- Beranda
- Surat Pembaca
Pengalaman Saya bersama Honda HRV 1.8 Prestige
...
TS
bedahtulang
Pengalaman Saya bersama Honda HRV 1.8 Prestige
UPDATE 18 Januari 2016
1000 km sejak mobil masuk bengkel dan diperbaiki oleh teknisi HPM langsung dari Jakarta, suara2 di kaki hilang total. Dan suspensi sekarang terasa lebih empuk. Kenyamanan meningkat jauh. Suspensi yang semakin empuk ini juga dirasakan oleh teman saya di thread sebelah. Semoga bisa terus bebas masalah. Untuk masalah kabin bocor, saya tidak bisa komentar dulu karena belum mengalami hujan lebat lagi. Terima kasih.
UPDATE 12 Januari 2016
Menanggapi beberapa pemberitaan di detik mengenai HRV saya dan teman2 senasib lain serta beberapa tudingan miring terhadap saya yang menganggap bahwa saya menjelek2kan HRV, HPM dll.. saya akan membuat pernyataan berikut.
1. Saya memang menulis "case closed", karena saya tahu jawaban HPM adalah tidak ada kompensasi apapun untuk saya sebagai pembeli mobil baru yang sudah rugi waktu dan biaya, kecuali bolak balik bengkel selama masa garansi 3 tahun. Ketika saya menulis tentang bocornya kabin saya, CS HPM atas nama Bu Eny menelepon saya, dan "meminta" saya untuk ke bengkel. Dan hingga hari ini, HPM melalui Honda Jember juga masih "mendesak" saya untuk datang ke bengkel.
Tunggu dulu, saya tidak habis pikir.. sedemikian mudahnya HPM menyuruh2 saya untuk membawa HRV saya ke bengkel. Belum juga ada 3 minggu sejak terakhir menginap di bengkel, sekarang saya "setengah dipaksa" lagi ke bengkel hanya gara2 saya upload foto kabin saya bocor. Saya tahu, mungkin HPM merasa "tertohok" bahwa car of the year mereka mengalami masalah beruntun yang sedemikian parahnya, dan HPM tidak ingin saya mengekspos ini. Maaf, saya tidak ada kepentingan apapun untuk menjatuhkan HPM atau lain2nya. Identitas asli saya sudah terbuka, jadi sangat bodoh kalau saya melakukan hal2 yang bisa diancam oleh UU ITE. Saya meminimalisir "opini dan asumsi" saya, dan semua keluhan saya sertai bukti. Misal seperti video bocornya kabin di bawah ini (silahkan dilihat versi HD nya supaya terlihat jelas rembesan air di karet pintu mobil).
Jadi, saya sangat menghargai HPM masih berusaha care dengan masalah saya, tapi jangan kemudian memaksa saya untuk mengikuti kemauan anda terus, dan ketika saya tidak bisa melakukan hal itu, seakan2 saya tidak kooperatif. Karena sekarang hujan juga jarang turun, saya juga masih harus mengevaluasi sendiri masalah kebocoran ini, dan HRV akan saya bawa sendiri ke bengkel kalau memang saya ada waktu luang. (atau kalau memang bocor parah, misal lewat sunroof).
2. Mengenai pernyataan Pak Jonfis di: http://oto.detik.com/read/2016/01/12...d772204topnews
Pak Jonfis "menantang" bahwa "cuma" ada 6 orang yg bermasalah. Silakan lihat screenshot data berikut. Saya sensor nama, dan data penting lain. Mereka yg ada di daftar ini baru saya kumpulkan <24 jam akhir desember lalu. Perhatikan komponen2 kaki2 yang diganti, semua hampir sama bahkan hampir semua komponen kaki2 sudah mengalami penggantian. Silakan join di grup HCI (HRV club Indonesia) di FB, dan anda akan melihat sendiri berapa orang yang mengalami keluhan seperti saya.
3. Pada akhirnya, (sekali lagi) karena posisi saya sebagai konsumen sangat lemah, dan tidak ada niat sedikitpun untuk menjelek2kan HRV atau HPM pada khususnya, saya akan tetap sharing pengalaman saya dengan HRV 1.8 saya, baik ataupun buruk (seperti judul thread ini). Saya tekankan lagi, "sharing pengalaman" bukan menghasut, menjelek2kan dan kata2 lain sejenisnya. Semua pernyataan saya upayakan se-obyektif mungkin disertai bukti2, sehingga tudingan2 miring bisa dicegah.
Terima kasih.
UPDATE 6 Januari
Sekedar ingin membantu teman seperjuangan saya sesama pemilik HRV bermasalah, silakan klik link berikut untuk membaca pengalamannya:
http://www.kaskus.co.id/thread/568d3...ge---part-two/
UPDATE 4 Januari 2016
Setelah bertemu HPM tanggal 28 (hasil pertemuan bisa dibaca di bagian bawah post ini), sebenarnya saya sudah tidak berniat utk membawa mobil ke beres. Kemudian setelah saya pikir2 lagi, mobil juga susah dijual dalam kondisi bermasalah, dan mempertimbangkan teknisi HPM sudah datang di Jember, maka mobil saya masukkan beres. Berikut hasilnya:
1. Saat dilakukan test drive oleh manajer dan teknisi, bunyi2 di kaki hilang total. Saya dan manajer beres juga tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi, untung sebelumnya tanggal 12 Desember, manajer beres Jember dan mekaniknya sudah test drive bersama saya untuk mengkonfirmasi bahwa bunyi2 tsb ada dan jelas sekali terdengar.
2. Akhirnya dilakukan segala pengecekan ulang, dan hanya ditemukan bunyi di kaki2 belakang yg tidak signifikan. Secara umum hanya dilakukan pengendoran dan pengencangan baut saja.
3. Untuk masalah fog lamp, itu salah saya, saklarnya tdk sengaja off, jadi tidak ada masalah.
4. Untuk masalah wiper bunyi juga tidak muncul lagi.
5. Spare part yang sudah datang di Jember saya minta untuk ditinggal dulu untuk jaga2 kalau ada masalah lagi.
6. Pertanyaan terakhir saya ajukan ke perwakilan HPM saat itu:
Memang sekarang bunyi2 di kaki sudah hilang mendadak, tapi bagaimana seandainya muncul lagi? karena dulu saat bunyi krucuk2 di kaki2 belakang, itu juga sempat hilang timbul sebelum dilakukan penggantian rear axle.
Jawabannya tetap sama:hanya jaminan garansi 3 tahun dari HPM. tidak ada ganti rugi berupa apapun ke konsumen, meski sudah membeli mobil baru dan dirugikan secara materi/non materi. Jadi saya harus mau bolak balik beres..
7. Tanggal 31 Januari, posisi saya didalam mobil diluar sudah mendung tapi belum hujan. Beberapa menit kemudian hujan deras 5-10 menit. Setelah itu hujan agak mereda. Dan mendadak ada tetesan air di tangan kanan saya. Silakan dinilai sendiri foto berikut ini. Saya no comment aja
8. Pada akhirnya saya sangat memahami posisi saya sebagai konsumen, yang sangat lemah, kecuali saya maju ke jalur hukum. Dan meskipun saya sangat ingin melakukan somasi, tapi saya tidak bisa lagi membuang waktu dan pikiran hanya untuk sebuah mobil. Jadi semoga mobil ini baik2 saja terus dan tidak ada masalah lagi, dan cukup jadi pelajaran bagi saya untuk tidak memilih merk ini lagi. Dan semoga sharing dari saya ini berguna untuk konsumen lain yang akan menentukan pilihannya.
9. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar2nya terhadap manajer bengkel resmi Honda Istana Jember, beserta para mekanik dan SA nya.
Terima kasih juga untuk teman2 sesama pemilik HRV yang sudah bersedia juga untuk membagi pengalamannya, dan semoga yang senasib dengan saya bisa segera mendapatkan penyelesaian juga.
Terima kasih yg terakhir untuk perwakilan HPM dan teknisi HPM yang sudah bersedia datang ke Bondowoso.
CASE CLOSED.
Sejak awal launching HRV di Indonesia, saya sudah membulatkan tekad untuk memilikinya, karena sangat tertarik dengan model dan fitur2-nya yang wah. Bulan Juni HRV 1.8 datang, dan di awal2 saya cukup menikmatinya.
Setelah 300 km, saya baru menyadari, karet pintu mobil depan putus. Saya klaim ke bengkel resmi, tapi katanya masih harus diteliti salahnya dimana. Tapi untunglah akhirnya diganti tanpa harus bayar.
Setelah 500 km, ada bunyi getar yang sangat mengganggu di dashboard kiri. Setelah kira-kira 3x bolak balik ke bengkel, akhirnya suara getar ini hilang juga.
Setelah 1000 km, muncul suara gluduk-gluduk di kaki depan setiap melewati jalan tidak rata. Ditambah suara seperti air (krucuk2) di kaki2 belakang. Mobil harus menginap selama beberapa hari, dan diganti racksteer/modul EPS seharga 14 juta. Untung masih garansi, sehingga saya tidak perlu bayar apa2.
Namun, suara krucuk2 di kaki2 belakang belum ada solusinya. Jadi beberapa minggu kemudian, saya harus meluangkan waktu lagi untuk ke beres, karena ada teknisi HPM yang datang dari Jakarta. Setelah test drive, disimpulkan masalahnya ada di rear axle. Anehnya, spare part tidak langsung disiapkan oleh HPM, jadi kedatangan saya saat itu hanya buang waktu di hari kerja, dan saya masih harus kembali lagi beberapa minggu kemudian sambil menunggu spare part datang. Padahal, laporan mengenai suara krucuk2 yang khas ini sudah banyak di berbagai beres, dan sudah ada beberapa contoh kasus penggantian rear axle yang menyelesaikan masalah.
Saya masih tetap mengikuti aturan main HPM. Singkat cerita beberapa minggu kemudian, mobil saya menginap lagi selama beberapa hari. Dan setelah penggantian spare part, suara krucuk2 hilang total.
Belum ada 1000 km sejak penggantian rear axle, ada suara klotok klotok di kaki depan kanan. Saya bawa lagi ke bengkel, dan beres menyatakan memang ada masalah. Akhirnya dilakukan penggantian lower arm dan drive shaft. Setelah menginap beberapa hari, akhirnya suara2 itu hilang.
Sekarang, belum ada 1000 km sejak penggantian lower arm, muncul suara klotok2 lagi di kaki depan kanan dan belakang, fog lamp mati, door trim bergetar dan wiper depan bunyi saat hujan. Mobil saya baru berjalan kurang lebih 8200 km. Namun tidak terhitung sudah berapa kali saya bolak balik ke bengkel, dan menginap.
Secara pribadi saya berterima kasih sekali dengan beres Honda Istana Jember, yang sudah sangat responsif terhadap keluhan2 saya, bahkan mereka meminjamkan mobil sementara HRV saya menginap. Saya hanya mempertanyakan komitmen HPM terhadap konsumennya. Apakah memang demikian kualitas HRV Indonesia yang sudah beberapa kali menyabet penghargaan? Dan sekarang HRV saya bermasalah lagi untuk kesekian kalinya, berarti saya harus meluangkan (membuang) waktu lagi untuk ke bengkel, bukankah ini sudah suatu pelanggaran terhadap hak2 saya sebagai konsumen (yang dilindungi oleh UU no 8 tahun 1999), yang sejak mobil ini datang saya tidak pernah bisa menikmati karena terlalu banyak keluhan yang muncul. Coba kita pikir dengan akal sehat. Mobil baru, km 8000an, bolak balik bengkel > 10x, menginap total > 2 minggu. Wajar tidak? Saya tekankan, saya sudah sangat kooperatif mengikuti aturan HPM untuk menyelesaikan semua masalah lewat beres, dan nanti beres yg akan kontak HPM, dan ini sudah saya lakukan dengan sabar terbukti dari faktur2 dibawah ini. Tapi pertanyaannya.. sampai kapan? apakah kalau nanti dilakukan perbaikan, 1 bulan kemudian bermasalah lagi, saya harus bersabar juga?
FYI, meski jumlah faktur cuma 7, tapi sudah lebih dari 10x saya bolak balik beres. Karena seperti kasus karet pintu yg lepas, awalnya sempat tidak di acc oleh bengkel untuk ganti, dan saya masih diminta kembali lagi. Atau kasus dimana teknisi HPM datang dari jakarta, saya harus meluangkan waktu di hari kerja mulai jam 10 pagi sampai 5 sore tanpa hasil apa2.
Update. 10/12/15 pkl 16.00
Saya sangat menghargai itikad baik dari beres Honda Istana Jember yang masih terus berupaya mencari solusi. Saya juga tidak mau terkesan membabi buta menuntut ini itu.
Jadi inti dari surat ini bukan untuk meminta ganti unit baru atau meminta uang saya dikembalikan. saya cuma minta HPM profesional dan tidak memperlakukan konsumen dengan semena mena. Mobil baru 8000 km, bolak balik bengkel > 10 kali, menginap total lebih dari 2 minggu. Wajar tidak?
Sudahlah, saya bisa menerima kalau kenyataannya mobil saya bermasalah, tapi saya meminta HPM untuk tidak mempermainkan saya dengan menyuruh saya bolak balik ke beres, kemudian test drive bersama teknisi HPM, kemudian masih disuruh pulang lagi dan menunggu spare part datang. Kalau memang ada itikad baik, HPM harus menyediakan semua spare part di beres Jember dulu, baru saya mau datang kesana. Saya rasa, saya juga sudah sangat toleran terhadap kasus ini, saya masih bersedia kok mobil saya dibongkar pasang asal benar2 ada solusi.
Update 2. 11/12/15 pkl 11.00
Hingga detik ini, beres Honda Istana Jember masih terus proaktif berusaha membantu saya untuk menyelesaikan masalah. Saya sangat menghargai komitmen mereka dari awal. Yang harus disadari adalah beres memiliki keterbatasan. Contoh: di awal ada suara deg saat stop n go, saya ke beres Mandalasena di Malang. Saya bilang, banyak kasus di internet yg diselesaikan dengan memberi grease di driveshaft. Tapi jawaban beres: tidak berani bongkar driveshaft kl belum ada instruksi dari HPM. Jadi, sekeras apapun usaha beres Jember untuk membantu saya, tidak ada gunanya kalau tidak ada respon dari HPM. Tuntutan saya saat ini ada 2:
1. Meminta HPM datang ke Jember, bukan hanya teknisi tapi juga dari manajemen, beserta segala spare part yg dibutuhkan, jadi saat saya masukkan mobil ke beres, tidak usah bolak balik lagi hanya utk menunggu spare part dikirim.
2. Meminta jaminan dari HPM, kalau sudah dilakukan penggantian spare part dan ada masalah lagi dalam beberapa minggu/bulan kedepan, apa yg bisa mereka lakukan untuk ganti rugi waktu saya selama ini?
UPDATE 3. 13/12/2015
Dimuat di: http://otodriver.com/article/view/hr....PTE3XoTk.dpbsdan http://autonetmagz.com/kualitas-hond...nternet/37373/
Kenyataanya, belum ada satupun pihak HPM pusat yg menghubungi saya untuk janji ketemu. terakhir CS HPM bernama Dewi telpon saya 3 hari lalu, itupun "memaksa" saya utk ke beres agar bisa diperiksa. FYI, Dewi ini juga yg "memaksa" saya untuk ke beres beberapa minggu lalu ketika lower arm sy bermasalah. Saat itu sebenarnya saya sudah malas dan mau tulis di media, tapi Dewi terus menelepon dan membujuk supaya saya ke beres. Saat itu saya sudah meminta jaminan, apa yg akan dilakukan HPM jika mobil masih bermasalah, karena saya sudah turuti terus permintaan HPM selama ini, tapi Dewi ini terus berkelit. Makanya 3 hr lalu, saya ngomong ke Dewi, saya tidak mau berhubungan dengan CS lagi. Saya minta manajemen HPM dengan jabatan yg jelas, yg kontak saya.
Kemarin pagi 12/12/2015, Manajer Beres Jember datang bersama mekanik, dan kami test driver bersama. Kesimpulannya: suara di kaki2 depan saat jalan tidak rata sangat jelas terdengar, tidak perlu deteksi lagi dengan noise catcher. Kaki2 belakang2 kadang bunyi, kadang tidak.
UPDATE 4 17/12/2015
Saya ditelepon CS HPM, dan tanggal 28 Desember senin depan, manajemen HPM dari jakarta beserta manajer beres Jember akan menemui saya.
Update 28-12-2015
Pkl 14.00 lebih saya bertemu dengan manajer beres jember, bersama 3 orang perwakilan HPM, Pak Arif (manajer CS), satu lagi manajer teknisi, dan seorang teknisi. Sebenarnya mereka sudah memberi kartu nama, tapi waktu pulang lupa sy bawa karena sudah keburu ditunggu pasien di meja operasi. Berikut poin2 hasil pertemuan.
1. Mengenai permintaan saya yg pertama supaya perwakilan manajemen HPM datang dan semua spare part disiapkan di Jember, sudah terpenuhi. Saya mengucapkan terima kasih kepada HPM.
2. Mengenai mengenai permintaan yg kedua tenang kepastian dari HPM jika mobil bermasalah lagi setelah diperbaiki, ganti rugi/kompensasi apa yg saya terima.
Respon Pak Arif
Sementara ini, jaminan hanya berupa warranty 3 tahun. dan misal ada masalah setelah 3 tahun, beres akan membantu.
Respon saya:
Saya memegang data 5 orang pemilik HRV lain yang juga sudah menjalani penggantian hampir semua komponen kaki2, tapi masih bermasalah. Bahkan terakhir, senin kemarin tanggal 28/10 salah seorang diantara mereka menjalani penggantian link stabilizer namun suara masih muncul, dan beres menyerah.
Saya sampaikan ke Pak Arif, saya tidak mau bernasib sama dengan 5 orang teman saya ini. Dan kalau jawabannya hanya jaminan garansi 3 tahun, apakah berarti kalau mobil bermasalah lagi terus menerus, solusinya cuma bolak balik bengkel? Bagaimana dengan hak saya sebagai konsumen yg membeli mobil baru? Hak saya untuk menikmati mobil baru sudah hilang.
Memang sudah ada itikad baik dari beres Jember untuk menjemput mobil saya di Bondowoso, dan memberi pinjaman mobil, tapi saya tetap harus meluangkan waktu. Bahkan ketika terakhir manajer datang untuk test drive, terpaksa beliau harus menunggu 1 jam karena saya ada pasien gawat di UGD.
Karena itu, maaf saya tidak bisa lagi menyempatkan waktu luang lagi hanya untuk mengurusi mobil saya tanpa kepastian yang jelas dari HPM.
Satu lagi, menurut Pak Arif, HPM sedang mengusahakan perbaikan spare part (saya kurang paham, apakah maksudnya secara desain atau lainnya). Kalau memang demikian, artinya HRV saya jadi bahan percobaan dong.. kalau ada spare part baru kan seharusnya ada unit uji cobanya. Mungkin tidak banyak yang tahu juga, bahwa desain lower arm HRV produksi massal berbeda dengan desain lower arm yang digantikan ke beberapa HRV yg bermasalah. Desain lower arm yg baru memiliki karet/bushing yg lebih tebal.
2. Masalah HRV teman2 lain. Pak Arif menjawab: suara kaki2 bervariasi, bisa berbeda2, subyektif, tidak bisa disamakan antar satu hrv dengan hrv lain.
3. Saya tadi diajak test drive bersama, tapi waktu saya tidak memungkinkan, lagipula saya sudah test drive bersama manajer beres dan mekanik tanggal 12 lalu, dan mereka mengkonfirmasi suara di kaki2 depan dan belakang ada. Jadi buat apa lagi saya harus membuang waktu untuk test drive?
Sementara itu dulu. Nanti kalau ada tambahan lagi saya update.
1000 km sejak mobil masuk bengkel dan diperbaiki oleh teknisi HPM langsung dari Jakarta, suara2 di kaki hilang total. Dan suspensi sekarang terasa lebih empuk. Kenyamanan meningkat jauh. Suspensi yang semakin empuk ini juga dirasakan oleh teman saya di thread sebelah. Semoga bisa terus bebas masalah. Untuk masalah kabin bocor, saya tidak bisa komentar dulu karena belum mengalami hujan lebat lagi. Terima kasih.
UPDATE 12 Januari 2016
Menanggapi beberapa pemberitaan di detik mengenai HRV saya dan teman2 senasib lain serta beberapa tudingan miring terhadap saya yang menganggap bahwa saya menjelek2kan HRV, HPM dll.. saya akan membuat pernyataan berikut.
1. Saya memang menulis "case closed", karena saya tahu jawaban HPM adalah tidak ada kompensasi apapun untuk saya sebagai pembeli mobil baru yang sudah rugi waktu dan biaya, kecuali bolak balik bengkel selama masa garansi 3 tahun. Ketika saya menulis tentang bocornya kabin saya, CS HPM atas nama Bu Eny menelepon saya, dan "meminta" saya untuk ke bengkel. Dan hingga hari ini, HPM melalui Honda Jember juga masih "mendesak" saya untuk datang ke bengkel.
Tunggu dulu, saya tidak habis pikir.. sedemikian mudahnya HPM menyuruh2 saya untuk membawa HRV saya ke bengkel. Belum juga ada 3 minggu sejak terakhir menginap di bengkel, sekarang saya "setengah dipaksa" lagi ke bengkel hanya gara2 saya upload foto kabin saya bocor. Saya tahu, mungkin HPM merasa "tertohok" bahwa car of the year mereka mengalami masalah beruntun yang sedemikian parahnya, dan HPM tidak ingin saya mengekspos ini. Maaf, saya tidak ada kepentingan apapun untuk menjatuhkan HPM atau lain2nya. Identitas asli saya sudah terbuka, jadi sangat bodoh kalau saya melakukan hal2 yang bisa diancam oleh UU ITE. Saya meminimalisir "opini dan asumsi" saya, dan semua keluhan saya sertai bukti. Misal seperti video bocornya kabin di bawah ini (silahkan dilihat versi HD nya supaya terlihat jelas rembesan air di karet pintu mobil).
Jadi, saya sangat menghargai HPM masih berusaha care dengan masalah saya, tapi jangan kemudian memaksa saya untuk mengikuti kemauan anda terus, dan ketika saya tidak bisa melakukan hal itu, seakan2 saya tidak kooperatif. Karena sekarang hujan juga jarang turun, saya juga masih harus mengevaluasi sendiri masalah kebocoran ini, dan HRV akan saya bawa sendiri ke bengkel kalau memang saya ada waktu luang. (atau kalau memang bocor parah, misal lewat sunroof).
2. Mengenai pernyataan Pak Jonfis di: http://oto.detik.com/read/2016/01/12...d772204topnews
Pak Jonfis "menantang" bahwa "cuma" ada 6 orang yg bermasalah. Silakan lihat screenshot data berikut. Saya sensor nama, dan data penting lain. Mereka yg ada di daftar ini baru saya kumpulkan <24 jam akhir desember lalu. Perhatikan komponen2 kaki2 yang diganti, semua hampir sama bahkan hampir semua komponen kaki2 sudah mengalami penggantian. Silakan join di grup HCI (HRV club Indonesia) di FB, dan anda akan melihat sendiri berapa orang yang mengalami keluhan seperti saya.
Spoiler for daftar pemilik HRV bermasalah:
3. Pada akhirnya, (sekali lagi) karena posisi saya sebagai konsumen sangat lemah, dan tidak ada niat sedikitpun untuk menjelek2kan HRV atau HPM pada khususnya, saya akan tetap sharing pengalaman saya dengan HRV 1.8 saya, baik ataupun buruk (seperti judul thread ini). Saya tekankan lagi, "sharing pengalaman" bukan menghasut, menjelek2kan dan kata2 lain sejenisnya. Semua pernyataan saya upayakan se-obyektif mungkin disertai bukti2, sehingga tudingan2 miring bisa dicegah.
Terima kasih.
UPDATE 6 Januari
Sekedar ingin membantu teman seperjuangan saya sesama pemilik HRV bermasalah, silakan klik link berikut untuk membaca pengalamannya:
http://www.kaskus.co.id/thread/568d3...ge---part-two/
UPDATE 4 Januari 2016
Setelah bertemu HPM tanggal 28 (hasil pertemuan bisa dibaca di bagian bawah post ini), sebenarnya saya sudah tidak berniat utk membawa mobil ke beres. Kemudian setelah saya pikir2 lagi, mobil juga susah dijual dalam kondisi bermasalah, dan mempertimbangkan teknisi HPM sudah datang di Jember, maka mobil saya masukkan beres. Berikut hasilnya:
1. Saat dilakukan test drive oleh manajer dan teknisi, bunyi2 di kaki hilang total. Saya dan manajer beres juga tidak mengerti kenapa ini bisa terjadi, untung sebelumnya tanggal 12 Desember, manajer beres Jember dan mekaniknya sudah test drive bersama saya untuk mengkonfirmasi bahwa bunyi2 tsb ada dan jelas sekali terdengar.
2. Akhirnya dilakukan segala pengecekan ulang, dan hanya ditemukan bunyi di kaki2 belakang yg tidak signifikan. Secara umum hanya dilakukan pengendoran dan pengencangan baut saja.
3. Untuk masalah fog lamp, itu salah saya, saklarnya tdk sengaja off, jadi tidak ada masalah.
4. Untuk masalah wiper bunyi juga tidak muncul lagi.
5. Spare part yang sudah datang di Jember saya minta untuk ditinggal dulu untuk jaga2 kalau ada masalah lagi.
6. Pertanyaan terakhir saya ajukan ke perwakilan HPM saat itu:
Memang sekarang bunyi2 di kaki sudah hilang mendadak, tapi bagaimana seandainya muncul lagi? karena dulu saat bunyi krucuk2 di kaki2 belakang, itu juga sempat hilang timbul sebelum dilakukan penggantian rear axle.
Jawabannya tetap sama:hanya jaminan garansi 3 tahun dari HPM. tidak ada ganti rugi berupa apapun ke konsumen, meski sudah membeli mobil baru dan dirugikan secara materi/non materi. Jadi saya harus mau bolak balik beres..
7. Tanggal 31 Januari, posisi saya didalam mobil diluar sudah mendung tapi belum hujan. Beberapa menit kemudian hujan deras 5-10 menit. Setelah itu hujan agak mereda. Dan mendadak ada tetesan air di tangan kanan saya. Silakan dinilai sendiri foto berikut ini. Saya no comment aja
Spoiler for bocor gan:
8. Pada akhirnya saya sangat memahami posisi saya sebagai konsumen, yang sangat lemah, kecuali saya maju ke jalur hukum. Dan meskipun saya sangat ingin melakukan somasi, tapi saya tidak bisa lagi membuang waktu dan pikiran hanya untuk sebuah mobil. Jadi semoga mobil ini baik2 saja terus dan tidak ada masalah lagi, dan cukup jadi pelajaran bagi saya untuk tidak memilih merk ini lagi. Dan semoga sharing dari saya ini berguna untuk konsumen lain yang akan menentukan pilihannya.
9. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar2nya terhadap manajer bengkel resmi Honda Istana Jember, beserta para mekanik dan SA nya.
Terima kasih juga untuk teman2 sesama pemilik HRV yang sudah bersedia juga untuk membagi pengalamannya, dan semoga yang senasib dengan saya bisa segera mendapatkan penyelesaian juga.
Terima kasih yg terakhir untuk perwakilan HPM dan teknisi HPM yang sudah bersedia datang ke Bondowoso.
CASE CLOSED.
Sejak awal launching HRV di Indonesia, saya sudah membulatkan tekad untuk memilikinya, karena sangat tertarik dengan model dan fitur2-nya yang wah. Bulan Juni HRV 1.8 datang, dan di awal2 saya cukup menikmatinya.
Setelah 300 km, saya baru menyadari, karet pintu mobil depan putus. Saya klaim ke bengkel resmi, tapi katanya masih harus diteliti salahnya dimana. Tapi untunglah akhirnya diganti tanpa harus bayar.
Setelah 500 km, ada bunyi getar yang sangat mengganggu di dashboard kiri. Setelah kira-kira 3x bolak balik ke bengkel, akhirnya suara getar ini hilang juga.
Setelah 1000 km, muncul suara gluduk-gluduk di kaki depan setiap melewati jalan tidak rata. Ditambah suara seperti air (krucuk2) di kaki2 belakang. Mobil harus menginap selama beberapa hari, dan diganti racksteer/modul EPS seharga 14 juta. Untung masih garansi, sehingga saya tidak perlu bayar apa2.
Namun, suara krucuk2 di kaki2 belakang belum ada solusinya. Jadi beberapa minggu kemudian, saya harus meluangkan waktu lagi untuk ke beres, karena ada teknisi HPM yang datang dari Jakarta. Setelah test drive, disimpulkan masalahnya ada di rear axle. Anehnya, spare part tidak langsung disiapkan oleh HPM, jadi kedatangan saya saat itu hanya buang waktu di hari kerja, dan saya masih harus kembali lagi beberapa minggu kemudian sambil menunggu spare part datang. Padahal, laporan mengenai suara krucuk2 yang khas ini sudah banyak di berbagai beres, dan sudah ada beberapa contoh kasus penggantian rear axle yang menyelesaikan masalah.
Saya masih tetap mengikuti aturan main HPM. Singkat cerita beberapa minggu kemudian, mobil saya menginap lagi selama beberapa hari. Dan setelah penggantian spare part, suara krucuk2 hilang total.
Belum ada 1000 km sejak penggantian rear axle, ada suara klotok klotok di kaki depan kanan. Saya bawa lagi ke bengkel, dan beres menyatakan memang ada masalah. Akhirnya dilakukan penggantian lower arm dan drive shaft. Setelah menginap beberapa hari, akhirnya suara2 itu hilang.
Sekarang, belum ada 1000 km sejak penggantian lower arm, muncul suara klotok2 lagi di kaki depan kanan dan belakang, fog lamp mati, door trim bergetar dan wiper depan bunyi saat hujan. Mobil saya baru berjalan kurang lebih 8200 km. Namun tidak terhitung sudah berapa kali saya bolak balik ke bengkel, dan menginap.
Secara pribadi saya berterima kasih sekali dengan beres Honda Istana Jember, yang sudah sangat responsif terhadap keluhan2 saya, bahkan mereka meminjamkan mobil sementara HRV saya menginap. Saya hanya mempertanyakan komitmen HPM terhadap konsumennya. Apakah memang demikian kualitas HRV Indonesia yang sudah beberapa kali menyabet penghargaan? Dan sekarang HRV saya bermasalah lagi untuk kesekian kalinya, berarti saya harus meluangkan (membuang) waktu lagi untuk ke bengkel, bukankah ini sudah suatu pelanggaran terhadap hak2 saya sebagai konsumen (yang dilindungi oleh UU no 8 tahun 1999), yang sejak mobil ini datang saya tidak pernah bisa menikmati karena terlalu banyak keluhan yang muncul. Coba kita pikir dengan akal sehat. Mobil baru, km 8000an, bolak balik bengkel > 10x, menginap total > 2 minggu. Wajar tidak? Saya tekankan, saya sudah sangat kooperatif mengikuti aturan HPM untuk menyelesaikan semua masalah lewat beres, dan nanti beres yg akan kontak HPM, dan ini sudah saya lakukan dengan sabar terbukti dari faktur2 dibawah ini. Tapi pertanyaannya.. sampai kapan? apakah kalau nanti dilakukan perbaikan, 1 bulan kemudian bermasalah lagi, saya harus bersabar juga?
Spoiler for bukti faktur servis/penggantian spare part:
FYI, meski jumlah faktur cuma 7, tapi sudah lebih dari 10x saya bolak balik beres. Karena seperti kasus karet pintu yg lepas, awalnya sempat tidak di acc oleh bengkel untuk ganti, dan saya masih diminta kembali lagi. Atau kasus dimana teknisi HPM datang dari jakarta, saya harus meluangkan waktu di hari kerja mulai jam 10 pagi sampai 5 sore tanpa hasil apa2.
Update. 10/12/15 pkl 16.00
Saya sangat menghargai itikad baik dari beres Honda Istana Jember yang masih terus berupaya mencari solusi. Saya juga tidak mau terkesan membabi buta menuntut ini itu.
Jadi inti dari surat ini bukan untuk meminta ganti unit baru atau meminta uang saya dikembalikan. saya cuma minta HPM profesional dan tidak memperlakukan konsumen dengan semena mena. Mobil baru 8000 km, bolak balik bengkel > 10 kali, menginap total lebih dari 2 minggu. Wajar tidak?
Sudahlah, saya bisa menerima kalau kenyataannya mobil saya bermasalah, tapi saya meminta HPM untuk tidak mempermainkan saya dengan menyuruh saya bolak balik ke beres, kemudian test drive bersama teknisi HPM, kemudian masih disuruh pulang lagi dan menunggu spare part datang. Kalau memang ada itikad baik, HPM harus menyediakan semua spare part di beres Jember dulu, baru saya mau datang kesana. Saya rasa, saya juga sudah sangat toleran terhadap kasus ini, saya masih bersedia kok mobil saya dibongkar pasang asal benar2 ada solusi.
Update 2. 11/12/15 pkl 11.00
Hingga detik ini, beres Honda Istana Jember masih terus proaktif berusaha membantu saya untuk menyelesaikan masalah. Saya sangat menghargai komitmen mereka dari awal. Yang harus disadari adalah beres memiliki keterbatasan. Contoh: di awal ada suara deg saat stop n go, saya ke beres Mandalasena di Malang. Saya bilang, banyak kasus di internet yg diselesaikan dengan memberi grease di driveshaft. Tapi jawaban beres: tidak berani bongkar driveshaft kl belum ada instruksi dari HPM. Jadi, sekeras apapun usaha beres Jember untuk membantu saya, tidak ada gunanya kalau tidak ada respon dari HPM. Tuntutan saya saat ini ada 2:
1. Meminta HPM datang ke Jember, bukan hanya teknisi tapi juga dari manajemen, beserta segala spare part yg dibutuhkan, jadi saat saya masukkan mobil ke beres, tidak usah bolak balik lagi hanya utk menunggu spare part dikirim.
2. Meminta jaminan dari HPM, kalau sudah dilakukan penggantian spare part dan ada masalah lagi dalam beberapa minggu/bulan kedepan, apa yg bisa mereka lakukan untuk ganti rugi waktu saya selama ini?
UPDATE 3. 13/12/2015
Dimuat di: http://otodriver.com/article/view/hr....PTE3XoTk.dpbsdan http://autonetmagz.com/kualitas-hond...nternet/37373/
Kenyataanya, belum ada satupun pihak HPM pusat yg menghubungi saya untuk janji ketemu. terakhir CS HPM bernama Dewi telpon saya 3 hari lalu, itupun "memaksa" saya utk ke beres agar bisa diperiksa. FYI, Dewi ini juga yg "memaksa" saya untuk ke beres beberapa minggu lalu ketika lower arm sy bermasalah. Saat itu sebenarnya saya sudah malas dan mau tulis di media, tapi Dewi terus menelepon dan membujuk supaya saya ke beres. Saat itu saya sudah meminta jaminan, apa yg akan dilakukan HPM jika mobil masih bermasalah, karena saya sudah turuti terus permintaan HPM selama ini, tapi Dewi ini terus berkelit. Makanya 3 hr lalu, saya ngomong ke Dewi, saya tidak mau berhubungan dengan CS lagi. Saya minta manajemen HPM dengan jabatan yg jelas, yg kontak saya.
Kemarin pagi 12/12/2015, Manajer Beres Jember datang bersama mekanik, dan kami test driver bersama. Kesimpulannya: suara di kaki2 depan saat jalan tidak rata sangat jelas terdengar, tidak perlu deteksi lagi dengan noise catcher. Kaki2 belakang2 kadang bunyi, kadang tidak.
UPDATE 4 17/12/2015
Saya ditelepon CS HPM, dan tanggal 28 Desember senin depan, manajemen HPM dari jakarta beserta manajer beres Jember akan menemui saya.
Update 28-12-2015
Pkl 14.00 lebih saya bertemu dengan manajer beres jember, bersama 3 orang perwakilan HPM, Pak Arif (manajer CS), satu lagi manajer teknisi, dan seorang teknisi. Sebenarnya mereka sudah memberi kartu nama, tapi waktu pulang lupa sy bawa karena sudah keburu ditunggu pasien di meja operasi. Berikut poin2 hasil pertemuan.
1. Mengenai permintaan saya yg pertama supaya perwakilan manajemen HPM datang dan semua spare part disiapkan di Jember, sudah terpenuhi. Saya mengucapkan terima kasih kepada HPM.
2. Mengenai mengenai permintaan yg kedua tenang kepastian dari HPM jika mobil bermasalah lagi setelah diperbaiki, ganti rugi/kompensasi apa yg saya terima.
Respon Pak Arif
Sementara ini, jaminan hanya berupa warranty 3 tahun. dan misal ada masalah setelah 3 tahun, beres akan membantu.
Respon saya:
Saya memegang data 5 orang pemilik HRV lain yang juga sudah menjalani penggantian hampir semua komponen kaki2, tapi masih bermasalah. Bahkan terakhir, senin kemarin tanggal 28/10 salah seorang diantara mereka menjalani penggantian link stabilizer namun suara masih muncul, dan beres menyerah.
Saya sampaikan ke Pak Arif, saya tidak mau bernasib sama dengan 5 orang teman saya ini. Dan kalau jawabannya hanya jaminan garansi 3 tahun, apakah berarti kalau mobil bermasalah lagi terus menerus, solusinya cuma bolak balik bengkel? Bagaimana dengan hak saya sebagai konsumen yg membeli mobil baru? Hak saya untuk menikmati mobil baru sudah hilang.
Memang sudah ada itikad baik dari beres Jember untuk menjemput mobil saya di Bondowoso, dan memberi pinjaman mobil, tapi saya tetap harus meluangkan waktu. Bahkan ketika terakhir manajer datang untuk test drive, terpaksa beliau harus menunggu 1 jam karena saya ada pasien gawat di UGD.
Karena itu, maaf saya tidak bisa lagi menyempatkan waktu luang lagi hanya untuk mengurusi mobil saya tanpa kepastian yang jelas dari HPM.
Satu lagi, menurut Pak Arif, HPM sedang mengusahakan perbaikan spare part (saya kurang paham, apakah maksudnya secara desain atau lainnya). Kalau memang demikian, artinya HRV saya jadi bahan percobaan dong.. kalau ada spare part baru kan seharusnya ada unit uji cobanya. Mungkin tidak banyak yang tahu juga, bahwa desain lower arm HRV produksi massal berbeda dengan desain lower arm yang digantikan ke beberapa HRV yg bermasalah. Desain lower arm yg baru memiliki karet/bushing yg lebih tebal.
Spoiler for Lower arm HRV lama dan baru:
2. Masalah HRV teman2 lain. Pak Arif menjawab: suara kaki2 bervariasi, bisa berbeda2, subyektif, tidak bisa disamakan antar satu hrv dengan hrv lain.
3. Saya tadi diajak test drive bersama, tapi waktu saya tidak memungkinkan, lagipula saya sudah test drive bersama manajer beres dan mekanik tanggal 12 lalu, dan mereka mengkonfirmasi suara di kaki2 depan dan belakang ada. Jadi buat apa lagi saya harus membuang waktu untuk test drive?
Sementara itu dulu. Nanti kalau ada tambahan lagi saya update.
Diubah oleh bedahtulang 18-01-2016 05:19
shortdistance memberi reputasi
1
594K
1.2K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surat Pembaca
13.1KThread•2.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok