Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino mengungkapkan, mindset atau pemikiran orang Indonesia harus diubah terkait dengan keberanian orang yang beraksi dalam suatu korporasi. Apalagi, sejauh keberanian tersebut memberikan dampak yang positif bagi perseroan.

Lino mengungkapkan, seperti aksi dirinya dalam Pelindo II yang dianggap banyak kalangan berani karena banyak menjadi backing dirinya.

“Gini ya susahnya di Indonesia, ini yang harusnya bisa kita ubah. Makanya Pak JK bilang, orang seberani kayak saya ngelawan di mana-mana. Itu selalu punya konotasi orang ini punya backing, kalau nggak, nggak mungkin berani. Jadi orang Indonesia dibilang takut semua. Kalau berani pasti punya backing. Ini mesti diubah,” kata Lino di Ritz Charlton, Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Lino menuturkan, berani bertindak dan mengucapkan suatu kebenaran merupakan nilai yang positif apalagi berkaitan dengan aksi korporasi. “Jadi jangan dikatakan berani, pasti punya backing. Mindset yang negatif sama sekali. Lihat saja namanya Lino di mana-mana kalau orang nggak setuju pasti ngomong,” tambahnya.

Menurut Lino, aksi keberaniannya mengembangkan bisnis di tubuh Pelindo II lantaran memang Indonesia membutuhkan investasi infrastruktur. Kebutuhan investasi yang besar juga ditunjukkan oleh Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla (JK) yang sering bertemu investor sampai luar negeri.

“Sekarang sudah punya investor asing yang bagus banget punya reputasi baik. Bagi saya kenapa kita tidak terima ini,” ujarnya.

Menurut Lino, masalah perpanjangan bisnis yang telah dilakukan oleh Pelindo II merupakan hal yang biasa dan bukan menjadi hal yang tidak biasa. “Jangan pakai konotasi negatif sebelumnya. Prosesnya sangat transparan. Lihat saja nanti hasil BPK. BPK sangat profesional,” tukas dia.

Diketahui, Berdasarkan hasil rapat Pansus Pelindo II pada 21 Oktober 2015, Pansus Angket Pelindo II telah memutuskan untuk meminta BPK mengaudit terkait peroalan yang ada di Pelindo II.

Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka mengatakan, terdapat beberapa hal yang sangap penting untuk diaudit oleh BPK. Seperti perpanjangan konsesi, tentang global bond, dan juga termasuk proyek New Priok.

Rieke datang bersama Wakil Ketua Pansus Pelindo II yang juga Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin dan Anggota Pansus Pelindo II Masinton Pasaribu bertemu langsung dengan Ketua BPK Harry Azhar Aziz, Wakil Ketua BPK Sapto Amal Damandari, dua Anggota BPK Rizal Djalil dan Achsanul Qosasi untuk meminta langsung audit Pelindo II.

Sumber : http://economy.okezone.com/read/2015...i-backing-kuat