Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

comancheAvatar border
TS
comanche
Unesa Tuding Citraland Langgar Aturan
SURABAYA (Surabaya Pagi) – Berawal dari speed bump (polisi tidur) yang dinilai tidak nyaman oleh pengguna jalan yang setiap hari melintas di jalan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Kini, persoalan jalan tersebut semakin meruncing setelah pihak Unesa menuding Citraland telah melanggar aturan dari hasil perjanjian kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dibuat antara Unesa dengan Citraland pada tahun 2002. Yang intinya, Citraland telah menyalahgunakan jalan Unesa itu sebagai jalan umum tanpa seijin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) selaku pemilik lahan sah.

Hal itu diungkapkan oleh Rektor Unesa Prof Warsono. Prof Warsono, menyatakan heran atas sikap dan maksud dari Citraland. Namun, pihaknya menegaskan jika jalan tersebut tetap menjadi aset (milik, red) Unesa. Namun, dirinya tak menampik jika Unesa telah melakukan MOU dengan Citraland pada 2002 silam. Dan terkait isinya, Warsono masih enggan merincinya.

Lebih lanjut Warsono mengemukakan, jika kendati tanah dan jalan tersebut merupakan menjadi aset Unesa. Namun, kewenangan atas tanah dan jalan tersebut adalah milik Kementerian. "Jadi, setelah kami cek. Belum ditemukan adanya ijin dari menteri. Padahal aset itu milik menteri. Dan rektor hanya berkuasa menggunakan dan tidak punya kewenangan untuk mengalihkan aset," sebutnya saat dikonfirmasi terpisah.

Bahkan, Warsono menyatakan jika masih ada cara untuk melakukan membatalkan MoU tersebut. Tentunya melalui kementerian atau peradilan. Bahkan jika pihak Citraland merasa dirugikan atas penutupan tiga hari (16-18 Oktober 2015) mendatang untuk keperluan wisuda oleh Unesa. Citraland-pun bisa mengajukan gugatan.

"Intinya, tanah dan jalan tersebut adalah milik kementerian yang hak gunanya diserahkan pada Unesa. Jadi, bagaimanapun juga, jalan Unesa bukanlah jalan umum. Jika ada pihak yang merasa dirugikan, silahkan mengajukan gugatan. Disanalah nanti akan diuji oleh peradilan," tukasnya.

Terkait pengaturan lalu lintas, Unesa juga sudah berkirim surat untuk koordinasi dengan polisi. "Kami juga sudah sosialisasikan ke pihak Citraland juga," kata Rektor Unesa Prof Dr Warsono.

Dari penelusuran Surabaya Pagi, MoU antara Unesa dengan Citraland dilakukan pada tanggal 19 Juni 2002, dengan Nomor 04/J37/HM.02.03/2002 tentang Pembangunan Kolam Renang dan Jalan Pendukungnya.

Mahasiswa Unesa Siap Melawan Citraland
Dari informasi yang berhasil digali Surabaya Pagi di lapangan. Persoalan jalan Unesa ini muncul ketika sejumlah pengguna jalan yang melintas di jalan ber-speed bump tersebut memostingnya di media sosial sebuah radio lokal di Surabaya. Darisana, persoalan itu terus menerus dibahas. "Kami seolah-olah disudutkan oleh warga yang berkomentar di media tersebut. Padahal, jalan itu kan milik kami. Bukan milik umum," sebut sejumlah mahasiswa Unesa kepada Surabaya Pagi, Rabu (14/10/2015).

Dan memang, masih kata sejumlah mahasiswa Unesa. Sejak disepakatinya MOU antara Unesa dan Citraland, jalan itu pun dibangun oleh Citraland yang difungsikan Citraland untuk akses masuk perumahan miliknya. Namun Citraland diduga melanggar perjanjian itu, bahkan tidak ijin dengan Pemerintah Pusat, yang tak lain tanah Unesa masih dimiliki secara sah oleh Kemdikbud. "Saat itu, Unesa ditukar guling oleh Citraland dengan bangunan kolam renang dan gapura masuk Unesa. Tapi, sayangnya Citraland sepertinya seenaknya asal bangun. Malah tidak pernah ijin dulu ke pusat,” ungkap salah satu mahasiswa Unesa jurusan Pendidikan Olahraga yang enggan menyebut namanya.

Namun, pasca terciptanya MOU tersebut, jalan tersebut ternyata acap kali dibuat kebut-kebutan oleh para pengguna jalan. Seringkali pula digunakan untuk arena balapan. Bahkan, kecelakaan pun tak jarang terjadi. Satu diantaranya, korban kecelakaan adalah mahasiswa Unesa sendiri. Yaitu pada 19 April 2015 lalu. "Kejadiannya pagi hari. Dan sang penabrak lari tak bertanggungjawab," beber mereka.

Bermula dari kejadian tersebut dan atas aduan mahasiswa, pihak Unesa akhirnya memasang 6 (enam) speed bump yang dipasang secara bertahap. Bahkan dari pantauan di lapangan, sudah terpasang rambu "masuk kawasan kampus unesa ; kecepatan maksimal 25Km/Jam". Namun, pemasangan ini justru mendapat protes keras dari pengguna jalan yang terus menerus menghujat Unesa di obrolan media sosial.

Namun, para mahasiswa itu mengingatkan kepada Citraland, bahwa dari histori pembangunan perumahan Citraland itu, jalan utama menuju perumahan mewah itu yakni melalui Jalan Lontar. “Harusnya mereka sudah punya jalan utama sendiri, di Jalan Lontar. Kok malah sekarang dengan seenaknya ke arah sini (Jalan Unesa),” jelasnya.

Pernyataan Citraland
Terpisah, Direktur PT Ciputra Surya Tbk, Sutoto Yakobus, justru mendukung apa yang dilakukan oleh Unesa, yakni memasang speed bump, sebagai pembatas kecepatan. “Agar tidak ada pengendara yang ugal-ugalan,” kata Sutoto.
Namun saat dikejar soal disebut telah melanggar dari perjanjian kerjasama dengan Unesa, Sutoto enggan menjelaskan secara detail dan lebih memilih menyerahkan kepada Unesa. “Coba tanyakan ke Unesa saja. Biar mereka yang bicara,” tambahnya.

Sementara Kunadi Tanggono, City Manager PT Ciputra Surya Tbk mengatakan, untuk mengantisipasi adanya penutupan jalan, pihak Ciputra akan memberikan jalan alternatif untuk warga Citraland selama tiga hari kedepan yang akan ditutup total. Kunadi menjelaskan, jalan alternatif tersebut diantaranya Lontar masuk ke Bukit Darmo Boulevard, jalur utara bisa melewati Tandes atau Banyu Urip. Sementara kendaraan yang ke arah Bukit Bali bisa melewati Lakarsantri ke Wiyung dan jalan Lidah Wetan menuju Wiyung.

"Sebenarnya jalan alternatif melewati jalan-jalan kecil ini masih juga timbul kepadatan. Kami bermaksud membantu masyarakat dan siap bekerjasama dengan Pemkot untuk memberi pelayanan pada masyarakat," ujar dia.

Polisi Adakan Forum Bersama
Sementara itu, terkait permasalah tersebut, Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Andre J.W. Manuputty mengatakan jika pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti Dishub Kota Surabaya dan DCKTR Kota Surabaya. "Ia benar, pertemuan kami itu hanya sebuah forum untuk mengetahui status tanah dan jalan. Selanjutnya untuk menemukan solusi atas tanah dan jalan tersebut," sebutnya.

Namun, untuk hasil forum yang digelarnya, AKBP Andre menyatakan sudah melaporkannya kepada Kapolrestabes. Sehingga, penyelesaian atas konflik tersebut, pihaknya masih akan menunggu perintah pimpinannya (Kapolrestabes, red). "Bagaimanapun, fungsi kami adalah masalah lalu lintas. Karena kemarin banyak laporan yang masuk ke kami, atas keluhan speed bump tersebut. Maka, kami turun tangan," tegasnya.

Terkait adanya jadwal penutupan tiga hari mendatang. AKBP Andre membenarkan dengan bukti adanya pemberitahuan pihak Unesa kepada satuannya (Satlantas). "Yang pasti, kami sudah siapkan personil yang akan siaga disana selama penutupan. Begitu pula dengan rekayasa lalu lintas yang harus kita lakukan. Semuanya sudah kita siapakan. Karena dengan adanya penutupan, arus lalu lintas jalan raya terimbas pasti akan padat," tandasnya.

DPRD Sarankan Unesa-Citraland Duduk Bersama
Anggota Komisi C DPRD yang membidangan soal pembangunan, mengingatkan Universitas Negri Surabaya ( Unesa) dan Citraland untuk duduk bersama dalam menyelesaikan persoalan jalan secara bijak. Pasalnya jika kedua belah pihak saling ngotot tentunya akan berakibatan fatal pada kemacetan.

"Kami menghimbuh supaya duduk bersama dan menyelesaikan persoalan, dan Unesa kami minta lebih arif dan bijak jangan sepihak menutup jalan yang nanti akan terjadi kemacetan sangat parah," kata Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Vicensiua Awey, Rabu (14/10/2015). Awey juga meminta pihak Dinas Perhubungan Surabaya dan Pemkot Surabaya mencoba melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak. "Kalau memang Unesa pengen perbaikan kerjasama, ya duduk bareng dengan Citraland untuk kaji ulang dan jangan di tutup dulu sebelum ada kesepakatan jika kerjasama awal menurut rektor Unesa sekarang ini cacat hukum," pungkasnya.

http://surabayapagi.com/index.php?3b...3817581d26a7c1

Sing mahasiswa utowo alumni Unesa endi suarane? Iki rame saiki... Yok opo menurutmu dulur?

Lek menurutku dewe iku dalan iku aset-e Unesa, dadi terserah unesa kate dikapakno emoticon-Blue Guy Peace
Diubah oleh comanche 16-10-2015 02:54
0
8.9K
305
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surabaya
SurabayaKASKUS Official
5.3KThread2.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.