[Mentri diam2 Menghanyutkan] Produksi Gabah Surplus 4 Jt Ton, dirjen: Beda Sopirnya!!
TS
andylemontee
[Mentri diam2 Menghanyutkan] Produksi Gabah Surplus 4 Jt Ton, dirjen: Beda Sopirnya!!
nastak dan nasbung, siap2 buka resleting msg2
krn ini bagaimanapun blm final. bisa saja ntar dlm laporan akhir taun ternyata itungan quick count ini meleset
byk pihak ramalin produksi beras turun taun ini akibat cuaca ga bersahabat. tp ternyata. mentrinya wow.
krn ane bukan dari Makassar, jd tdnya ane blm denger ni mentri kemampuannya apa. stlh search ane jd kagum gan.
ternyata mmg diam2 menghanyutkan. bukan jatah parpol.
kemampuan managerial jelas. sangat handal, terbukti berhasil dg sangat sukses dlm wirausahanya.
pendidikan sangat tinggi, bukan berarti cm jadi akademisi yg jago kandang melulu teori. tapi sangat paham ham ham urusan lapangan di bidang pertanian
Spoiler for Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, MP. :
Meski usianya yang masih relatif muda, dia telah mampu membangun dan membesarkan 14 perusahaan yang tergabung dalam sebuah holding Tiran Group, yang meliputi Unit Usaha: Tambang Emas, Tambang Nikel, Proyek Gula, Proyek Perkebunan Kelapa Sawit, SPBU, Distributor Unilever, Distributor Semen, Produsen Pestisida, dan usaha lainnya.
Dalam usia yang masih relatif muda amran sulaiman telah berhasil mendirikan grup perusahaan yang benama tiran grup. Grup perusahaan ini meliputi berbagai macam unit usaha seperti tambang nikel, emas, proyek gula . perkebunan sawit, SPBU, distributor semen, pestisida, serta unilever. Tak heran kini omzet penghasilan amran sulaiman telah mencapai hingga Rp 500 miliar pertahun. Tak hanya itu dia juga berhasil mengelola set hingga 1 triliun.
Perusahaannya juga telah mengantongi surat izin tetap pestisida, Ammikus 65PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2011, surat izin tetap pestisida Ranmikus 59PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, surat izin tetap pestisida Timikus 64PS dari Menteri Pertanian RI tahun 2012, dan Hak Paten Alpostran (Alat Empos Tikus modifikasi) dari Menteri Kehakiman tahun 2014.
Menamatkan Program Doktor Ilmu Pertanian di Universitas Hasanuddin pada tahun 2012 lalu, dia pernah menerima Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan di Bidang Wirausaha Pertanian dari Presiden RI pada tahun 2007 dan Penghargaan FKPTPI Award tahun 2011 di Bali.
Quote:
Muhammad Idris - detikfinance
Kamis, 26/11/2015 20:36 WIB
Produksi Gabah RI Surplus 4 Juta Ton, Kementan: Beda Sopirnya
Foto: Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Hasil Sembiring
Jakarta -Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan, produksi gabah nasional tahun ini suplus 4,05 juta ton, meskipun masih banyak pihak yang meragukan. Padahal surplus ini didasarkan pada angka ramalan (Aram) II Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 74,9 juta ton gabah kering giling (GKG).
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Hasil Sembiring mengungkapkan, banyak kalangan yang tidak percaya dengan kenaikan produksi beras yang sangat signifikandalam setahun tersebut. Surplus sebesar itu, menurutnya, tak lepas usaha yang tak biasa dari kementeriannya saat ini.
"Kalau lihat datanya yang naiknya sekian juta ton beras dibanding 2014, memang banyak orang yang tak percaya. Kenapa bisa? Karena sopirnya beda," kata Hasil ditemui di kantornya, Jalan RM Harsono, Ragunan, Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Supir yang dimaksud, menurut Hasil, tak lain adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, yang sudah tancap gas mengejar produksi sejak awal tahun.
"Ibaratnya kendaraannya sama, CC-nya sama, tapi supirnya beda. Kalau supir lain ke Bogor pakai jalan belok-belok, supir yang sekarang pakai jalan tol," jelas Hasil.
Menurut Hasil, di awal tahun, Kementan langsung menggeber produksi beras lewat pembentukan tim upaya khusus (Upsus). Terobosan lainnya dilakukan dengan perubahan pola distribusi pupuk, serta pengadaan alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang tak lagi lewat proses tender.
"Ketika ada isu kekeringan, Tim Upsus kita Desember sudah bergerak. Nggak ada orang kita yang duduk-duduk di kantor. Pompa kita keluarin, saya pribadi keliling terus," ujarnya.
Menurut Hasil, tak ada yang ditutup-tutupi dengan data produksi beras baik oleh BPS, maupun yang dilakukan langsung oleh Dinas Pertanian di daerah.
"Karena Upsus otomatis produksi (gabah) naik. Tak ada data yang kita tutup-tutupi, kita sangat terbuka dengan data kita. Data BPS pun sudah diverifikasi oleh petugas kita di lapangan. Sekali lagi, supirnya beda, hasilnya juga beda," ucap Hasil.
Beberapa waktu lalu, BPS melaporkan produksi GKG nasional sebanyak 74,9 juta ton. Produksi GKG yang bisa dikonversi menjadi beras adalah sebanyak 41,9 juta ton beras. Kebutuhan beras dalam setahun sebesar 32,04 juta ton. Sementara, produksi beras Angka Tetap (ATAP) BPS tahun 2014 sebanyak 70,85 juta ton.
0
9.3K
Kutip
90
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!