekarang sedang dalam proses perakitan di daerah Cakung, Jakarta Timur untuk melengkapi 4 mesin TBM dalam proyek MRT Jakarta fase I.
"Yang 2 sudah tiba di tanah air. Itu lagi proses installment," kata Hikmat kepada detikFinance seperti dikutip Selasa (15/12/2015).
Rencananya, mesin bor ini bakal dioperasikan oleh kontraktor Sumitomo Mitsui Construction Company dan Hutama Karya (SMCCHK). 'Antareja' ke-3
dan ke-4 ini nantinya akan bekerja menghubungkan Stasiun Setiabudi-Stasiun Bundaran HI sepanjang 2,02 km. TBM ke-3 akan mulai dioperasikan bulan Februari 2016 dan TBM ke-4 dioperasikan bulan Maret 2016.
Mesin TBM yang memiliki diameter 6,7 meter dan panjang 43 meter akan melobangi tanah di bawah Jalan Jenderal Sudirman sepanjang 8 meter per
hari. Terowongan pada jalur proyek MRT Jakarta berada 22 meter sampai 25 meter di bawah permukaan jalan. Mesin TBM ini diproduksi oleh
Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC).
Sumber 2 Bor terakhir sudah datang