Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ansarsafetyAvatar border
TS
ansarsafety
Hebat, Dosen ITB Ini Pecahkan Rumus Matematika yang Bikin Pusing Ilmuan Dunia


TRIBUN-TIMUR.COM
- Dr Yogi Ahmad Erlangga dosen Institute Teknologi Bandung (ITB) mengangetkan ilmuan dunia. Hal itu sertelah pria kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974 ini berhasil memecahkan rumus matematika Persamaan Helmholtz yang membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi yang selama 30 tahun tak seorang pun mampu memecahkannya.

Atas keberhasilannya ini, ia sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis perminyakan dan universitas-universitas kelas dunia pun tak ketinggalan mengincarnya supaya bisa hadir di kampus mereka untuk menggelar kuliah umum.

''Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit,'' kata sarjana yang cum laude S1 dan S2 di ITB ini seperti dilansir Teropong Senayan dan Islamedia.id, Sabtu (14/11/2015).

Ketika ia melanjutkan S3-nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT (Delft University of Technology) untuk memecahkan rumus Helmholtz.

Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6 milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu dipecahkannya, yang kemudian mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel dan USA.
Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan meminta bantuannya.

Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang sangat besar.

Tapi ilmuan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk menamakan temuannya itu dengan Erlangga Equation.

Mematenkan temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Tesis S3 yang disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delft, terpilih sebagai tesis terbaik di Belanda oleh MNC.

"Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat open source " kata Yogi.

Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan gigabyte data), dan aplikasi pada laser, serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang elektromagnetik.

Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda pun, laris manis dalam waktu singkat. ''Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,'' katanya.


Rajin Salat

Khusus untuk ITB, sambung pria yang dalam kesehariannya terkenal sangat tekun beribadah dan selalu shalat lima waktu berjamaah ini, ia ingin ITB bisa lebih besar lagi.

Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah begitu serta ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.

''Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan, dan biomekanik,'' kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of Commerce ini.



Penerus Habibie


Dr. Yogi Ahmad Erlangga, yang sekarang menjadi Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi ini mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang matematika.

Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi.

Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak hingga mendapat julukan Mr. krack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika.

Kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan Helmholtz.

sumur tua http://makassar.tribunnews.com/2015/...g-ilmuan-dunia
emoticon-Blue Guy Peace emoticon-Blue Guy Peace
0
6.6K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.5KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.