Molenbeek, Kota Kecil di Belgia yang Selalu Dikaitkan dengan Teroris Eropa
Rachmadin Ismail - detikNews


Kota Molenbeek (Foto: Yve Sherman/Reuters)
FOKUS BERITA:Teror Berdarah di Paris

Paris - Setelah teror berdarah di Paris, aparat kepolisian sibuk mengubek-ubek sebuah kawasan pinggiran di Belgia bernama Molenbeek. Di sana, diduga kuat tempat para teroris berkumpul dan menyusun strategi. Seperti apa tempatnya?

"Sebuah tempat yang subur untuk kekerasan," ucap Wali Kota Molenbeek menggambarkan suasana kotanya yang dipenuhi oleh imigran Arab yang cenderung radikal, seperti dikutip Reuters, akhir pekan lalu.

Molenbeek menjadi sorotan setelah dua di antara para pelaku teror berdarah di Paris yang menewaskan 132 orang, yakni Salah Abdeslam dan Ibrahim Adbeslam, berasal dari sana. Polisi menggerebek kawasan tersebut dan menangkap tujuh orang. Setelah diperiksa, lima di antara mereka yang ditangkap kembali dilepaskan, termasuk Mohammed Abdeslam, saudara laki-laki dari kedua pelaku tadi.


Kota Molenbeek (Reuters/Yve Sherman)

Ibrahim Abdeslam adalah pelaku bom bunuh diri yang berhasil diidentifikasi saat teror berdarah Jumat (13/11) lalu. CNN melaporkan, delapan hari sebelum melakukan aksi keji tersebut, Ibrahim masih beraktivitas biasa di Molenbeek. Dia memang sempat bermasalah dengan hukum karena terlibat narkoba dan minuman keras, namun Ibrahim tak pernah dianggap sebagai calon 'pengantin', sebutan untuk pelaku bom bunuh diri.

Kawasan Molenbeek disebut sebagai sarang ekstremis. Rumah bagi anak-anak muda yang ingin ke Suriah untuk berperang dan dalam beberapa kasus, terlibat dalam aksi teror di Eropa. Sedikitnya ada empat kasus penyerangan dalam dua tahun terakhir yang berhubungan dengan orang-orang yang tinggal di Molenbeek.

"Hampir setiap kali ada aksi teror, ada jaringan yang berkaitan dengan Molenbeek," kata Charles Michel, perdana menteri Belgia sambil menyebut data ada 350 warga Belgia yang ke Suriah.

"Dengan uang 500-1.000 euro Anda bisa mendapat senjata militer dalam waktu 1,5 jam," kata Bilal Benyaich, salah seorang analis kelompok radikal di Belgia. "Hal itu membuat Brussels seperti kota besar di AS," imbuhnya.


Kota Molenbeek (Reuters/Yve Sherman)


Tempat tinggal Abdeslam bersaudara dan Abdelhamid Abaaoud, tersangka teror berdarah Paris, berjarak beberapa ratus meter dari kantor polisi Molenbeek. Mereka juga pernah beberapa kali berurusan dengan hukum. Abaaoud dikait-kaitkan dengan ISIS dan diduga kuat sebagai arsitek aksi keji tersebut.

Kepada media propaganda para milisi, Dabiq, Abaaoud pernah berkata, "Kami menghabiskan berbulan-bulan untuk mencari jalan ke Eropa dan dengan kekuatan Allah, kami sukses mencapai jalan ke Eropa."

Molenbeek juga dikaitkan dengan peristiwa teror Charlie Hebdo dan serangan terhadap sebuah penjaga toko Yahudi di Paris. Para pelaku diduga kuat membeli senjata di Molenbeek.

Meski begitu, banyak yang masih percaya Molenbeek jadi lingkungan bermasalah karena salah pengelolaan. "Ini bukan masalah Molenbeek, tapi ini adalah masalah global," kata Mustafa Zoufri, seorang tokoh pemuda setempat seperti dikutip dari NY Times.
(mad/nrl)