Polda Metro Jaya akan meminta bantuan Detasemen Khusus Anti Teror (Densus 88 Antiteror) untuk pengamanan terkait video ancaman gembong teroris ISIS Santoso alias Abu Wardah di media sosial yang menyatakan akan meledakan Mapolda Metro Jaya, beberapa waktu lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Mohammad Iqbal memaparkan jika ancaman video tersebut benar adanya, maka pihak Polda Metro akan berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror untuk mencegah aksi teror itu terjadi.

"Polda Metro tentunya minta backup, ya ke Mabes Polri dalam hal ini Densus 88," jelas Kombes M Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Selasa (24/11/2015).

Terkait video acaman berdurasi 9 menit 35 detik tersebut beredar kabar bahwa lokasi pengunggahan video ancaman tersebut di wilayah Bogor. Namun, Kombes M Iqbal membantah hal tersebut. Menurut Kombes M Iqbal, saat ini pihak Polda Metro Jaya masih mendalami video acaman tersebut.

"Itu kan bukan video tapi itu audio atau suara yang mengaku Santoso. Sekarang kami sedang menyelediki benar atau tidak," tambah Kombes M Iqbal.

Lebih lanjut, Kombes M Iqbal menjelaskan bahwa penjagaan di sekitar Markas Polda Metro Jaya makin diperketat. Bukan hanya Mapolda Metro Jaya. Sejumlah polres dan polsek di bawah naungan Polda Metro Jaya juga akan diperketat penjagaannya.

"Tetapi kami tidak mau underestimate. Kami meningkatkan pengamanan. Markas-markas kami, baik itu polsek-polsek, polres-polres karena yang disebutkan Polda Metro Jaya termasuk jajaran di bawahnya," tutup mantan Kapolres Jakarta Utara.

Sebelumnya pada 7 Juli 2013 lalu, Santoso juga mengeluarkan ancaman kepada Densus 88/Antiteror. Dia melansir seruan untuk melawan pasukan antiteror Polri tersebut melalui Youtube. Meski demikian, polisi mengaku masih belum menemukan titik terang keberadaan Santoso.

Sumber

Gile, Mapolda mo diledakin Gan