Meski akhirnya hanya berhasil masuk garis finis di urutan keempat pada seri terakhir MotoGP 2015 di Valencia, Spanyol, Minggu (8/11), pebalap Italia, Valentino Rossi mendapat pujian. Meski bukan bermain di negaranya, Rossi yang memulai balapan di urutan terakhir, mampu menyalip 22 pebalap lainnya.

Pada GP Valencia, pebalap Spanyol, Jorge Lorenzo menjadi yang terdepan di Sirkuit Ricardo Tormo. Lorenzo juga berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2015 setelah mengumpulkan 330 poin dan hanya 5 poin di depan Rossi.

Jutaan penonton yang menyaksikan GP Valencia tentu terkagum dengan perjuangan Rossi agar berusaha naik podium dan menjadi juara dunia. Dengan tekad baja, Rossi yang start dari grip paling belakang langsung berada di posisi 15 saat lap pertama berakhir.

Secara perlahan namun pasti, Rossi pun akhirnya bisa berada di posisi keempat pada putaran ke-13 dari 30 putaran. Namun, hingga akhir balapan, dia tak mampu mengejar tiga pebalap Spanyol, yakni Dani Pedrosa, Marc Marquez, dan Lorenzo.

Dua putaran akhir terjadi beberapa peristiwa menarik yang sempat membuat penonton menarik napas. Pedrosa dan Marquez nyaris menyalip Lorenzo. Namun, dua pebalap di belakang Lorenzo, terutama Marquez, terlihat tak menunjukkan kerja keras untuk meraih posisi terdepan. Padahal, jika saja salah satu dari dua pebalap Honda itu berhasil menyalip Lorenzo, tentu ceritanya menjadi lain.

Kejadian itu pun menimbulkan tanda tanya, apakah Pedrosa dan Marquez memang tak ingin menyalip Lorenzo? Apakah ada "Spain conspiracy" dari peristiwa itu?

Memang sulit untuk membuktikannya, namun Rossi secara tak langsung ingin mengatakan hal itu. "Hari ini, semua orang melihat rencana mereka, yang membuat saya sedih, dan ini hal yang sangat buruk bagi olahraga kita," ujar Rossi seusai pertandingan, seperti dikutip motorsport.com.

"Saya tidak tahu, mengapa para pebalap Honda membiarkan Yamaha menjadi juara. Saya sedih, Marquez seperti menjadi bodyquard bagi Lorenzo. Ini seperti yang sudah saya katakan sebelumnya bahwa mereka akan berkonspirasi melawan saya," ujar The Doctor.

http://www.beritasatu.com/olahraga/320602-rossi-korban-spanish-conspiracy.html