Halo agan-agan semua, saya inign membuat thread tentang Ciri - Ciri Netizen Bocah.
Ada thread serupa? Merasa Deja-Vu?
Tenang saja, ini NO REPOST, karena isi thread ini adalah murni hasil pemikiran saya sendiri dan beberapa sumber yang saya ambil di Internet, walaupun saya sedikit copas tapi sebagian besar adalah hasil pemikiran sendiri.

Kali ini saya akan membahas tentang netizen dibawah umur, atau biar lebih enak ngomongnya netizen bocah. Namun sebelumnya, anda harus mengetahui seluk beluk netizen bocah berikut ini.



Jika anda mempelajari beberapa pelajaran TIK SD ataupun SMP, pasti yang paling sering anda temukan adalah Word, Excel, Power Point, Internet, dsb. Namun, sayangnya Kurikulum pelajaran TIK hampir tidak pernah mempelajari etika berinternet (sumber: buku pelajaran TIK SMP-SMA, kurikulum KTSP, penerbit "E" dan "3S"). Ditambah lagi dengan sikap Orang Tua pada umumnya yang tidak mau mengawasi anaknya saat berinternet. Akibatnya, bocah-bocah merasa bisa bertindak sesukanya di internet. Akibatnya, bukan main-main. Ada beberapa tindakan kejahatan cyber (cyber crime) yang dilakukan oleh netizen bocah, diantaranya adalah penipuan FJB, penipuan akun COC, dan sebagainya.

Berikut adalah Ciri - Ciri Netizen Bocah atau dengan sebutan sebutan lainnya

1. Standar Ganda

Sebagian besar belum tau istilah Standar Ganda, apakah itu Standar Ganda? Standar Ganda adalah perlakuan diri kita yang berbeda pada subyek yang berbeda pula *CMIIW.

Contoh :






Sekarang sudah tahu bukan apa itu Standar Ganda?

2. Mengaku Anak Meme, tetapi jika bikin meme selalu missused

Banyak sekali netizen yang mengaku sebagai anak meme, tetapi jika bikin meme selalu missused. Berikut contohnya :



Missused meme Herp sering sekali ditemukan di Internet. Selain itu, dibeberapa fanspage meme di Facebook juga sering sekali ditemukan missused meme Herp walaupun dibeberapa sumber lain juga ada dan sering sekali dijumpai. Selain itu, meme Yao Ming (B*tch Please) juga sering sekali missused.

Untuk menanggulangi missused meme, sebaiknya sebelum menggunakan sebuah meme pelajari terlebih dahulu di KnowYourMeme

3. Pacman Intensifies

Beberapa Netizen Bocah sering sekali menggunakan emoticon pacman, dengan kata lain sedikit sedikit menggunakan emoticon pacman, bahkan emoticon pacman sering sekali digunakan sebagai pengganti tanda titik (.) dan tanda koma (,), sering sekali kita jumpai di fanspage meme ataupun beberapa post netizen terutama di Facebook. Bahkan, lebih parahnya lagi ketika saya sedang melihat lihat disalah satu grup Facebook, saya pernah menemukan seseorang bertanya di grup dengan menggunakan emoticon pacman. Sampai segitunya kah? Bahkan bertanya sekalipun menggunakan emoticon pacman?

Padahal sejatinya emoticon pacman digunakan untuk beragam ekspresi (sumber: urbandictionary), terutama untuk menyindir. Lalu mengapa penyalahgunaan emoticon pacman sampai segitu parahnya? Bukannya melarang menggunakan emoticon pacman ketika kita berkomentar atau menggunakan post, tapi penggunaan emoticon pacman juga seperlunya saja, 1 emoticon pacman sudah cukup jangan sampai ada 3 atau lebih. Dan usahakan jika anda hendak menggunakan emoticon pacman pada akhir kalimat, jangan lupa tambahkan tanda titik(.)
Contohnya blablablabla :v. ataupun blablabla :v, blablablabla. Intinya jangan sampai tanda titik / koma digantikan dengan emoticon pacman, kalo bisa dua duanya saja juga ikut disertakan.

4. Mengubah Huruf B jadi V, U jadi V, P jadi V, F jadi V


Entah sejak kapan huruf huruf tersebut dirubah jadi V, dan menurut saya itu terkesan seperti bahasa alay dan mengubah huruf berarti juga sudah merubah bahasa yang ada, jika bahasa Indonesia seperti Tampan dirubah menjadi Tamvan maka bahasa Indonesia lama kelamaan menjadi luntur, dan jika hal itu terus terjadi apa yang akan terjadi? Tentunya Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional kita lama kelamaan menjadi luntur

Jadi mulailah menggunakan ejaan kata yang benar, jangan dirubah rubah. Saya sendiri juga sering begitu namun tahap demi tahap saya hendak mencoba menghilangkan kebiasannya secara bertahap, biasanya saya memakai bahasa itu di Internet saja namun didunia nyata saya jarang sekali memakai bahasa tersebut. Walau begitu, saya juga sedikit demi sedikit mulai dikurangi kebiasaan begituan.

5. Hobi ngebully di Dunia Maya

Mungkin karena tidak kesampaian di dunia nyata, banyak nak may may yang memilih untuk melakukan "bullying" di dunia maya. Targetnya macam-macam, bahkan salah sedikit sekalipun bisa menjadi bahan bullyan.

Selain itu, mereka juga suka "membully" jomblo. Terlihat dari intensitas produksi meme yang menghina jomblo yang tinggi, terutama di malam minggu. Ironisnya, mereka sendiri rata-rata masih belum cukup umur untuk pacaran. Apa jangan-jangan mereka udah pacaran?

Walaupun saya sendiri juga Tukang Bully di Dunia Maya atau biasa disebut Cyberbullying, tetapi saya sendiri membully juga ada alasannya dan saya sendiri jarang sekali membully kecuali kalo ada yang sedang bikin masalah. Dari beberapa pengalaman saya saat membully beberapa netizen terutama netizen bocah, sering sekali mereka membully tidak berdasarkan fakta melainkan hanya sekedar opini belaka saja, bahkan foto diri sendiri yang kita upload di Facebook sekalipun bisa dijadikan bahan bullyan ketika mereka sedang membully seseorang. Anehnya lagi, ketika mereka kalah debat ataupun kalah bully mereka biasanya menggunakan senjata terakhir, Yaitu : "Bercanda gan, debat / bullyannya jangan dianggap serius", Jujur saja saya sendiri sempat geli mendengar senjata terakhir mereka yang cukup bikin saya kesal, marah, bercampur dengan tertawa.

6. Apa saja bisa dibikin Meme

Sering sekali saya menjumpai hal hal dijadikan bahan Meme. Kalau menurut saya, menjadikan hal hal sekitar sebagai Meme memang boleh sebagai tanda bahwa kita kreatif dalam mengambil kejadian sekitar kemudian dijadikan meme. Namun, tidak semua kejadian dan hal hal disekitar kita bisa dijadikan bahan Meme. Jika seseorang yang bersangkutan tidak terima jika kejadian yang menimpa dirinya dijadikan bahan meme, bisa saja pembuat meme yang bersangkutan dituntut jikalau meme tersebut telah menyinggung orang yang bersangkutan. Jadi, berhati - hatilah dalam membuat meme berdasarkan kejadian sekitar.

7. Hidup Mereka Selalu Senang (Just For Fun)

Kalau meme anak meme dikritik, dapat dipastikan mereka akan mengeluarkan jurus "Just For Fun", "Why So Serious?" Menurut mereka, meme buatannya lucu, suci, dan tanpa cela. Intinya, mereka anti kritik.

"Just For Fun" adalah mantan slogan dari situs meme 9gag, sebelum akhirnya diganti jadi "Go Fun Yourself". Ini adalah langkah yang sangat tepat, mengingat slogan "Just For Fun" telah banyak disalahgunakan oleh Anak Meme.

8. Suka Menunjukkan Jati Diri

Namanya saja anak anak dan remaja, rata rata mereka menunjukkan jati diri bukan? Jika Jati Diri yang ia lontarkan adalah Aib yang tidak pantas ditunjukkan kepada banyak orang, apakah itu yang namanya Jati Diri? Saya sering sekali menjumpai mereka menunjukkan Jati Diri contohnya : "Tawuran itu anak Hebat", "Cowok Perokok itu Keren" Begitulah cara cara mereka menunjukkan Jati Diri mereka untuk membuat orang orang menjadi takut kepadanya, namun perlukah sampai segitunya menunjukkan hal hal jelek yang telah ia lakukan kemudian ia share ke publik dan disaksikan oleh semua orang?

9. Suka Mengemis Like, Share, dan Comment

Poin terakhir ini adalah poin yang paling bikin saya merasa kesal dan marah, karena tindakkan mereka sudah terlalu bocah dan seperti tidak pernah mendapatkan Like dan Comment saja.

Contohnya :



Bahkan Surga dan Neraka sekalipun dijadikan sebagai bahan mengemis like dan komentar, bahkan ironisnya, banyak orang yang terperdaya dengan posting tersebut.

Dan beberapa contoh lain :
1. Ketik AMIN atau LIKE untuk KAKEK ini
2. Sebarkan ini kepada 50 orang, jika tidak maka anda akan mengalami sial selama 48 Tahun.

Dan jika anda bilang ini COPAS, itu salah, mengapa saya bilang salah?
Karena sebagian besar thread ini adalah hasil dari pemikiran saya sendiri dan saya juga walaupun copas sebagian besar artikel di thread sebelumnya, tetapi itu hanya sebagian saja, dan hampir thread ini adalah tulisan saya sendiri, dilihat dari bahasanya saja sudah jauh lebih berbeda daripada thread sebelumnya, bahkan sebagian besar poin tidak memiliki gambar karena saya juga tidak mau terlalu banyak ambil gambar dari Google.

Jangan lupa
Kalo bisa kasih
Jangan ditimpuk pake

Sekian dari saya, kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada tambahan, kritik, dan saran bisa diajukan di komentar.
Sekian terima kasih