• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bongkar paradikma ttg sedekah, Gelar/urai ttg si Motivator Sedekah...

andimulyaAvatar border
TS
andimulya
Bongkar paradikma ttg sedekah, Gelar/urai ttg si Motivator Sedekah...
"MASUK SURGA ITU GAK  PENTING..!"
[Think Different - Kyai Kanjeng]

INGAT : Tulisan ini khusus untuk para BEJATS (begundal), mereka yang sedang berproses mencari kebenaran Tuhan.
Yang mengaku Alim atau ahli ibadah atau Ustad minggir dulu, nanti dulu, jangan Komen.
Jangan berharap ada dalil-dalil dari Syekh Zulkifli Jabal Syueb Sanusi (embuh sopo kui? - Gak tau siapa Itu ?). Monggo.

BEBERAPA tahun belakangan marak 'SEDEKAH AJAIB' yang sering digiatkan oleh itu, Si Ustad 'nganu'. Sekedar hanya saling mengingatkan, "SEDEKAH itu dalam rangka BERSYUKUR, berbagi rejeki & kebahagiaan, BUKAN dalam rangka MENCARI REJEKI. Ingat itu!
Kalau Anda mengharapkan kembalian berlipat-lipat dari sedekah, itu bukan sedekah, tapi dagang! Paham?"

Aku nggak mengecam juga, lha wong taraf imannya masih segitu kok.
Kalau menyedekahkan uang, sepeda motor, mobil, rumah, helikopter atau apa pun, ya wis, kasihkan saja, titik! Setelah itu Jangan Berharap Apa-apa. Walau mungkin akan dibalas dengan berlipat ganda, tapi ketidaktepatan dalam niat menjadikan sedekah bukan lagi sedekah, melainkan sekedar jual beli. Sedekahnya sudah bagus, tapi janji Tuhan jangan pernah dijanjikan oleh manusia, nggak boleh!

Banyak orang beribadah yang masih salah niat gara-gara manut omongan si motivator sedekah. Njaik haji/umroh biar dagangannya lebih laris. Sholat Duha biar diterima jadi PNS, biar duit banyak, biar jadi milyarder biar dihormati orang. Ibadah itu dalam rangka bersyukur, titik! Menangislah pada Tuhan tapi bukan berarti jadi cengeng. Nabi dalam sholatnya menangis, tapi sebenarnya itu adalah menangisi. Beda antara menangis dan menangisi. Kalau menangis itu kecenderungan untuk dirinya sendiri, tapi kalau menangisi itu untuk selain dirinya : orangtua, anak, istri, kakek, nenek, saudara, sahabat dan seterusnya.

Ada seorang pedagang miskin yang dagangannya nggak laku, dia sabar dan ikhlas : "kalau memang saya pantasnya miskin, dagangan saya nggak laku, saya ikhlas, manut ae, yang penting Tuhan ridho sama saya." Malah keikhlasan seperti ini yang langsung dijawab oleh Tuhan dengan rejeki berlimpah yang tak disangka-sangka datangnya.

Tapi kalau kita yang ditimpa sial, dagangan nggak laku, biasanya langsung mewek : "Ya Tuhan kenapa saya kok mlarat, miskin, dagangan gak laku, gak bisa beli montor, gak bisa beli mobil, aku salah apa sih..!???" Waaahh..., malaikat langsung gregeten, nampar mukamu : "Oalaaaaah.., cengeng byanget kamu ya...!!!"

Iman seseorang memang tidak bisa distandarisasi. Tiap  mempunyai kapasitas iman yang berbeda.
Makanya kalau jadi imam harus paham makmumnya. Makmumnya koboi tapi bacaan imamnya panjang-panjang disamakan dengan anak pesantren. Akhire makmumnya di belakang nggerundel, gak ihklas.

Jadi gini loh... Simple... usahakan berbuat baik jangan sampai orang tahu. Kalau bisa jangan sampai orang tahu kalau kita sholat. Lebih ekstrim lagi, jangan sampai Tuhan tahu kalau kita sholat (walau itu nggak mungkin). Pokoknya lakukan saja apa yang diperintahkan dan jauhi yang dilarang-Nya, titik! Itu adalah sebuah bentuk keikhlasan, tanpa pamrih yang luar biasa. Sudah suwung, sudah nggak perduli dengan iming-iming imbalan pahala, yang penting Tuhan ridho, nggak marah pd kita.

Motong rambut atau kuku nggak harus nunggu hari Jum'at. Lha wong paling pingin ML aja kok ya harus nunggu malam Jum'at, Ni gimana sih? Itulah kita, tarafnya masih kemaruk (serakah) pahala. Nggak ada pahala, nggak ibadah. Ini jangan diartikan meremehkan Sunnah Rosul. Pikir sendiri!

"Surga itu nggak penting..!" Tuhan memberi bias yang bernama surga dan neraka. Tapi kebanyakan manusia hanya kepincut pada surga. Akhirnya mereka beribadah tidak fokus kepada Tuhan. Kebanyakan kita beribadah karena ingin surga dan takut pada neraka. Kelak kalau kita berada di surga, bakalan dicueki oleh Tuhan. Karena dulu sewaktu di dunia cuma mencari surga, nggak pernah mencari Tuhan. Kalau kita mencari surga belum tentu mendapatkan Tuhan. Tapi kalau kita mencari Tuhan otomatis mendapatkan surga. Kalau nggak dikasih surga, terus kita kost dimana???

"Cukup sudah, jangan nambah file di kepalamu tentang surga dan neraka. Fokuskan dirimu hanya pada Tuhan (damai).  Karena sebenarnya orang yang berada di surga adalah orang yang mencari Tuhan. Dzat yang sangat layak dicintai di atas segala makhluk dan alam semesta..."


Salam Rahayu - Kyai Asbak

Lanjut dimari gan >>> ~۞★ஜ๑ kyai asbak berbagi ilmu ۞★ஜ๑~ >>> http://kask.us/h6AVu

Spoiler for komen dr agan yg setuju:


Spoiler for komen dr agan kurang setuju:


























Untuk saya pribadi dan semuanya... Apapun itu orang hidup itu lakuin yg diucap dan katakan yg udah engkau lakukan... Tanyalah yg kau butuhkan... Dan tumbuhlah dr yg sudah kau dapet (nglakuinnyA)
Saya ndak suci makanya pengin mensucikan... Saya ndak benar makanya pengen baik... Saya ndak bisa iklas selain buang hajat makanya sedekah sebanyak2nya... Yg merasa Atau sok suci/benar ini yg bahaya... Intinya... Bahkan Rosul aja yg dah jelas2 dijanjikan masuk surga oleh Allah aja setiap hari sujud mohon ampun tengah malam begadang mohon ampun... Puasa sampek jelek... senin kamis selalu... Apa beliau merasa atau sok suci dan baek... Apa lagi cuman kita ini yg tinggal umat to, nyaris masuk surga aja dah buagus.

Krn sesungguhnya... nilai hidupmu sesungguhnya itu yg sudah masnya capai/kenyataan nyata skrg ini, baik nilai spiritualmu, agama ndakik2, kepahaman keilmuan apapun itu... Nyatamu skrg ini ya itu levelmu

Banyak ahli bacot ttg supra... Spiritual... Khotbah agama... Apa pencapaianmu... Keluarga... Yayasan... Kekayaan (kekayaan dmn bukan minta duit saat khotbah ya, kekayaan yg bener2 usaha) manfaatmu.

Itulah level hakekat sesungguhnya kespirutualanmu.. Ma'rifatulloh yg hakiki.

Salam Rahayu - Kyai Asbak



Seberkas kasepuhan saking Kanjeng Sunan Kalijogo. 

1. Urip Iku Urup
(Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih baik)

2. Memayu Hayuning Bawono, Ambrasto dur Hangkoro
(Manusia hidup di dunia harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan; serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak).

3. Suro Diro Joyo Jayaningrat, Lebur Dening Pangastuti
(segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dgn sikap bijak, lembut hati dan sabar)

4. Ngluruk Tanpo Bolo, Menang Tanpo Ngasorake, Sekti Tanpo Aji-Aji, Sugih Tanpa Bondho
(Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa mengandalkan kekuatan; Kaya tanpa didasari kebendaan)

5. Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
(Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri; Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu).

6. Ojo Gumunan, Ojo Getunan, ojo Kagetan, ojo Aleman
(Jangan mudah terheran-heran; Jangan mudah menyesal; Jangan mudah terkejut-kejut; Jangan mudah kolokan atau manja).

7. Ojo Ketungkul Marang Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
(Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi).

8. Ojo Kuminter Mundak Keblinger, ojo Cidra Mundak Cilaka
(Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka berbuat curang agar tidak celaka).

9. Ojo Milik Barang Kang Melok, Aja Mangro Mundak Kendo
(Jangan tergiur oleh hal-hal yang tampak mewah, cantik, indah; Jangan berfikir mendua agar tidak kendor niat dan kendor semangat).

10. Ojo Adigang, Adigung, Adiguno
(Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti)
Diubah oleh andimulya 15-11-2015 08:21
0
17.3K
154
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.