suaradepok.com – Lagi-lagi tindak kekerasan terjadi di sekolah. Jika belum lama ini tindakan kekerasan fisik terhadap siswa terjadi di salah satu SMP swasta yang berlokasi di Jalan Pemuda, Pancoran Mas Depok, kali ini kejadian itu terulang lagi di jenjang Sekolah Dasar (SD).

Kali ini, salah seorang guru SD Negeri di wilayah Mampang Pancoran Mas Depok dikabarkan sering melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap siswa-siswinya.

Adalah MS, oknum guru wanita di SD Negeri Mampang 1, Pancoran Mas Depok yang kali ini dikabarkan kerap melakukan tindakan kekerasan terhadap anak didiknya.

Seperti yang belum lama ini diungkapkan RTN (36). Orang tua dari siswa yang berinisial RV (11) ini mengatakan bahwa anaknya kerap mendapatkan perlakuan tidak baik di sekolah sehingga belakangan ini mental si anak menjadi tertekan.

“Bahkan saking takutnya dengan oknum guru itu, RV sering terbawa mimpi (mengigau) dan berteriak-teriak saat tidur di malam hari”, ungkap RTN kepada suaradepok.com, Selasa (13/10/2015).

Diungkapkan RTN, oknum guru berinisial MS itu sering mengikat tangan siswa-siswinya di bangku menggunakan tali rafia. MS juga tega menutup mulut siswanya dengan lakban untuk memberikan hukuman.

Tak hanya itu, untuk menampar wajah siswa-siswi yang akan dihukum, oknum guru MS kabarnya tidak melakukan dengan tangannya sendiri. Ia terlebih dahulu mengikat tangan muridnya di bangku dan kemudian memerintahkan kepada murid lain untuk menampar wajah siswa yang mendapatkan hukuman. Diduga hal itu dilakukan supaya ia terbebas dari masalah hukum (penganiayaan, red).

Kabarnya, tindakan guru MS itu, kerap dilakukan kepada siswa-siswi SDN Mampang 1 yang duduk di bangku kelas V dan VI.

“Saya sudah adukan tindakan oknum guru MS itu kepada Bapak Anwar Sanusi selaku Kepala Sekolah SDN Mampang 1. Kepala Sekolah pun mengaku sudah mengetahui hal tersebut. Namun hingga kini, sepertinya Kepala Sekolah mengabaikan aduan saya dan tidak memberikan tindakan tegas kepada MS”, papar RTN dengan nada kecewa.

Sekarang, lanjut RTN, anak saya takut untuk ke sekolah. RV hanya berdiam diri saja di rumah. “Kadang-kadang dia menangis ingin sekolah, tetapi karena takut dengan oknum guru MS, ia tidak berani untuk kembali bersekolah”, pungkas RTN.

Dikisahkan RTN, sejak kecil RV memang terlihat sangat aktif dan memiliki tenaga ekstra. Namun hingga kini, ia dan istrinya tidak pernah memperlakukan anaknya tersebut seperti yang dilakukan oknum guru MS.

Untuk itu, RTN berharap Dinas Pendidikan Kota Depok dapat menindaklanjuti hal ini. RTN ingin agar oknum guru yang melakukan tindakan kekerasan terhadap murid tersebut mendapatkan hukuman yang setimpal agar tidak mengulangi tindakannya di kemudian hari. (mersi)


Sumber

http://suaradepok.com/duh-guru-sd-ne...-aniaya-murid/