- Beranda
- The Lounge
Pahlawan Asap yang Hatinya Dilukai oleh Masyarakatnya Sendiri
...
TS
ariaindo
Pahlawan Asap yang Hatinya Dilukai oleh Masyarakatnya Sendiri
Akhir2 ini banyak yang mengkritik pemerintah dengan mengatakan: "Pemerintah ga kerja apa-apa untuk menangani asap kebakaran! Sampai sekarang kabut asap masih belum teratasi!"
Pemerintah sekarang sudah terbiasa dicaci-maki seperti itu, jadi mungkin ga masalah bagi mereka.
Tapi sadarkah kalian kalau kalian telah melukai hati orang-orang yang telah mempertaruhkan kesehatan bahkan nyawanya untuk berjuang melawan asap? Mereka bekerja atas koordinasi pemerintah, sementara kalian dengan seenaknya mengatakan pemerintah ga kerja karena ga berhasil menangani asap. Itu berarti kalian secara ga langsung telah menghina orang-orang yang telah bekerja dibawah koordinasi orang-orang yg telah kalian caci-maki. Kalau kalian menilai pemerintah ga becus menangani kabut asap, berarti kalian sama saja dengan mengatakan kalau para pahlawan asap ini juga bekerja ga becus.
Misalnya kalian bekerja di pemda bagian penerangan jalan. Ada komplain dari masyarakat kepada walikota kalau ada lampu penerangan jalan yang mati. Besoknya kalian disuruh oleh pimpinan kalian untuk mengganti lampu jalan. Setelah kalian mengganti lampu jalan, ternyata besoknya lagi lampu jalan tersebut mati lagi. Trus masyarakat menghina walikotanya "Gimana sih nih! Kemaren walikotanya udah diminta buat perbaiki lampu jalan tapi kok masih mati! Kerjanya ga becus nih!"
Walaupun yang dihina adalah walikotanya, tapi tetap aja kalian merasa tersinggung kan? Karena kalian yang mengerjakannya, jadi perkataan "kerja ga becus" itu pun menuju ke kalian juga.
Sementara apa yang telah kalian lakukan selama ini? Hanya bisa menghina saja tapi ga bantu apa-apa. Dan pasti nanti ada yang bilang "Kami mengkritik, bukan menghina."
Perbedaan antara mengkritik dan menghina:
Mengkritik: Dengan bahasa yang sopan dan disertai dengan solusi.
Menghina: Bisa dengan bahasa yg sopan ataupun kasar dan TIDAK disertai dengan solusi.
Kalau kalian ga bisa bantu apa-apa yasudah. Tapi jangan menghina seakan-akan kalian bisa melakukan lebih baik daripada mereka, padahal selama ini kalian ga berbuat apa-apa selain menghina saja.
Hindarilah peribahasa "Tong kosong nyaring bunyinya"
Jangan sampai kita menjadi "Orang Indonesia ga butuh solusi, hanya butuh orang untuk disalahkan"
Mulailah untuk mempelajari peribahasa "Sedikit berbicara, banyak bekerja"
Jika kalian tidak bisa mempelajari peribahasa diatas, cobalah untuk mempelajari peribahasa "Diam itu emas"
Ngomong-ngomong..
Ini HT ane yg pertama gan
Waktu itu baru sampe Top Thread aja
Pemerintah sekarang sudah terbiasa dicaci-maki seperti itu, jadi mungkin ga masalah bagi mereka.
Tapi sadarkah kalian kalau kalian telah melukai hati orang-orang yang telah mempertaruhkan kesehatan bahkan nyawanya untuk berjuang melawan asap? Mereka bekerja atas koordinasi pemerintah, sementara kalian dengan seenaknya mengatakan pemerintah ga kerja karena ga berhasil menangani asap. Itu berarti kalian secara ga langsung telah menghina orang-orang yang telah bekerja dibawah koordinasi orang-orang yg telah kalian caci-maki. Kalau kalian menilai pemerintah ga becus menangani kabut asap, berarti kalian sama saja dengan mengatakan kalau para pahlawan asap ini juga bekerja ga becus.
Misalnya kalian bekerja di pemda bagian penerangan jalan. Ada komplain dari masyarakat kepada walikota kalau ada lampu penerangan jalan yang mati. Besoknya kalian disuruh oleh pimpinan kalian untuk mengganti lampu jalan. Setelah kalian mengganti lampu jalan, ternyata besoknya lagi lampu jalan tersebut mati lagi. Trus masyarakat menghina walikotanya "Gimana sih nih! Kemaren walikotanya udah diminta buat perbaiki lampu jalan tapi kok masih mati! Kerjanya ga becus nih!"
Walaupun yang dihina adalah walikotanya, tapi tetap aja kalian merasa tersinggung kan? Karena kalian yang mengerjakannya, jadi perkataan "kerja ga becus" itu pun menuju ke kalian juga.
Quote:
Quote:
Sementara apa yang telah kalian lakukan selama ini? Hanya bisa menghina saja tapi ga bantu apa-apa. Dan pasti nanti ada yang bilang "Kami mengkritik, bukan menghina."
Perbedaan antara mengkritik dan menghina:
Mengkritik: Dengan bahasa yang sopan dan disertai dengan solusi.
Menghina: Bisa dengan bahasa yg sopan ataupun kasar dan TIDAK disertai dengan solusi.
Kalau kalian ga bisa bantu apa-apa yasudah. Tapi jangan menghina seakan-akan kalian bisa melakukan lebih baik daripada mereka, padahal selama ini kalian ga berbuat apa-apa selain menghina saja.
Hindarilah peribahasa "Tong kosong nyaring bunyinya"
Jangan sampai kita menjadi "Orang Indonesia ga butuh solusi, hanya butuh orang untuk disalahkan"
Mulailah untuk mempelajari peribahasa "Sedikit berbicara, banyak bekerja"
Jika kalian tidak bisa mempelajari peribahasa diatas, cobalah untuk mempelajari peribahasa "Diam itu emas"
Ngomong-ngomong..
Ini HT ane yg pertama gan
Waktu itu baru sampe Top Thread aja
0
224.9K
1.3K
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya