Di tahun 2011, ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan fosil dari makhluk asing di dalam meteor yang jatuh ke bumi. Makhluk asing yang dimaksud yakni sejenis bakteri. Setelah penelitian yang mendalam, ilmuwan terkenal Richard Hoover menegaskan kalau tidak ada tanda-tanda atau bukti kalau bakteri tersebut berasal dari bumi. Meteor yang jatuh itu pun juga merupakan meteor tertua di dalam sistem tata surya kita

Dibanding Mars, jarak Venus lebih dekat ke bumi, ukurannya pun hampir sama dengan bumi. Hanya saja sangat tidak mungkin untuk manusia dapat tinggal di Venus dikarenakan kondisinya yang ekstrem dan amat mematikan. Menariknya, tekanan dan suhu di atmosfernya hampir sama dengan di bumi, bahkan memiliki uap air dan oksigen meski jumlahnya kecil. Ditambah lagi terdapatnya unsur kimia karbonil sulfida yang merupakan sebuah indikasi adanya aktifitas biologis. Dan yang paling menarik, partikel-partikel berbentuk bakteri juga telah ditemukan di awan Venus

Sebelum proyek ‘Viking’ diluncurkan oleh NASA di pertengahan tahun 1970-an, pengetahuan manusia akan planet Mars sangat terbatas. Viking 1 adalah pesawat buatan Amerika yang pertama kali menyentuh permukaan Mars dengan tujuan untuk menjawab pertanyaan seluruh umat manusia “Adakah kehidupan di planet merah?”

Pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan Ya atau Tidak. Viking tidak menemukan adanya kehidupan, namun terdapat banyak bukti jika pernah terdapat kehidupan di Mars. Dan di tahun 2008, ilmuwan NASA membuat pernyataan bahwa tanah Mars mengandung bahan organik.

Bukan benua di bumi, Europa yang dimaksud disini adalah nama dari sebuah bulan di planet Jupiter. Bercak-bercak merah di Europa bisa jadi adalah bakteri yang sudah beku. Di bawah lapisan es-nya mengandung lebih banyak air daripada di bumi, menjadikan tempat ini sebagai tempat yang menunjang kehidupan. Radiasi infra merah yang telah dilakukan pada permukaan es nya pun memberikan hasil yang berbeda dengan es yang ada di bumi dan studi mengatakan jika hal ini disebabkan oleh bakteri

Sebuah sinyal berhasil dideteksi oleh ilmuwan di tahun 1977 dan dinamakan sinyal ‘WOW’. Sebenarnya apa yang ‘Wow’ dari sebuah sinyal? Pertama, tidak ada yang tahu asal dari transmisi ini. Kedua, kekuatan sinyal adalah 30x lebih kuat dari latar belakangnya. Dan ketiga, sinyal ini dideteksi di frekuensi yang terlarang bagi pemancar bumi dan ditransmisi dalam frekuensi tunggal. Radio di bumi tidak bekerja seperti itu

Sinyal ‘WOW’ hanya berlangsung selama 72 detik dan setelah analisis yang mendalam, seluruh ilmuwan setuju kalau sinyal atau transmisi ini berasal dari tempat yang jauh di luar angkasa.

Ilmuwan NASA mengatakan kalau makhluk hidup yang dihasilkan dari gas metana mungkin saja ada di Titan, sebuah bulan di planet Saturnus. Atmosfer Titan yang tebal juga kaya akan senyawa karbon, yakni bahan-bahan yang dipercaya menghasilkan kehidupan di bumi

Permukaan di Titan ditutupi oleh gas metana berbentuk cair, meski kehidupan didukung oleh adanya air, beberapa ilmuwan menegaskan kalau metana cair juga dapat mendukung kehidupan makhluk hidup dengan sel berbeda daripada yang di bumi. Data yang didapat dari satelit NASA melaporkan akan adanya keganjilan di atmosfer Titan, seperti misalnya tanda-tanda makhluk hidup bernapas.

Tiga hari setelah misi Apollo 11 diluncurkan, awak pesawat melaporkan akan adanya benda terbang asing tak jauh dari lokasi mereka. Bahkan astronot Buzz Aldrin pun mengakui apa yang dilihat awak pesawat

Berikut pernyataan Buzz di dalam interviewnya “Ada sesuatu di luar sana, amat dekat untuk dapat diobservasi. Bertahun-tahun saya telah hidup dalam kerahasiaan, sekarang saya dapat mengatakan kalau setiap hari, di Amerika, radar kita menangkap objek-objek dengan bentuk atau komposisi yang kita tak pernah ketahui. Tapi tidak seorang pun yang mau mempublikasikannya.”

Di bulan September 2010, Dewan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengangkat seorang astro-fisikawan berkebangsaan Malaysia, Mazlan Othman sebagai kepala perwakilan PBB untuk urusan luar angkasa (UNOOSA) – termasuk dalam hal kunjungan dari alien.

Sebuah tim ilmuwan Inggris menerbangkan balon ke angkasa sampai akhirnya balon itu mencapai stratosfer, mereka terkejut bukan kepalang ketika balon kembali dengan membawa organisme-organisme biologis kecil. Organisme ini ternyata menempel secara tidak sengaja ketika balon berada di angkasa. Setelah diteliti, mereka yakin kalau organisme kecil ini berasal dari luar bumi.

Bertahun-tahun manusia mencari planet yang mirip dengan bumi di luar angkasa sana yang mampu mendukung kehidupan. Ternyata hasilnya mencengangkan. Ada sekitar 11 milyar planet di galaksi kita yang dapat ditinggali. Mereka meng-orbit zona ‘Goldilocks’, yakni sebuah bagian dimana air diduga tersedia dan kehidupan dapat berlangsung. Salah satu planet mirip bumi paling terkenal yaitu planet Kepler 438B dengan jarak 470 tahun cahaya dari bumi.