- Beranda
- The Lounge
Italia, Negeri Penghasil Kiper-kiper Hebat
...
TS
scarlet.needle
Italia, Negeri Penghasil Kiper-kiper Hebat
Quote:
Negeri spaghetti, Italia sepertinya tidak akan pernah kehabisan stok penjaga gawang hebat. Mereka mempunyai penjaga gawang yang berkualitas dari masa ke masa. Cekidot:
Spoiler for :
1. Dino Zoff
Dino Zoff (lahir 28 Februari 1942) adalah penjaga gawang Tim nasional sepak bola Italia dan pemain tertua yang pernah menjuarai Piala Dunia FIFA, ketika ia menjadi kapten Italia pada Piala Dunia FIFA 1982 di Spanyol, saat berumur 40 tahun.
Zoff adalah seorang kiper of outstanding ability and has a place in the history of the sport among the very best in this role. Ia mempertahankan rekor terlama tanpa kebobolan dalam turnamen internasional (1142 menit) antara 1972 dan 1974. Dengan 112 penampilan ia adalah yang ketiga terbanyak setelah Paolo Maldini dan Fabio Cannavaro.
Setelah pensiun, ia melatih beberapa klub di Italia dan Italia.
Zoff menahan rekor tanpa kebobolan selama 1142 menit di turnamen internasional, antara 1972 dan 1974. Rekor ini dipecah ketika gawangnya dijebol pemain Haiti Manno Sanon ketika Piala Dunia FIFA 1974. Ia juga mempertahankan rekor pemain tertua Serie A dan penampilan terbanyak Serie A (570 pertandingan) selama lebih dari 20 tahun, sampai musim 2005/2006 ketika rekornya dipecahkan melalui kiper S.S. Lazio, Marco Ballotta dan bek A.C. Milan, Paolo Maldini.
Spoiler for :
2. Gianluigi Buffon
Gianluigi "Gigi" Buffon (lahir di Carrara, 28 Januari 1978) merupakan seorang pemain sepak bola profesional dari Italia. Ia saat ini bergabung di klub asal Turin, Juventus FC. Buffon juga merupakan kiper utama di tim nasional sepak bola Italia. Ia dibeli Juventus dari Parma pada tahun 2001. Prestasi terbaiknya adalah saat mengantar Italia menjuarai Piala Dunia 2006. Sampai saat ini, Buffon kerap disebut sebagai salah satu kiper terbaik di dunia. Penghargaan yang ia dapatkan salah satunya adalah gelar Kiper Terbaik Serie A yang berhasil ia raih sebanyak delapan kali.
Karir Buffon begitu cemerlang sejak masih menginjak usia remaja, hal ini terbukti dari kontrak Buffon dengan Parma FC sejak tahun 1995 sampai tahun 2001, ia sempat menjaga gawang Parma selama 168 kali pertandingan, yang kemudian tahun 2001, Juventus sebagai Juara Liga Italia saat itu merekrut Buffon untuk bermain di Torino Stadium (Stadium Juventus saat itu), Impian Buffon untuk bermain di Juve pun terwujud, dan ia sangat betah membela klub ini, walaupun sempat terdegradasi akibat ‘Calcio Poli’ Buffon tetap setia membela Juve, dan Ia pun sudah membela Juventus selama 11 tahun. Dan total pertandingan yang ia lewati bersama Juve adalah sebanyak 325 pertandingan.
Terlahir dari keluarga berlatar belakang olahraga dengan ibu Maria Stella sebagai atlet lempar cakram dan ayahnya Adriano Buffon sebagai atlet angkat besi, Buffon merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Dua adik perempuannya yaitu Veronica dan Guendalina juga saat ini berprofesi sebagai atlet bola voli. Paman Buffon sendiri yaitu Angelo Masocco juga berprofesi sebagai atlet bola basket. Salah satu kiper legendaris Italia yaitu Lorenzo Buffon juga masih ada hubungan darah dengan kakek Gianluigi Buffon.
Spoiler for :
3. Walter Zenga
Setelah era Dino Zoff, Italia tak kesulitan untuk mencari pengganti yang sepadan. Dia adalah Walter Zenga, kiper yang tak terlalu tinggi tapi memiliki kemampuan yang luar biasa. Zenga memperkuat Italia antara 1986 hingga 1992. Dia menjadi kiper utama Italia di Piala Dunia 1986 dan 1990.
Spoiler for :
4. Gianluca Pagliuca
Gianluca Pagliuca (lahir di Bologna, Italia, 18 Desember 1966) adalah seorang pemain sepak bola berkebangsaan Italia. Dia bermain untuk tim Ascoli. Berposisi sebagai kiper. Klub sebelumnya adalah Sampdoria, Internazionale, dan Bologna. Dia pun pernah membela untuk tim nasional Italia pada Piala Dunia FIFA 1990, Piala Dunia FIFA 1994, dan Piala Dunia FIFA 1998.
Bagi pemain bola, kartu merah bukan hal yang asing. Sudah teramat banyak pemain yang menerima kartu merah alias diusir wasit keluar lapangan. Tak peduli di pertandingan persahabatan atau pun partai penting. Agak jarang rasanya bila kartu merah itu diterima oleh seorang kiper. Di arena Piala Dunia pun, kartu merah yang diberikan wasit pada kiper baru terjadi setelah hajat ini digelar ke-15 kali pada tahun 1994 di Amerika Serikat.
Kiper Italia, Gianluca Pagliuca, merupakan penjaga gawang pertama yang menerima kartu merah. Saat itu, Italia sedang bertarung melawan Norwegia dalam penyisihan grup. Ketika Norwegia menyerang wilayah pertahanan Italia, bola berada di dekat daerah penalti. Pemain belakang Italia sudah keteteran. Ini membuat Pagliuca harus melakukan perhitungan. Pagliuca berlari untuk menyosong bola yang mengarah ke gawangnya. Hal yang sama dilakukan pemain Norwegia meski dari arah berlawanan. Karena merasa gawangnya terancam, Pagliuca pun menghalau bola yang masih berada di luar kotak penalti itu dengan tangannya. Tak ayal, wasit pun merogoh saku dan melayangkan kartu merah pada kiper kelahiran 18 Desember 1966 tersebut. Kiper yang pernah membela klub Inter Milan dan Sampdoria tersebut lalu tercatat dalam sejarah Piala Dunia dengan reputasi yang tak baik itu. Dalam partai itu, Italia menang 1-0 dan lolos ke perdelapan final walau hanya berada di urutan ketiga grup, di bawah Meksiko dan Irlandia. Sedangkan Norwegia di posisi juru kunci.
Pagliuca sempat berjasa di partai perempat final melawan Spanyol. Pemain Spanyol, Julio Sallinas, sempat tinggal berhadapan dengan Pagliuca. Namun, upaya untuk mengelabui kiper Italia itu gagal. Pagliuca justru bisa merebut bola dari kaki Salinas.
Italia pun melaju ke terus hingga ke final. Tetapi, Pagliuca gagal membawa negerinya sebagai juara setelah kalah adu penalti 2-3 dari Brasil.
Spoiler for :
5. Angelo Peruzzi
Salah satu nama kiper yang paling membekas ke benak Juventini alias pendukung setia Juventus adalah Angelo Peruzzi. Peruzzi mengawali karir profesional di AS Roma pada 1986 dan memperkuat klub asal ibu kota Italia itu selama empat musim. Pemilik julukan Tyson lantaran postur tubuhnya yang pendek kekar tersebut juga sempat bergabung ke Hellas Verona selama semusim (1989-90).Memasuki 1992/93, Peruzzi menerima pinangan Juventus dan menjelma sebagai kiper terbaik Italia medio 1990-an. Dia mencapai puncak prestasi saat mengantarkan Si Nyonya Tua merengkuh trofi Liga Champions 1995/96.
Di partai fial, kesigapan Peruzzi mengawal gawang Juventus memaksa pertandingan mesti berlanjut ke babak adu penalti usai bermain imbang 1-1 melawan Ajax Amsterdam sepanjang 120 menit. Kehebatannya semakin terlihat di babak tos-tosan.Dua pemain Ajax, Edgar Davids dan Sonny Silooy, harus tertunduk lesu karena eksekusi dimentahkan Peruzzi. Juventus pun keluar sebagai kampiun setelah empat eksekutornya berhasil menunaikan tugas dengan sempurna.
Selama delapan musim membela Juventus, Peruzzi turut andil mempersembahkan 10 gelar bergengsi. Dia lantas meninggalkan Delle Alpi pada musim panas 1999 menuju klub rival, Inter Milan.Berselang semusim, Peruzzi kembali berganti klub. Dia memperkuat Lazio sampai memutuskan gantung sarung tangan pada 2006. Ia menutup karir secara manis karena namanya tercantum dalam skuat timnas Italia ketika menjuarai Piala Dunia 2006.
Usai pensiun sebagai pemain, Peruzzi mencoba merintis karir kepalatihan. Dia mengikuti kursus pelatih hingga lulus dan diberi kesempatan menjabat asisten pelatih timnas Italia U21 pada periode 2010-2012.Setelah itu, Peruzzi melanjutkan profesi menejerialnya di Sampdoria dengan menjadi asisten Delio Rossi. Namun, karirnya cuma bertahan seumur jagung. Dia terdepak mengikuti sang pelatih utama yang dipecat oleh manajemen klunb pada November 2013.
Spoiler for :
6. Francesco Toldo
Francesco Toldo (lahir 2 Desember 1971) adalah seorang pesepak bola Italia pensiunan yang bermain sebagai penjaga gawang.
Dalam karir profesional yang berlangsung dua dekade penuh, ia terutama diwakili Fiorentina dan Internazionale (delapan dan sembilan musim masing-masing), memenangkan total 15 gelar dikombinasikan - dalam terakhir lima tahun, namun, ia hanya cadangan untuk Nerazzurri.
Untuk Italia, Toldo tampil dalam lima kompetisi internasional, menjadi starter di Euro 2000.
Lahir di Padua, Veneto, Toldo memulai karirnya dengan AC Milan, namun ia tidak pernah memainkan permainan dengan klub, yang dipinjamkan selama link nya, berturut-turut ke Hellas Verona FC, Trentino Calcio 1921 dan Ravenna Calcio.
Dia kemudian bergabung dengan ACF Fiorentina, dan menjadi starter klub Viola selama delapan musim, memenangkan Coppa Italia dua kali, dan bermain di salah satu edisi Liga Champions. Satu tahun sebelum kebangkrutan berwajah Fiorentina, pada tahun 2001, Toldo ditransfer ke FC Internazionale Milano, di mana dia adalah nomor satu sampai musim panas 2005, ketika Brasil Julio Cesar diturunkan dia ke bangku, setelah ia terpilih untuk duduk di luar musim pertandingan Inter tur ramah Inggris.
Toldo berlatih dengan Internazionale
Toldo kembali pilihan pertama pada bulan Februari 2006, menyusul penandatanganan dari perpanjangan kontrak (sampai Juni 2009)
Pada bulan April 2009, 37-tahun, masih memback up César, menandatangani perpanjangan dua tahun lebih lanjut untuk link nya, membawanya ke musim panas 2011
Pada bulan Juni 2010, dilaporkan bahwa Toldo akan pensiun dari sepakbola setelah memenangkan treble, karena klub juga menandatangani kiper cadangan baru, Luca Castellazzi. Secara resmi diumumkan pada tanggal 7 Juli, melalui Inter Channel.
Spoiler for :
7. Sebastiano Rossi
Sebastiano Rossi (lahir 20 Juli 1964) adalah pesepakbola Italia pensiunan yang bermain sebagai penjaga gawang. Selama karir 21 tahun profesional, ia tampil di 346 pertandingan Serie A, terutama mewakili AC Milan (12 musim), dengan yang dia memenangkan 12 gelar utama, yaitu lima kejuaraan nasional dan 1994 UEFA Liga Champions.
Rossi lahir di Cesena. Menolak kesempatan untuk bermain basket, ia bergabung dengan klub kota kelahirannya AC Cesena pada tahun 1979, pada usia lima belas. Pada tahun 1982-83, pinjaman, ia membuat debut nya senior, AC Forlì, sebuah klub kecil di Serie C1, menjadi cadangan di musim zona degradasi-akhir.
Setelah dua lebih banyak pinjaman, Rossi kembali ke Cesena untuk musim 1986-87, hanya kehilangan lima pertandingan sebagai Emilia-Romagna klub dipromosikan ke Seri A, dan mempertahankan pilihan pertama status dalam tiga musim berikut divisi atas, dengan klub menyelesaikan 12 di 1989-90, ia melakukan debut dalam kompetisi pada 13 September 1987, dalam pertandingan kandang melawan SSC Napoli. Setelah musim pertamanya di papan atas Italia, Rossi sudah diketahui oleh AC Milan, dan bergabung dengan Rossoneri (juga dijuluki Dream Team) yang mendominasi sepak bola Italia untuk banyak 1990-an. Di musim pertamanya ia backedup Andrea Pazzagli, tetapi veteran tersisa untuk Bologna FC 1909 di musim panas berikutnya.
Rossi kemudian secara singkat berjuang untuk memulai tugas dengan Francesco Antonioli, sebelum menjadi tak terbantahkan Milan kiper pilihan pertama, menjadi bagian dari garis pertahanan legendaris yang disertakan, antara lain, Mauro Tassotti, Franco Baresi, Alessandro Costacurta dan Paolo Maldini. Ironisnya, pertahanan yang kuat adalah salah satu alasan mengapa Rossi jarang disebut-up oleh Italia: Arrigo Sacchi, yang melatih tim nasional selama ini, jelas merasa bahwa itu adalah pembelaan dan bukan kiper yang bertanggung jawab besar klub sukses. Di bawah asuhan Fabio Capello, yang Invincibles melanjutkan lari 58-cocok terkenal terkalahkan dan memenangkan empat Scudetto dalam lima musim.
Spoiler for :
8. Luca Marchegiani
Luca Marchegiani (Ancona, 12 Februari1966) adalah seorang pesepak bola Italia yang bermain di posisi kiper. Karier sepak bolanya banyak dihabiskan di klub Lazio sebagai penjaga gawang utama. Pada tahun 1994 ia bermain untuk Italia di Piala Dunia yang di selenggarakan di Amerika Serikat. Setelah tahun pensiun sebagai pesepak bola, ia menjadi komentator sepak bola.
Spoiler for :
9. Christian Abbiati
Christian Abbiati lahir pada tanggal 8 juli 1977. Ia adalah pemain sepak bola profesional kelahiran Italia dan juaga ia merupakan bagian dari skuad tim Nasional Italia. Ia bermain bersama klub Serie A italia AC Milan yang berposisi sebagai penjaga gawanag.
Penjaga gawang dengan tinggi 1.91 m ini bergabung bersama AC Milan sejak tahun 1998. Dia telah bermain lebih dari 300 pertandingan resmi Milan. Abbiati adalah penjaga gawang yang kuat, dapat diandalkan, disiplin dan berbakat. meskipun agak tidak konsisten selama tahun-tahun berikutnya. Dia dianggap sebagai salah satu kiper terbaik muda Itali di masanya.
Spoiler for :
10. Massimo Taibi
United mendatangkan kiper asal Italia ini pada tahun 1999 dari Regina dengan bandrol yang terhitung lumayan tinggi saat itu, yakni 4,5 juta Pounds. Akan tetapi, penampilannya justru sangat buruk di Inggris. Puncaknya adalah saat Setan Merah bermain kontra Southampton. Ia tak bisa menangkap tendangan Matt Le Tissier yang tak terlalu keras. Alhasil, gawangnya pun kebobolan. Koran Inggris bahkan sampai menjulukinya 'The Blind Venetian' alias Si Buta dari Venesia. Total, Taibi hanya bermain empat kali bagi skuad asuhan Sir Alex Ferguson itu sebelum kembali ke Italia setahun kemudian.
Spoiler for :
11. Francesco Antonioli
Francesco Antonioli lahir di kota Monza, Italia pada 14 September 1969. Dia adalah kiper berkebangsaan Italia yang cukup senior.
Di awal karirnya, Antonioli telah bergabung dengan AC Milan. Bahkan Antonioli menjadi kiper utama di awal musim 1992-93. Tetapi akibat rangkaian kesalahannya, terutama karena tangkapan melesetnya di saat derby Milan yang akhirnya memberikan gol mudah bagi Luigi de Agostini, membuat Sebastiano Rossi kembali merebut tempat utama.
Bergabung di Bologna pada tahun 1995, dia adalah pilihan utama yang tidak tergantikan (kecuali pada musim 1997-1998, dia menjadi cadangan bagi Giorgio Sterchele). Setelah pindah ke AS Roma, dia berhasil mempersembahkan gelar scudetto pada tahun 2001. Pada
transfer musim panas 2003, Antonioli pindah ke Sampdoria dengan transfer bebas. Pada musim 2006-07, dengan kedatangan Luca Castellazzi yang mulai mengusik posisinya, Antonioli akhirnya kembali ke Bologna dengan transfer bebas juga.
Antonioli tidak pernah tampil untuk tim nasional Italia. Dia hanya pernah terpilih sebagai kiper ketiga bagi tim nasional Italia di ajang Piala Eropa 2000. Dia juga tidak turun bermain ketika memperkuat tim nasional Italia di Olimpiade 1992.
Di musim 2010/2011 ia resmi pindah klub, ia memperkuat klub yang baru saja promosi Cesena.
Spoiler for :
12. Morgan De Sanctis
Pemain yang sarat pengalaman, Morgan De Sanctis, adalah kiper yang sudah banyak merasakan atmosfir pertandingan di liga Italia dan Eropa. Ia bahkan telah sukses menorehkan jumlah penampilan lebih dari 540 penampilan resmi dalam pertandingan liga dan berbagai ajang lainnya. Ia memulai karirnya dari bawah saat bergabung bersama dengan tim junior Pescara hingga sukses mencatatkan namanya dalam jajaran pemain klub papan atas liga Serie A Italia maupun Eropa.
De Sanctis lahir 26 Maret 1977 di Guardiagrele , di provinsi Chieti . Karir profesionalnya dimulai di Serie B dengan Pescara. Bersama dengan Pescara, ia bermain sepanjang tiga musim terhitung mulai 1994 -1997. Kala bermain untuk Pescara, banyak pihak melihat De Sanctis sebagai salah satu pemain paling menjanjikan di posisinya sebagai penjaga gawang.
Spoiler for :
13. Salvatore Sirigu
Salvatore Sirigu lahir pada 12 Januari 1987 di Nuoro Sardinia Italia. Dia adalah pesepakbola Italia yang bermain sebagai penjaga gawang.
Mana Favoritmu gan?
Quote:
KASKUSER YANG BAIK MENINGGALKAN KOMEN YANG BAIK, LEBIH BAIK LAGI DI RATE, DAN PALING BAIK MEMBERI CENDOL
Diubah oleh scarlet.needle 23-11-2015 16:20
0
8.1K
Kutip
53
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru