Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Partai Gerindra, Sufi Dasco Ahmad, menuding Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Maroef Sjamsoeddin, telah berbohong dalam memberikan kesaksian di sidang MKD beberapa waktu lalu.

Maroef, kata dia, telah melecehkan MKD lantaran memberikan keterangan berbeda terkait dengan penyerahan rekaman pembicaraan yang asli antara Maroef, Setya Novanto dan Pengusaha Riza Chalid terkait permintaan saham yang mencatut nama Presiden Jokowi dan Wapres JK.

"Itu sudah bohong sama sidang MKD saksinya. Dia bilang alat buktinya diambil oleh kejaksaan padahal dia serahterimakan sendiri. Itu suatu kebohongan. Dia janji akan memberikan alat bukti yang asli, sampai sekarang kita ga ada," ujar Dasco di Komplek Parlemen, Senin (07/12/2015).

Dia mempersoalkan originalitas rekaman yang pada kemarin dijanjikan oleh saksi akan diberikan kepada MKD.

"Sementara hari ini saksi hanya menyerahkan surat bahwa alat bukti itu ada di kejaksaan. Nah kemarin kita tanya apakah itu disita kejakasaan, saksi bilang diminta oleh kejaksaan," kata dia.

Atas dasar itu, ia berkesimpulan bahwa Maroef menyerahkan sendiri rekaman itu ke Kejaksaan Agung, bukan diminta oleh kejaksaan, seperti apa yang disampaikan dalam persidangan waktu lalu.

"Kemarin pak Sudirman Said serahkan copy rekaman dan transkip. Lalu berikutnya Maroef menyerahkan bukti rekaman tapi tidak dengan transkip. Tapi dia mengkoreksi transkipnya Sudirman Said. Jadi kita mau pegang yang mana. Jadi kami pikir kemarin itu bukti permulaan dan sementara," pungkas Dasco.

Rekaman asli itu, tambah dia, sangat penting dalam mengambil keputusan terhadap Setya Novanto.

"Kita ingin lihat originalitas rekaman asli tersebut. Apakah sama atau tidak dengan copy yang diberikan. Baru kemudian setelah itu original semua suara yang dipastikan suara si A, si B kita akan panggil di sidang berikut," jelas Dasco.


Sumber


Bongkar!!!

#SavePapaNovanto