Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

lee89sivaAvatar border
TS
lee89siva
Fakta unik dan kesalahan persepsi terhadap ajaran Buddha
Tujuan Thread bukan untuk Buddhanisasikan orang, bukan jualan kecap,soal nya saya tidak mencari untung apa" melainkan meluruskan pandangan yang salah kapra, bukan untuk mencari umat baru, sama sekali tidak ada maksud untuk memprofokasi, dan mencari masalah, tujuan thread hanya ingin berbagi, menjelaskan kekeliruan yang biasa nya orang salah kapra saya jelaskan disini.


maaf jika salah kamar, soal nya disini lebi ramai penunjung, dan bahasan disini bukan untuk debate, okey




hal hal yang seling salah kapra terhadap ajaran buddha adalah

1. Ajaran Buddha bukanlah penyembah berhala

Semasa hidup nya Buddha tidak pernah mengajarkan untuk menyembah berhala, patung diri nya, Namun setelah wafat nya sang Buddha, di buatlah patung yang kita sebut sebagai rupang, untuk media agar kita ingat rupa Buddha seperti apa, dan untuk penghormatan saja, ibarat waktu sekolah dulu kita menghormat bendera merah putih, bukan tujuan memberhalakan bendera, namun untuk simbol dan mengenang, menghormat jasa pahlawan yang telah gugur di masa penjajahan




2. Buddha bukanlah Tuhan dan sebenar nya ajaran Buddha bukanlah agama

Buddha tidak pernah mengclaim diri nya adalah Tuhan sang pencipta, Buddha bukan Tuhan tempat dimana kita berdoa dan meminta permohonan, karena jika kita berdoa padanya, dia hanya diam saja dan tidak akan memberi apa yang kita doakan, melainkan Buddha adalah guru teladan kebijaksanaan, Guru yang mengajarkan filsafat tentang kehidupan dan bagaimana terbebas dari penderitaan. Menjadi murid Buddha tidaklah menjamin masuk surga, tidak menjamin anda hidup bahagia, tidak menjamin anda menjadi orang baik, karena sang Buddha tidak bisa merubah orang tanpa kesadaran orang itu, jadi inti nya Buddha adalah guru penunjuk jalan filsafat, cara cara nya untuk melewati hidup dengan bijak dan baik, dan kebahagiaan, masuk surga atau tidak itu semua tergantung kira sendiri. Tidak penting menjadi murid Buddha, atau bukan yang penting adalah perilaku dan perbuatan nya benar, bijaksana, atau tidak

Banyak yang bertanya, jika Buddhisme bukan agama lalu mengapa Indonesia menganggapnya sebagai agama? karena ajaran Buddha di Indonesia ini telah tercampur budaya agama Tionghoa dimana percaya dewa, dewi, Tuhan, maka jadilah agama Buddha di akui di Indonesia.




3. Beda nya konsep Tuhan dalam ajaran Buddha

Dalam ajaran Buddha hampir nyaris tidak pernah bicara tentang Tuhan, sang Buddha menjelaskan bahwa Tuhan tidak terdefinisikan, tidak lahir, tidak diciptakan, tidak berawal tidak ber akhir, tidak beruang dan waktu, bukan bersifat, menceritakan apa itu tuhan ibarat katak yang pernah ke darat dan menceritakan daratan ke ikan yang tidak pernah ke daratan, sehingga ikan tidak bisa mengerti apa itu daratan.

Tujuan utama ajaran sang Buddha adalah lepas nya kemelekatan dimana jika lenyap nya kemelekatan maka timbulah kebahagiaan seperti orang tidak merokok, dia tidak menderita jika tidak ada rokok, bergitu pula manusia tidak menderita jika tidak ada nya kemelekatan keduniawian, karena keduniawian adalah kebahagiaan yant semu dan tidak abadi. seperti air sangat menyegarkan dan enak jika kita haus, jika sudah minum beberapa gelas tidak akan enak lagi karena sudah tidak haus dan perut sudah penuh air.



4 Tumibal lahir
Banyak yang bingung soal tumibal lahir, pertanyaan nya jika tumibal lahir benar ada, mengapa populasi manusia bertambah, jawaban nya adalah, karena binatang pun bisa lahir lagi ke kehidupan manusia begitu pula manusia jika berbuat banyak karma buruk bisa terlahir lagi di alam rendah, alam neraka, hantu, binatang, dan bukan hanya planet bumi ini saja yang memiliki kehidupan, banyak di luar sana kehidupan yang belum bisa kunjungi karena teknologi yang masi belum menunjang, Mengapa sang Buddha bisa mengetahui ini? karena sang Buddha memiliki kesaktian untuk pergi ke alam lain, dan tempat lain dengan mudah, seperti yang ada di film sun go kong yang dulu kita pernah liat



5. Buddha tidak mengajarkan kita untuk percaya begitu saja
Buddha tidak lah meminta kita untuk percaya kepadanya begitu saja, namun kita di ajarkan Ehipasshiko yang berarti lihat datang dan buktikan, kita di undang untuk datang, dan melihat ajaranya, setelah itu membuktikan kebenaran nya, bener ga sih apa yang diajarkan Buddha, kita boleh untuk menolak jika sekira nya apa yang dibilang tidaklah masuk akal, dan tidak berguna untuk kita. berikut kutipan kutipan sang Buddha yang di tulis di buku Tripitaka berjudul kalama sutta

Kalama sutta adalah kotbah Sang Buddha pada suku kalama. Suku kalama ini adalah suku yang cerdik, mereka tidak begitu saja dengan mudahnya percaya pada apa yng di dengarnya. Banyak pemuka agama yang datang kepada suku ini dan menguraikan ajarannya dengan panjang lebar, kemudian mengagungkan agamanya sendiri dan menjelek-jelekan agama yang lain. Para pemuka agama ini datang secara bergantian. Akibatnya suka kalama ini mengalami kebingungan tentang mana yang harus mereka percayai. Kemudian saat sang Buddha melewati tempat ini, para pemuka suku kalama ini bertanya pada Sang Buddha mengenai mana pandangan yang harus mereka percayai. Sang Buddha lalu berkata :

“sudah sewajarnya oh suku kalama, jika anda bingung…”

Sang Buddha kemudian menguraikan :

“suku kalama, jangan percaya begitu saja pada apa yang kamu dengar..

Jangan percaya begitu saja pada apa yang sudah tertulis di kitab suci..

Jangan percaya begitu saja karena itu sudah tradisi..

Jangan percaya begitu saja karena itu kabar angin..

Jangan percaya begitu saja karena itu dikatakan oleh guru atau orang yang kita hormati..

Tapi.. oh suku kalama, setelah kamu selidiki sendiri, kamu lakukan,dan jika itu di puji oleh para bijaksana, maka lakukanlah, dan jika itu di cela oleh para bijaksana, maka tinggalkanlah.. “

Setelah orang melanggar sila, membunuh, mencuri, berbuat asusila, berbohong dan mabuk-mabukan , ternyata hal itu dicela oleh para bijaksana, maka tinggalkanlah..

Setelah orang yang menjalankan sila, dengan tidak membunuh, tidak mencuri, tidak asusila, tidak berbohong, dan tidak mabuk-mabukan, ternyata dipuji oleh para bijaksana, maka lakukanlah..

Apabila di saat masih terikat dengan moha, dosa dan lobha seseorang tidak bahagia, maka tinggalkanlah..

Apabila dengan bebas dari moha, dosa dan lobha kita akan berbahagia, maka lakukanlah..

(Lobha, Dosa, Moha adalah tiga akar kejahatan yaitu kebencian, nafsu kemelekatan dam kebodohan batin)

Ariya yamg demikian itu, yang hatinya terbebas dari permusuhan, terbebas dari perasaan tertekan, tidak ternoda dan bersih, orang itu dalam kehidupan ini juga akan memperoleh empat berkah yang menyenagkan, yaitu :

Kalau sekiranya ada alam lain setelah meninggal dunia, ada akibat dari perbuatan baik dan jahat; saat badan dan jasmaninya hancur setelah mati, ia akan bertumimbal lahir di alam surga.

Kalau sekiranya tidak ada alam lain setelah meninggal dunia, tidak ada akibat dari perbuatan baik dan jahat; namun dalam kehidupan ini ia telah terbebas dari perasaan bermusuhan dan tertekan.

Kalau sekiranya bencana menimpa yang berbuat jahat; namun aku sama sekali tidak bermaksud berbuat jahat terhadap siapapun juga. Mana mungkin bencana dapat menimpa diriku yang tidak berbuat jahat?

Kalau sekiranya tidak ada bencana menimpa yang berbuat jahat, maka aku tahu bahwa diriku besih dari kedua segi.

Keyakinan dalam buddhis bukanlah keyakinan yang membabi buta, melainkan keyakinan yang dilandasi pengertian benar. Jadi untuk dapat benar-benar yakin dengan dengan ajaran sang Buddha, maka kita harus mengerti terlebih dahulu ajaran buddhis.

Kalau pengertian kita pada ajaran sang Buddha belum mantap, maka keyakinan kita artinya masih lemah. Sehingga, kalau ada angin sedikit saja kita akan mudah goyah.

Sang Buddha tidak pernah memaksa suku kalama untuk menjadi umat Buddha. Karena dengan itu keyakinan mereka akan lemah. Sang Buddha sengaja membiarkan suku kalama mengerti sendiri dengan ajaran sang Buddha agar keyakinannya juga menjadi kuat.

Inti dari kalama sutta ini mengajarkan kita ketika mendengar , melihat, membaca, menyaksikan jangan mudah percaya, tapi harus di teliti dimegerti, dipahami, dan di praktekan sendiri, sampai kita tahu kalau ini memang mengarah pada hal baik dan memuaskan, lanjutkan, namun jika itu mengarah pada hal yang tidak baik dan menyebabkan penyesalan, maka tinggalkanlah. Jadilah orang yang tidak mudah tertipu dan hanyut.


Dan akhir nya saya rasa thread ini sudah cukup panjang yah, untuk lebih lanjut boleh tanya di koment, tapi tolong jangan sara, provokasi,dan komentlah dengan bijaksana, Jika ada kesalahan kata kata, teori, mohon maaf, harap maklum

Lee Xi Fa
李悉發

Jika masih ada yang kurang paham, dan mau tanya langsung bisa hubungi (bukan promosi yaa)
no hp 08999104988
bbm 7C9214b6


Diubah oleh lee89siva 10-12-2015 22:50
monkeydfarly
tien212700
tien212700 dan monkeydfarly memberi reputasi
2
10.6K
25
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread83.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.