sindikatjogjaAvatar border
TS
sindikatjogja
Memahami Operasi Fitnah dan Kabar Bohong dari Barisan Pendukung Prabowo-Hatta
Tabloid Obor Rakyat jilid 2 kembali terbit. Walaupun dikecam banyak kalangan karena berisi fitnah dan kabar bohong, barisan pendukung pasangan Prabowo-Hatta tidak kapok melancarkan tabloid fitnah jilid 2 tersebut. Hampir semua berita yang dikabarkan dalam tabloid Obor Rakyat terbantahkan validitasnya, bersifat subyektif dan menghasut. Fenomena tabloid Obor Rakyat ini hanyalah salah satu di antara ribuan kampanye hitam dan fitnah yang dilancarkan barisan pendukung pasangan Prabowo-Hatta. Kini bukan hanya Tabloid Obor Rakyat saja yang disebar untuk melakukan kampanye hitam, ada beberapa tabloid cetak lain yang menjangkau pelosok-pelosok pedesaan untuk menyebarkan fitnah dan kabar bohong terhadap pasangan Jokowi-Kalla.

Berdasarkan analisis percakapan di media sosial yang dilakukan politicawave.com, pasangan Jokowi-Jusuf Kalla lebih banyak menjadi sasaran kampanye negatif. Politicawave melakukan pemantauan percakapan di media sosial selama Mei 2014 lalu, seperti di Facebook, Twitter, blog, YouTube dan media online. Direktur Eksekutif Politicawave Yose Rizal mengatakan bahwa serangan kampanye negatif untuk Jokowi mencapai 95 persen.

Seharusnya masa kampanye pilpres dijadikan ajang untuk menunjukkan data-data dan informasi tentang kandidat capres-cawapres yang akan berkontestasi. Namun ibaratnya sedang kesetanan, barisan pendukung Prabowo-Hatta gencar sekali melancarkan fitnah dan kabar bohong, yang tak jelas sumber dan kebenarannya. Kabar mistis yang sulit diverifikasi kebenarannya pun digunakan oleh barisan pendukung Prabowo-Hatta. Mulai dari komentar tokoh Mahfud MD yang mengaku mendapat bisikan gaib dari Gus Dur sampai kicauan akun twitter tidak jelas, seperti : ragilnugroho. Akun twitter yang satu ini gemar sekali menceritakan kisah-kisah klenik yang berkaitan dengan capres Jokowi. Ada cerita tentang Jokowi yang memecat seorang dukun dari Sukoharjo. Atau kisah mistis Jokowi yang melihat penampakan Batara Kala pada diri Jusuf Kalla. Walau hampir dalam setiap akhir kicauannya, ragil nugroho selalu bilang : “….tidak usah terlalu dipercaya.”, namun pada hari-hari berikutnya kisah-kisah klenik yang menjelek-jelekkan Jokowi tetap dilanjutkannya.

Tampaknya barisan pendukung Prabowo sedang belajar cara propaganda Nazi Jerman, tapi masih mentah dan malu-malu. Perhatian pada hal-hal yang berbau mistis untuk dicampurkan dalam propaganda seperti ini pernah dilakukan Nazi dengan tujuan menyingkirkan lawan-lawan yang menghalangi ambisi politik mereka. Nazi menggunakan dokumen-dokumen mistik dari abad pertengahan untuk membenarkan dalih pemurnian ras Jerman. Namun bedanya Nazi melakukan propaganda berdasarkan penelitian mendalam yang berani diperdebatkan secara akademis, sementara barisan pendukung Prabowo hanya berceloteh tanpa dasar yang kuat. Nazi mengumpulkan 140 ribu buku dan dokumen di Kastil Count Haugwitz untuk mendukung propaganda mereka , sementara pendukung Prabowo mengumpulkan para pengangguran yang dibayar untuk melakukan kampanye hitam di berbagai media.

Sebenarnya masyarakat sudah cerdas dalam memilah-milah mana kabar faktual,dan sesuai dengan fakta yang sebenarnya dan mana yang abal-abal. Fakta-fakta yang menggugurkan serangan kampanye hitam dan fitnah dari kubu Prabowo-Hatta telah banyak disajikan. Beberapa dapat dibaca dalam link-link berikut :

-http://pemilu.tempo.co/read/news/2014/06/06/269583021/22-Kampanye-Jelekkan-Jokowi-di-Media-Sosial

-www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/12/n71jek-di-depan-ulama-jokowi-mengaku-tidak-terlibat-kasus-transjakarta

- http://www.merdeka.com/politik/jokow...herbertus.html

-http://www.republika.co.id/berita/pemilu/menuju-ri-1/14/06/10/n6wpno-heboh-contekan-jokowi-di-debat-capres-ini-penjelasannya

Namun barisan pendukung Prabowo-Hatta yang sedang kesetanan ini paham betul bahwa lebih mudah mencemari air daripada menjernihkannya. Operasi fitnah dan kabar bohong semakin gencar dilaksanakan untuk mencemari pikiran masyarakat luas. Mereka tidak peduli dengan kesepakatan untuk melaksanakan dan menjaga pilpres yang damai. Tujuan mereka hanya satu : untuk meraih kekuasaan, tidak peduli dengan nilai-nilai bhineka tunggal ika, bahkan Pancasila sekalipun taruhannya.

Sekali lagi, gencarnya operasi fitnah dan kabar bohong ini mengingatkan kita pada operasi propaganda Nazi, di mana rakyat Jerman saat ini sudah menganggapnya sebagai aib sejarah bangsa mereka. Ahli propaganda Nazi Jerman, Joseph Goebbels, pernah menulis : “…tidak ada orang yang dapat mengatakan propagandamu itu terlalu kejam, rendah, atau brutal, itu bukanlah kriteria yang relevan. Tujuan (propaganda) adalah bukan untuk menjadi jujur, adil, lemah lembut atau rendah hati , melainkan untuk berhasil…….Tidak ada standar keadaban dalam propagandamu.”



Jadi sudah jelas, barisan pendukung Prabowo-Hatta tidak akan berhenti melakukan operasi fitnah dan kabar bohong sampai mereka menang dalam pilpres nanti. Masalahnya sekarang ada pada diri kita sebagai pemilih. Maukah kita terhasut oleh operasi fitnah dan kabar bohong yang disebarkan dari kubu Prabowo Hatta ? Maukah kita digiring menuju peradaban gelap ala Nazi Jerman ?
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
8K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.