RMOL. Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA), Ray Rangkuti termasuk yang paling keras mendesak Presiden Jokowi mencopot Prasetyo dari jabatan Jaksa Agung.

Dihubungi Kamis (5/11) Ray menilai selain nama Prasetyo disebut-sebut ikut mengetahui penyimpangan dana bantuan sosial Provinsi Sumatera Utara yang dilakukan sesama kader Partai Nasdem, Prasetyo juga tidak menunjukkan prestasi yang baik selama menjabat Jaksa Agung.

"Presiden Jokowi harus mengambil momentum ini untuk memperbaiki citra institusi Kejaksaan Agung yang menjadi harapan publik itu," tegas Ray lantang.

Pengamat politik dari Indonesia Public Policy Institute (IPPI), Agung Suprio juga menyayangkan keterlibatan elit Partai Nasdem dalam kasus ini. Menurut dia jabatan bergengsi seperti jaksa agung telah mengalami degradasi serius karena kasus gratifikasi tersebut.

"Ini harusnya tidak boleh terjadi jika Partai Nasdem memastikan sebelumnya bahwa kader yang diusulkan kepada Presiden untuk ditempatkan di posisi itu sudah clear," imbuh Agung.

Sebagaimana diberitakan, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho berbicara soal rencana pengamanan kasus dana bansos di Kejaksaan Agung. Dia mengaku pernah minta tolong kepada bekas Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella untuk menemui Jaksa Agung HM Prasetyo.

Dalam pemeriksaan KPK, Gatot mengaku menyerahkan duit Rp 500 juta kepada Evy Susanti. Istri Gatot yang juga menjadi tersangka KPK dalam kasus suap hakim PTUN Medan tersebut kemudian menyerahkan fulus kepada Kaligis.

Belakangan, dari pengakuan Evy diketahui uang tersebut diberikan kepada Maruli Hutagalung, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung.[wid]

http://politik.rmol.co/read/2015/11/...radasi-Serius-

Untuk Urusan Hukum seharusnya orang yang kredible, bukan Politikus dan punya rekam jejak yang mumpuni di Indonesia