Namanya Budi (samaran). Dia adalah seorang pegawai tetap di Kepulauan Riau. Dia bicara panjang lebar tentang awal mula kehidupan kelam yang pernah dilakoninya.

Kepada Tanjungpinang Pos (Jawa Pos Group/pojoksatu.id), dia mengaku ketika usianya masih 5 tahun, Budi lebih sering berbaur dengan anak perempuan ketimbang ngumpul dan bermain dengan laki-laki sebayanya.
Hingga tumbuh dewasa, ia pun lebih terbiasa dengan dunia kecilnya dulu. Sehingga sampai tamat SMK pun, ia lebih memilih perempuan sebagai teman bermain.

Di sekolah, ia sempat diasingkan kawan-kawannya karena sifatnya yang lebih kental dengan sikap perempuan. Budi pun jadi bahan cemoohan di sekolah.

Namun bagi Budi itu tidak masalah, ia tetap menikmati dunianya. Meski sering bermain dengan perempuan, namun Budi suka juga dengan laki-laki untuk dijadikan pacar.

Lama kelamaan, Budi mulai bergaul dengan bencong alias waria. Dari situlah Budi mulai masuk ke dunia gay. Pertama kali menikmati berhubungan intim dengan sesama lelaki, dirinya dibawa ke hotel.

“Aku dibawa ke hotel. Sampai robek, Mas. Berdarah,” ujarnya sambil malu-malu.

Ia kemudian gonta ganti pacar pria, namun juga menjalin hubungan dengan wanita. Ia bahkan berencana suatu ketika kelak akan menikahi wanita idamannya itu.

Budi kini sudah bergabung dengan Komunitas Ikatan Gay Tanjungpinang (Ingat). Komunitas ini kemarin menggelar aksi sosialisasi bahaya AIDS, bersama dengan Dinas Sosial dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Kepri.

Sumur:http://sulsel.pojoksatu.id/read/2015/12/05/begituan-di-hotel-pegawai-ini-sampai-robek-dan-berdarah/

KETIPU JUDUL YA GAN