TS
leeevendor
Falsafah & Sistem Kemasyarakatan Suku Batak
Masyarakat Batak memiliki falsafah, azas sekaligus sebagai struktur dan sistem dalam kemasyarakatannya yakni yang dalam Bahasa Batak Toba disebut Dalihan na Tolu. Berikut penyebutan Dalihan Natolu menurut keenam puan batak:
1. Dalihan Na Tolu (Toba)
• Somba Marhula-hula
• Manat Mardongan Tubu
• Elek Marboru
2. Dalian Na Tolu (Mandailing dan Angkola)
• Hormat Marmora
• Manat Markahanggi
• Elek Maranak Boru
3. Tolu Sahundulan (Simalungun)
• Martondong Ningon Hormat, Sombah
• Marsanina Ningon Pakkei, Manat
• Marboru Ningon Elek, Pakkei
4. Rakut Sitelu (Karo)
• Nembah Man Kalimbubu
• Mehamat Man Sembuyak
• Nami-nami Man Anak Beru
5. Daliken Sitelu (Pakpak)
• Sembah Merkula-kula
• Manat Merdengan Tubuh
• Elek Marberru
Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifat kontekstual.
Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru.
Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.
Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak.
Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raja no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.
1. Dalihan Na Tolu (Toba)
• Somba Marhula-hula
• Manat Mardongan Tubu
• Elek Marboru
2. Dalian Na Tolu (Mandailing dan Angkola)
• Hormat Marmora
• Manat Markahanggi
• Elek Maranak Boru
3. Tolu Sahundulan (Simalungun)
• Martondong Ningon Hormat, Sombah
• Marsanina Ningon Pakkei, Manat
• Marboru Ningon Elek, Pakkei
4. Rakut Sitelu (Karo)
• Nembah Man Kalimbubu
• Mehamat Man Sembuyak
• Nami-nami Man Anak Beru
5. Daliken Sitelu (Pakpak)
• Sembah Merkula-kula
• Manat Merdengan Tubuh
• Elek Marberru
Namun bukan berarti ada kasta dalam sistem kekerabatan Batak. Sistem kekerabatan Dalihan na Tolu adalah bersifat kontekstual.
Sesuai konteksnya, semua masyarakat Batak pasti pernah menjadi Hulahula, juga sebagai Dongan Tubu, juga sebagai Boru.
Jadi setiap orang harus menempatkan posisinya secara kontekstual.
Sehingga dalam tata kekerabatan, semua orang Batak harus berperilaku 'raja'. Raja dalam tata kekerabatan Batak bukan berarti orang yang berkuasa, tetapi orang yang berperilaku baik sesuai dengan tata krama dalam sistem kekerabatan Batak.
Maka dalam setiap pembicaraan adat selalu disebut Raja ni Hulahula, Raja no Dongan Tubu dan Raja ni Boru.
0
6.1K
16
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Budaya
2.3KThread•1.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya