Mengkritik dan Menghujat Tidaklah Sama, Inilah Yang Menjadi Pembedanya
TS
adoel.piero
Mengkritik dan Menghujat Tidaklah Sama, Inilah Yang Menjadi Pembedanya
Quote:
Alhamdulillah,,, Thread ini jd HT ane yang ke 28 di hari Senin, 23.11.2015
Thanks utk Agan n' Sista yang udah rate5, kasih cendol & abu gosok serta comment di thread ane,
Ane do'a-kan semoga tambah sukses, semoga dapet jodoh yg cantik/ganteng & baik, semakin sayang & di sayang sm orang tua...
Walau ada yang kirim Bata ke Ane utk Thread ini, ane do'a-kan smoga dia mendapat hidayah...
Aamiin...
Spoiler for Thanks For Cendolnya Gan/Sist,,,:
Di era kebebasan berpendapat seperti sekarang ini setiap orang bebas mengutarakan isi pikirannya terhadap berbagai hal. Mulai dari isu sosial, politik, ekonomi, hingga hiburan semuanya dapat dikomentari. Apalagi dengan tersedianya kolom komentar di berbagai website dan media sosial, semakin mempermudah orang mengutarakan isi pikiran. Tinggal mengetik kalimat yang ada di pikiran pada kolom tersebut maka pendapat kita pun dapat dibaca oleh banyak orang.
Quote:
Hujat berarti caci, cela, fitnah sedangkan menghujat berarti mencaci, mencela dan memfitnah.
Kritik dalam kamus berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dsb.
Lantas sebetulnya apa saja sih yang membedakan antara kritik dan hujatan? Yuk simak ulasannya melalui thread berikut ini.
1. Kritik berisi kalimat koreksi yang memberi masukkan perbaikan.
Sementara hujatan cenderung hanya berisi hinaan dan ejekan.
Quote:
Terkadang kita memang sulit membedakan mana yang layak disebut kritik dan mana yang lebih cocok dikategorikan sebagai hujatan. Tapi sebetulnya jika jeli kita bisa dengan mudah loh mengidentifikasi kritik dan hinaan.
Kritik adalah komentar yang ditujukan untuk kebaikan dan mengharapkan perbaikan. Sementara hujatan cenderung hanya menghina tanpa adanya masukkan untuk sesuatu yang kita anggap kurang.
Spoiler for :
Kritik: "Wah tulisan di website ini sebetulnya bagus cuma masih kurang nyaman bacanya karena ada typo di mana-mana. Perlu juga dimasukkan komentar para ahli supaya artikelnya lebih ilmiah." Hujatan: "Artikel gak mutu. Jadi malas bacanya!"
2. Hujatan akan berisi kalimat negatif yang tidak menghiraukan etika dalam komentar.
Kritik tetap memedulikan pentingnya tata karma dalam berpendapat.
Quote:
Tidak hanya kalimat berisi koreksi untuk perbaikan, ciri lainnya sebuah komentar dapat dikategorikan sebuah kritik adalah bahwa tetap memperhatikan tata krama. Ya, seseorang yang bermaksud memberikan kritik tidak akan melupakan etika karena komentar tersebut ditujukan untuk perbaikan dan bukan menyudutkan. Karenanya ia tidak akan berkata-kata kasar.
Spoiler for :
Kritik: "Sebaiknya pemerintah memperbaiki kinerjanya. Karena menurut saya, pencapaian saat ini masih belum menunjukkan hasil maksimal. Kerja sama antara satu kementerian dengan yang lainnya perlu ditingkatkan agar target segera tercapai." Hujatan: "Dasar pemerintah gak bisa kerja. Bisanya cuma ciduk uang rakyat. Pada m*ti aja lo semua."
3. Kritik akan fokus pada kekurangan hasil kerja,
Hujat lebih fokus kepada pada orang yang menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Quote:
Seperti tadi dikatakan bahwa kritik difokuskan untuk perbaikan dan bukan menyudutkan. Karena itu yang dikomentari biasanya bukanlah siapa yang mengerjakan tapi apa yang dikerjakan. Sebagai seorang pemberi kritik siapa yang mengerjakan tidaklah penting karena tujuan dari komentarnya adalah untuk membangun maka yang dikomentari adalah ouput itu sendiri.
Spoiler for :
Kritik: "Hasil editing video kemarin masih kurang baik. Di tengah-tengah ada gambar yang kurang enak dilihat. Kamu sepertinya masih harus banyak belajar tentang penggunaan software editingnya biar hasil bisa lebih baik lagi." Hujatan: "Ah memang kamu gak penah bisa kerja. Salah terus."
4. Pemberi kritik akan berkomentar didasarkan alasan yang logis.
Penghujat lebih senang berpendapat karena rasa tak suka.
Quote:
Memiliki rasa tak suka yang diutarakan tentu wajar. Tidak semua hal dalam hidup ini memang harus kita senangi. Tapi ketika memberi kritik, komentar yang diberikan tidak hanya di dasarkan karena rasa tak suka. Kita juga harus mampu berkomentar berdasarkan argumentasi logis agar kritik yang diberikan dapat memberi perbaikan bukan hanya kalimat menyudutkan.
Spoiler for :
Kritik: "Acara televisi seperti ini tidak layak ditonton oleh anak di bawah umur. Di dalamnya ada unsur kekerasan, mengajarkan kebohongan, dan konsumerisme yang bisa memberi dampak negatif bagi tumbuh kembang anak." Hujatan: "Ini yang bikin siapa sih sutradaranya? Tol*l banget sih bikin sinetron kok gak pakai pertimbangan. Cuma cari untung saja!"
5. Memberi inspirasi adalah tujuan utama kritik.
Hal ini tidak akan ditemukan dalam hujatan.
Quote:
Pada akhirnya kritik diberikan untuk perbaikan. Artinya ketika melihat sesuatu yang keliru, kita dapat berkomentar agar sesuatu yang tak baik untuk bisa dikoreksi. Jika komentar yang diberikan tidak memberikan inspirasi untuk melakukan perbaikan mungkin ada baiknya kita diam. Bukankah akan lebih diam daripada mengatakan sesuatu yang tak bermanfaat?
Spoiler for :
Kritik: "Usaha Pemda DKI untuk menanggulangi banjir sebetulnya sudah bisa diapresiasi. Tapi seandainya seluruh elemen pemerintahan mampu bekerja sama dengan lebih baik lagi pasti titik banjir di ibukota akan berkurang lebih banyak dalam waktu lebih singkat." Hujatan: "Mana janji pemda bikin Jakarta gak banjir? Buktinya sekarang masih banjir tuh. Jangan banyak ngomong, bisa selesaikan masalah gak? Kalau enggak turun saja deh!"
Komentar berisi kritik tentu diperlukan untuk memberikan masukan kepada orang lain. Melalui kritik pula kita bisa memperbaiki sesuatu yang salah di mana hal tersebut bisa jadi belum disadari. Tapi sayangnya, kini tidak sedikit orang sulit membedakan mana yang disebut kritik dan menghujat. Akibatnya ada banyak kalimat kasar bertebaran di berbagai kolom komentar yang diklaim sebagai "kritik" justru berbau hujatan.
Nah,,, Kalo Agan/Sista suka yang mana nich?... Mengkritik atau Menghujat?...