Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zainullahmsAvatar border
TS
zainullahms
Humor orang madura
Habibie vs Orang Madura

Konon ketika B. J. Habibie menjabat sebagai Menristek pernah melakukan kunjungan kerja ke Madura.
Salah satu tempat yang dikunjungi adalah sebuah sekolah.
Ada yang menarik di sekolah tersebut,
yaitu tiang benderanya lebih tinggi daripada tiang bendera pada umumnya."Berapa tingginya tiang bendera itu?" tanya Habibie pada hadirin.
Salah seorang pejabat yang hadir segera meminta pihak sekolah menjawabnya."Sebentar, Pak, biar diukur dulu!" Kata kepala sekolah sambil menyuruh salah seorang tukang kebunnya memenuhi permintaan Habibie.
Tanpa banyak tanya, orang tersebut segera naik tiang bendara tersebut dan membawa meteran."Lima belas meter, Pak!" Teriaknya dari atas tiang bendera.Sementara Habibie heran dengan cara orang tadi mengetahui tinggi tiang bendera tersebut."Mengapa tidak direbahkan saja tiang itu, kemudiandiukur, 'kan Andatahu tingginya?" tanyanya begitu orang tersebut sudah sampai menginjakkan kaki ke tanah."Kalo direbahkan itu bukan tinggi namanya, tapi panjang!


"Langit Juga Kelihatan!

Suatu hari ada seorang wisatawan yang hendak menggunakan jasa seorang tukang becak."Becak.... Becak!" Serunya pada seorang tukang becak yang mangkal di alun-alun.Sejenak kemudian sang tukang becak sudah di depan sang wisatawan."Pasar Besar berapa, Pak?" tanyanya."Lemak ebu aja!" Jawab sang tukang becak dalam bahasa Madura."Apa lemak lembu?" tanya sang wisatawan kaget."Aabboo. Lemak ebu itu lima rebu!" Jelas sang tukang becak."Haduhh, lima ribu? Wong tempatnya kelihatan dari sini..!" Keluh sang wisatawan."Langit juga kelihatan dari sini!" Jawab sang tukangbecak dengan santai.

Kurban Sapi!
Suatu ketika ada seorang Madura yang kaya ingin melaksanakan ibadah kurban.
Dibelinya seekor sapi besar dan mahal dan diserahkannya kepada panitia kurban di dekat rumahnya."Ini Saya mau kurban untuk keluarga Saya” katanyakepada ketua panitia penyembelihan kurban."Iya, Pak, Insya Allah kami laksanakan, tapi kami minta nama-nama orang yang mengurbankan sapi ini.""Iya, nih catet" Katanya sambil menyebutkan 8 nama."Lho, kok 8 orang, Pak? 'Kan kurban sapi hanya untuk 7 orang?""Sampian ini gimana. Ya pokoknya itu untuk semua keluarga Saya. Ini sapinya besar, jadi cukup untuk 8orang kalo nanti kita naik bareng di akhirat" Jawabnya berkeras."Ya, tapi 'kan aturan fiqih-nya sapi itu hanya untuk 7orang, Pak!""Nggak bisa, kalo 7 orang nanti 'kan kasihan anak Saya yang satu, gak bisa bareng-bareng dengan yang laen!""Wah, gimana ya, Pak, tapi syariatnya cuma buat 7 orang!" Begitu keluh sang panitia."Ada apa, ada apa ini kok ribut-ribut?" kata seseorang menengahi mereka."Wah, Pak Kiayi, ini Saya mau kurban sapi untuk keluarga Saya, eh, panitia bilang kalo sapi hanya untuk 7 orang. Lha 'kan kasian anak Saya, kalo nggak bisa bareng-bareng nanti di akhirat?""Oooo begitu...!" Kata Pak Kiayi sambil tersenyum."Nggak boleh, 'kan, Pak Kiayi?" celetuk sang panitia."Begini, anak Sampean itu sudah besar atau masih kecil?" tanya Pak Kiayi tanpa menghiraukan pertanyaan sang panitia."Masih kecil, Pak Kiayi!""Seberapa besarnya? Kalo naik punggung sapi ini bisa?""Ya masih kecil, nggak bisa kalo dia naik punggung sapi ini!""Nah, daripada nanti kalo dia naik sapi ini jatuh, maka Sampean harus ngasih tangga agar dia bisa naik sapi ini!""Jadi Saya beli tangga, Pak Kiayi?""Lho, masak tangga mau dikurbankan, emang tangga bisa dijadikan kurban?" tanya Pak kiayi."Ya enggak, yang bisa 'kan kambing, sapi, unta!" Jawabnya."Nah, makanya coba cari salah satunya!""Gitu ya, Pak Kiayi?""Iya!""Iya deh, Saya carikan kambing yang besar biar dia bisa naik sapi ini.""Iya, begitu saja, bisa 'kan?""Iya, Pak Kiayi, Siap! Segera Saya beli kambing yang paling besar!

"Istri Habibie vs Anak TK

di MaduraKonon, ketika mendampingi suaminya, BJ. Habibie,berkunjung ke Madura, beliau menyempatkan diri untuk berkunjung ke TK yang berada di lokasi kunjungan dan menyempatkan diri bercengkeramadengan anak-anak murid TK tersebut."Siapa namanya?""eMad, Bu..!" Jawab seorang anak lelaki kecil yang berkulit agak gelap dengan cuek."Sudah kelas berapa?""ebBe, TK eBbe I" Sekali lagi dijawabnya dengan percaya diri."Mad, sudah bisa nyanyi?""Ya, bisa!""Coba, Ibu pengin dengar?
"Sejurus kemudian si bocah maju ke depan kelas."Mau nyanyi apa, Mad?""Lapendu, Bu..!""Lapendu?" gumam Istri Habibie. Beliau berpikir ini pasti lagu daerah. "Iya, gakpa pa""Saya ajak teman-teman nyanyi juga ya, Bu?""Boleh!""Man, teman, ayo kita nyanyi Lapendu.
Ambil suara!""Laaa...." Jawab temannya serempak."Tu, wa, ga!""Garuda Pancasila. ..Aku lapendu-kungmu....!


"Polisi vs Tukang Becak

Di sebuah perempatan ketika lampu Lalin merah menyala, seorang tukang becak dengan santainya mengayuh melintasi perempatan.Polisi yang kebetulan berjaga di sana sontak kaget dan berlari mengejar tukang becak sambil membunyikan peluitnya."Priit. . . Priiiiiiiiiit. . . Hoooiii. . . Becaaakkkkk. . . Brentiii. . . . Priiiiiiiiiiiitttt"Si tukang becak berhenti dan meminggirkan becaknya."Kamu ini tahu nggak sih artinya lampu merah?
""Ooo, mirah tadi ya, Pak?""Wuahhh, kamu ini dasar bodoh, wong lampu merah kok tetep jalan, Iha kalo ketabrak mobil dari timur tadi gimana?""Ya paling jatuh, Pak. Kalo kenceng mobilnya, ya mati.
""Lha sudah tahu gitu kok terus. Dasar bodoh!""Aabboo bener piyan, Pak, kalo saya pinter udah jadi polisi.""Grrggghgrrrghhrrrgggg. . . ""Sudah ya, Pak, slamolekum..." Seru sang tukang becak sambil mengayuh becaknya meninggalkan polisi yang geregetan.

Dokter Spesialis

Pada suatu siang, seorang dokter spesialis, masih dengan jas putihnya, keluar untuk makan siang ke sebuah kedai di samping rumah sakit. Setelah selesai makan, dia tertarik dengan mangga yang dijajakan di samping pintu gerbang rumah sakit."Ini mangga apa, Pak?" tanyanya pada penjual mangga yang orang Madura.
"Kalo yang ini mangga Gadung, Pak. Ini masak pohon, manis.""Berapa sekilo?""Gadung lima ribu!
""Kalo yang ini apa?" tanya dia menunjuk sebuah mangga yang lebih besar."Ini Manalagi. Asli, masak pohon juga. Sekilo tujuh ribu!""Hmmm, lain kali aja ya Pak," kata sang dokter sambil membalikkan badan beranjak hendak pergi."Aabboo, sebentar, Pak!" Seru sang penjual."Ada apa?" tanya sang dokter."Lima ribu, Pak!""Lho, Saya 'kan nggak beli!" Protes sang dokter."Iya, Sampian nggak beli, tapi 'kan tanya-tanya harga!" Jawab sang penjual santai."Lho, memang tanya aja bayar?" protes sang dokter."Abboo mak deiye. Sayya dulu priksa ke Sampian, cuma tanya-tanya. Pian minta bayaran lima puluh rebu. Saya cuma minta lima ribu. Lebih murah ta iye..""grhhhrhglklrrrsrsrsrlkgr"

yg penting emoticon-Ngakak
0
4.1K
11
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Jokes & Cartoon
Jokes & CartoonKASKUS Official
52.8KThread5.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.