TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, menilai kasus yang dialami Ketua DPR Setya Novanto tidak memiliki dasar yang kuat karena pelapor yakni Menteri ESDM Sudirman Said tidak memiliki legal standing.

Politisi Gerindra ini menilai kasus Novanto tidak memiliki dasar yang jelas.

"Kasus ini dari sebuah rekaman yang tidak jelas sumbernya. Apa ini rekaman asli dan editan kan belum jelas," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Wakil Ketua Umum Gerindra ini menilai, pembicaraan yang dilakukan Novanto dengan bos PT Freeport Indonesia hanyalah sebuah pepesan kosong.

Sebab, setelah pertemuan 8 Juni 2015 tidak ada kelanjutan atau pembicaraan berikutnya.

"Kalau serius pasti ada tindak lanjutnya. Jadi saya kira ini manuver politik dari Sudirman Said yang buat kegaduhan," tuturnya.

Dirinya menyambut baik dengan sidang Mahkamah Kehormatan Dewan yang berlangsung secara terbuka.

Sebab dengan begitu, persidangan akan berlangsung secara objektif tanpa adanya intervensi dari pihak-pihak tertentu.

"Sekarang objektif saja. Saya tantang Sudirman Said untuk berdebat di televisi atau dimana. Tapi dia (Sudirman Said) nggak pernah berani," tandasnya.


http://www.tribunnews.com/nasional/2...ka-di-televisi

kalau zonkie donkie mau debat di tivi soal deterjen bolehlah
kasusnya biar pengadilan yg menangani