Percaya sama Wali ga? Yang punya karomah atau kelebihan mirip Para Nabi jaman dulu.
TS
firdausiahmad
Percaya sama Wali ga? Yang punya karomah atau kelebihan mirip Para Nabi jaman dulu.
Langsung aja gan... Dewasa ini dan memang dan memang ada dari Hadits bahwa islam akan terpecah menjadi 72 atau 73 golongan gitu...
dan anehnya semuanya ngaku di 1 golongan itu (sepertinya) hhheee
Agan masuk yang mana?
Sorry ni sebelumnya bukan sok suci atau agamis gitu
cuma share aja. No debat kusir.
Coba kita bijak berkomentar, belajar menghargai keyakinan orang lain.
Berikut ane share cerita dan foto-foto para Wali gan. InysaAllah sumber dapat dipercaya.
Klo ga percaya juga ane ga maksa, karena ga akan bisa kita maksa "percaya" kita ke orang lain.
Spoiler for Abuya Muhammad Alwy Maliki:
Quote:
Pada suatu hari, sayangnya, penulis tidak ingat persis tanggal, bulan dan tahunnya, Abuya Sayyid Muhammad Bin Alawy Al-Maliki Al-Hasani berniat berziyaroh kepada kakek beliau baginda Rasulullah di Madinah, Namun beliau bingung mengenai cara dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan niatnya tersebut. Sebab, semua urusan beliau biasanya di laksanakan setelah melalui istikharah atau mendapat isyarah (petunjuk dari Rasulullah atau para Auliya’ pendahulu beliau).
Di tengah-tengah kebingungannya itu, pada suatu malam, tiba-tiba ada seorang tamu mengetuk pintu asrama kami di ar-Rushaifah. Ketika itu, Abuya sudah meninggalkan majlis ta’limnya, karena waktu sudah agak malam. Kebetulan penulis ketika itu berada di dekat pintu. Setelah pintu di buka, ternyata tamu tersebut adalah orang arab bergamis putih dan memakai gutrah di kepalanya layaknya orang arab saudi. Ia datang menyerahkan sebuah amplop surat yang alamatnya di tujukan kepada Abuya.
Di malam itu penulis mendapatkan banyak surat dan amanat yang semuanya di tujukan kepada beliau. Seperti biasa setelah melakukan shubuh berjamaah dan wirid bersama, penulis segera melaporkan dan menyerahkan semua surat dan amanat kepada beliau (Abuya Sayyid Muhammad al-Maliki) dan biasanya Abuya membaca surat di tempat atau memerintahkan muridnya untuk membacakannya kepada beliau jika isinya tidak bersifat rahasia. Dari sekian banyak surat, ada satu surat yang membuat Abuya takjub bercampur haru. Pengirim surat itu adalah seorang saudagar Tajir dari Kota Jeddah. Di dalam surat itu, ia mengisahkan bahwa dirinya bermimpi Rasulullah.
Begini kisah selengkapnya :
Suatu saat, saudagar itu di landa kebingungan. Pasalnya, ia memiliki banyak harta yang sudah di belanjakan untuk kebutuhan hidupnya, tetapi masih tersisa beberapa Ribu Reyal (mata uang Saudi Arabia). Di saat itulah ia menjadi bingung hendak di kemanakan sisa uang tersebut. Tak lama kemudian ia tertidur. Di dalamnya tidurnya dia bermimpi bertemu denga Rasulullah yang memerintahkannya untuk sisa uang itu kepada Abuya Sayyid Al-Maliki. Di dalam mimpi itu, Rasulullah berkata kepadanya :
“Hai Fulan! Uangmu yang masih tersisa belikan mobil yang memuat 50 orang, lalu berikan mobil itu kepada anakku Sayyid Muhammad al-Maliki Mekkah. Ia ingin berziyaroh kepadaku bersama murid-muridnya tetapi tidak memiliki kendaraan.”
Saudara itupun terbangun dan langsung mengirimkan surat itu kepada Abuya, memang benar, saat itu Abuya sedang kebingungan mencari mobil agak besar yang sekiranya memuat lebih banyak penumpang, sementara mobil yang sudah ada tidak memadai. dan Subhanallah semua urusan mobil, mulai dari STNK dan lain-lainnya dapat di selesaikan pada hari itu juga, sehingga Abuya bersama murid-muridnya dapat berangkat ke Madinah al-Munawwaroh di hari itu juga untuk berziyaroh kepada kakek beliau baginda Rasulullah, berhubung saat itu tidak di jumpai mobil yang memuat 50 orang, maka saudagar itu menghadiahi beliau dua mobil, yang satu bus mini dan satunya lagi Nissan, mobil yang besar itu kemudian oleh Abuya di beri nama Al-Busyro yang artinya sesuatu yang menggembirakan, sedangkan yang kecil di beri nama Al-Karimah yang artinya yang mulia.
Penulis : murid beliau, Al-Habib Musthafa Husain al-Jufri
Kedua gan. Sang Kontrofersi
KH Abdurrahmad Addakhil, KH Abdurrahman Wahid
GusDur gan...
simak coba.
Spoiler for GusDur:
Ga usah disebutin deh ane pecinta Gusdur atau bukan pasti udah pada tau.
Gini kadang gan. Ga semua agama bisa dinalar pake logika.
dan ga semua itu harus pake dalil (dasar dalam beragama)
kenapa ane ngomong begini ??? karena kita ga akan tau apakah itu dalil atau bukan
menurut kita statmen, bisa jadi malah itu dalil yang sangat valid keabsahannya.
dan menurut kita dalil eh taunya malah dalil yang nyesatin wkwkwkwkwkk
Jadi intinya kenapa Manusia punya akal pikiran karena untuk membedakan mana yang hak dan mana yang batil.
kalo otak mah kebOOOO juga punya
selow lagi gan jangan terlalu di seriusin, wong cuma dunia maya ko.
Cerita Pertama.
Guru Ane sendiri
Doi Alhafidz gan (Apal Quran 30 Juice ) Mondok di Tebuireng
Sebelum doi dapet ijasah 30 Jus nya doi mimpi di usap kepalanya ama Beliau Gusdur.
Subhanallah...
Cerita keramat orang yang apal Alquran 30 jus ga usah ditanya lagi.
kita sewaktu ngaji ni.
3 Murid baca Quran di depan guru (Hafidz)
kalo dari seorang salah baca doi tau gan.
jadi ngalor ngidul dah. masi pagi masi freeeshhh
enak nulis
dulu juga ada Kyai Sepuh di Tebuireng
klo ga bener namanya KH Idris Kamali atau KH Yusuf Mashar gitu (klo salah mohon dikoreksi)
Waktu beliau meninggal dan di Ngajiin ama santrinya, dan ada santrinya yang salah baca Qurannya, tangan beliau
(AllahuYarham) gerak2 nandain ngoreksi bacaan muridnya gan...
Subhanallah gaa ????
Singkat aja deh
Dulu juga sebelum Gusdur jadi Ketua PBNU dan Presiden hampir semua Kyai NU di mimpiin Mbah Hasyim (kakek Gusdur pendiri NU)
Cek cerita ini gan
Quote:
Jakarta, NU Online
Jika anda datang ke tempat Gus Dur, anda akan diterima dengan baik, butuh saran dan nasehat, ia akan memberi masukan, bahkan jika membutuhkan uang untuk keperluan ummat, ia tak segan-segan memberikan apa yang dimilikinya, sekalipun secara pribadi ia sangat membutuhkan.
Ciri umum para kiai memang seperti itu, siap didatangi masyarakat kapan saja untuk menerima keluh kesah dari ummat, tetapi pengorbanan yang dilakukan oleh Gus Dur melampaui prestasi rata-rata para kiai sehingga penghormatan yang diberikan kepadanya juga jauh lebih tinggi, apalagi dengan sejumlah karomah yang dimilikinya. Masyarakat menyebutnya wali.
Nasihin Hasan, teman akrab Gus Dur dalam aktifitas LSM, memiliki kisah yang bisa menjadi teladan tentang pengorbanan Gus Dur.
Tahun 80-an, mereka berdua bergiat di LSM Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M). Untuk beraktifitas, Gus Dur kala itu sudah memiliki sebuah mobil merk Citroen kecil berwarna merah, yang seringkali ditaruh di kantor P3M.
Suatu ketika, Gus Dur berencana meningkatkan kesejahteraan keluarga, maklum ada istri dan sejumlah anak yang harus disiapkan biaya sehari-hari dan kebutuhan sekolahnya yang semakin hari semakin besar.
Usaha yang digagas adalah mendirikan pabrik kecap. Sayangnya, biaya investasi awalnya belum punya. Lalu muncullah ide untuk melego mobil merah itu. Nasihin menuturkan, ia diminta bantuan Gus Dur untuk menjualkan.
Setelah ditawarkan ke sana-sini, beberapa bulan kemudian, terjuallah Citroen kecil tersebut dengan harga tiga juta rupiah. Maklum sudah mobil rongsokan. Sinta Nuriyah, istri Gus Dur juga sudah menunggu-nunggu uangnya agar bisnis bisa segera dimulai.
Singkat cerita, transaksi dilakukan, mobil sudah berpindah tangan, digantikan dengan uang segepok yang ditaruh dalam amplop yang oleh Nasihin segera diantar ke rumah Gus Dur.
“Ngak sampai satu hari, ada seorang kiai datang. Ngak tahu gimana ceritanya, duit dalam amplop yang belum dihitung itu diserahkan semuanya ke kiai tersebut,“ kata Nasihin yang menjadi ketua PP Lakpesdam periode 2004-2010 ini.
“Yang kena kan Saya, ditanyain ibu Sinta Nuriyah"
"Bagaimana uangnya yang sudah ditunggu berbulan-bulan itu?" tanya Ibu Sinta
"Ya saya ngak tahu,“
"Trus bagaiman rencana bikin pabrik kecapnya?"
"Ya, saya juga ngak tahu," jawab Nasihin.
Lemaslah mereka berdua dan bubarlah rencana membikin pabrik kecap yang sudah dirancang dalam waktu lama itu,tak ada biaya lagi sementara mobil juga sudah berpindah tangan.