- Beranda
- The Lounge
Ribuan Dokter Diduga Terima Suap Obat, Wujudnya Dari Uang, Mobil Hingga PSK
...


TS
ibnutiangfei
Ribuan Dokter Diduga Terima Suap Obat, Wujudnya Dari Uang, Mobil Hingga PSK

Quote:
Gila gansis, mungkin demi mendapatkan penghasilan tambahan dari profesi dokter, mereka sampai mau menerima suap obat dari perusahaan farmasi. Inilah temuan mengejutkan dari hasil investigasi majalah tempo, karena wujud suapnya tidak hanya uang. Tapi ada yang sampai ditawari PSK. Gila bener, demi keuntungan yang berlipat-lipat perusahaan farmasi, sampai harus menempuh berbagai macam cara. Tidak peduli halal atau haram. Berikut laporan eksklusifnya:
Quote:
EKSKLUSIF: 2.125 Dokter Diduga Terima Suap Obat Rp 131 M
Quote:

Quote:
Permainan perusahaan farmasi dan dokter dalam meresepkan obat kepada pasien akhirnya terbongkar. Sesuai temuan Tim Investigasi Majalah Tempo, ada kolusi antara perusahaan farmasi dan dokter ketika meresepkan obat-obat tertentu kepada pasien.
Berdasarkan data yang dimiliki Tempo, PT Interbat diduga menggelontorkan duit hingga Rp 131 miliar dalam tiga tahun, yaitu sejak 2013 hingga 2015. Uang itu diberikan kepada para dokter. Tujuannya, diduga agar dokter meresepkan obat-obatan produksi Interbat.
Duit tersebut diduga mengalir ke setidaknya 2.125 dokter dan 151 rumah sakit yang tersebar di lima provinsi. Yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Data yang dimiliki Tempo menunjukkan seorang dokter bisa menerima uang dari Rp 5 juta sampai Rp 2,5 miliar.
Praktek kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi ini dibungkus dalam bentuk kerja sama. Dalam kerja sama itu, dokter akan menerima diskon 10-20 persen penjualan obat dari perusahaan farmasi. Namun, yang sangat janggal, diskon tersebut diberikan dalam bentuk uang dan fasilitas lainnya.
"Uang itu diberikan di muka," kata seorang mantan medical representative PT Interbat, Oktober lalu. Menurut dia, setelah menerima uang di muka, dokter wajib meresepkan obat-obat produksi Interbat selama periode tertentu. Biasanya untuk satu tahun.
Pengacara PT Interbat, Peter Tallaway, membantah bahwa Interbat menyuap dokter. Meski begitu, ia membenarkan Interbat memberikan diskon untuk apotek dan rumah sakit. "Kalau beli banyak, ya, mendapat potongan, misalnya sampai 50 persen," ujar Peter, pertengahan Oktober lalu. Sumber
Berdasarkan data yang dimiliki Tempo, PT Interbat diduga menggelontorkan duit hingga Rp 131 miliar dalam tiga tahun, yaitu sejak 2013 hingga 2015. Uang itu diberikan kepada para dokter. Tujuannya, diduga agar dokter meresepkan obat-obatan produksi Interbat.
Duit tersebut diduga mengalir ke setidaknya 2.125 dokter dan 151 rumah sakit yang tersebar di lima provinsi. Yaitu Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Data yang dimiliki Tempo menunjukkan seorang dokter bisa menerima uang dari Rp 5 juta sampai Rp 2,5 miliar.
Praktek kolusi antara dokter dan perusahaan farmasi ini dibungkus dalam bentuk kerja sama. Dalam kerja sama itu, dokter akan menerima diskon 10-20 persen penjualan obat dari perusahaan farmasi. Namun, yang sangat janggal, diskon tersebut diberikan dalam bentuk uang dan fasilitas lainnya.
"Uang itu diberikan di muka," kata seorang mantan medical representative PT Interbat, Oktober lalu. Menurut dia, setelah menerima uang di muka, dokter wajib meresepkan obat-obat produksi Interbat selama periode tertentu. Biasanya untuk satu tahun.
Pengacara PT Interbat, Peter Tallaway, membantah bahwa Interbat menyuap dokter. Meski begitu, ia membenarkan Interbat memberikan diskon untuk apotek dan rumah sakit. "Kalau beli banyak, ya, mendapat potongan, misalnya sampai 50 persen," ujar Peter, pertengahan Oktober lalu. Sumber
Quote:
EKSKLUSIF: Suap Obat, Dokter Terima Mobil Yaris hingga Camry
Quote:

Quote:
Suap dari perusahaan farmasi kepada para dokter masih terjadi. Penelusuran Tempo menunjukkan suap tersebut bertujuan agar dokter meresepkan obat produksi perusahaan farmasi kepada pasien. Data dan informasi yang dimiliki Tempo menunjukkan suap kepada dokter bisa berupa duit maupun barang. Bahkan, tak sedikit dokter menerima mobil.
Sejumlah medical representative—biasa disingkat medrep, staf perusahaan obat yang bertugas melobi dan mempromosikan obat kepada para dokter—dari berbagai perusahaan farmasi membenarkan pemberian mobil kepada para dokter. Widodo, misalnya, medrep pabrik obat di Jawa Timur, mengaku perusahaannya pernah membelikan mobil untuk tiga dokter di Semarang, Jawa Tengah.
“Kijang Innova, Toyota Yaris, dan Honda CR-V. Semua atas izin kantor pusat,” kata Widodo kepada Tempo awal Oktober lalu.
Tempo juga mendapatkan salinan dokumen keuangan PT Interbat, perusahaan farmasi yang masuk peringkat lima besar di Indonesia. Dalam dokumen itu disebutkan, Dokter Lasmida N. Nuriman, dokter spesialis anak di Tangerang, pernah menerima Toyota Camry.
Cicilan mobil tersebut juga dibayarkan oleh Interbat, yaitu sekitar Rp 70 juta yang terbagi dalam beberapa termin. Lasmida enggan menanggapi data tersebut. “Saya tak punya waktu (menjawab pertanyaan Anda),” katanya saat dihubungi pada 9 Oktober 2015.
Benarkah dokumen tersebut? Dalam dokumen itu juga disebutkan pemberian mobil Toyota Innova untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Babat, Lamongan, Jawa Timur. Kepala Bagian Keuangan Muhammadiyah Babat, Ernik Widiya Astutik, membenarkan telah menerima dana dari Interbat Rp 456 juta pada 2013. “Uang itu dibelikan mobil untuk keperluan rumah sakit, sisanya untuk membeli obat-obata,” kata Ernik bulan lalu. Ernik membenarkan mobil yang kini dimiliki rumah sakit adalah Toyota Innova.
Direktur Utama Interbat, Noto Sukamto, menolak permintaan wawancara dan meminta pengacaranya, Pieter Talaway, menanggapi penelusuran Tempo. Pieter membantah Interbat menyuap para dokter dalam bentuk duit maupun barang. “Dokter itu bukan orang bodoh, mereka tunduk pada kode etik. Mereka tahu obat mana yang baik dan itu yang dipakai. Komisi untuk para dokter itu nonsense,” kata Pieter. Sumber
Sejumlah medical representative—biasa disingkat medrep, staf perusahaan obat yang bertugas melobi dan mempromosikan obat kepada para dokter—dari berbagai perusahaan farmasi membenarkan pemberian mobil kepada para dokter. Widodo, misalnya, medrep pabrik obat di Jawa Timur, mengaku perusahaannya pernah membelikan mobil untuk tiga dokter di Semarang, Jawa Tengah.
“Kijang Innova, Toyota Yaris, dan Honda CR-V. Semua atas izin kantor pusat,” kata Widodo kepada Tempo awal Oktober lalu.
Tempo juga mendapatkan salinan dokumen keuangan PT Interbat, perusahaan farmasi yang masuk peringkat lima besar di Indonesia. Dalam dokumen itu disebutkan, Dokter Lasmida N. Nuriman, dokter spesialis anak di Tangerang, pernah menerima Toyota Camry.
Cicilan mobil tersebut juga dibayarkan oleh Interbat, yaitu sekitar Rp 70 juta yang terbagi dalam beberapa termin. Lasmida enggan menanggapi data tersebut. “Saya tak punya waktu (menjawab pertanyaan Anda),” katanya saat dihubungi pada 9 Oktober 2015.
Benarkah dokumen tersebut? Dalam dokumen itu juga disebutkan pemberian mobil Toyota Innova untuk Rumah Sakit Muhammadiyah Babat, Lamongan, Jawa Timur. Kepala Bagian Keuangan Muhammadiyah Babat, Ernik Widiya Astutik, membenarkan telah menerima dana dari Interbat Rp 456 juta pada 2013. “Uang itu dibelikan mobil untuk keperluan rumah sakit, sisanya untuk membeli obat-obata,” kata Ernik bulan lalu. Ernik membenarkan mobil yang kini dimiliki rumah sakit adalah Toyota Innova.
Direktur Utama Interbat, Noto Sukamto, menolak permintaan wawancara dan meminta pengacaranya, Pieter Talaway, menanggapi penelusuran Tempo. Pieter membantah Interbat menyuap para dokter dalam bentuk duit maupun barang. “Dokter itu bukan orang bodoh, mereka tunduk pada kode etik. Mereka tahu obat mana yang baik dan itu yang dipakai. Komisi untuk para dokter itu nonsense,” kata Pieter. Sumber
Quote:
EKSKLUSIF: Suap Obat, Dirut RSCM Pernah Ditawari PSK
Quote:

Quote:
Model rayuan seorang medical representative (medrep) perusahaan obat kepada para dokter bisa beragam. Ada yang halus, banyak juga yang vulgar. Direktur Umum Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, C.H. Soejono, pernah menjadi korban mereka yang agresif.
Sang medrep dari perusahaan farmasi ternama itu menawarkan Soejono seorang lady escort alias teman kencan saat sedang menghadiri seminar di Bali beberapa tahun lalu. Penawaran itu, katanya, disampaikan si medrep dari perusahaan obat terkenal itu sambil berbisik-bisik.
Awalnya Soejono mengaku tidak paham maksud si Medrep karena berkata apakah butuh ditemani atau tidak. “Setelah akhirnya paham, saya langsung marah dan membentak dia,” kata Soejono kepada Tempo pertengahan Oktober kemarin. Sejak itu, Soejono selektif menemui medrep, itu pun hanya untuk memperkenalkan obat baru yang memang ia tak tahu.
Kelik Suhendri, bekas medrep perusahaan farmasi yang masuk lima besar di Tanah Air, mengaku pernah mengantarkan delapan dokter spesialis ke kawasan prostitusi di wilayah Mangga Besar, Jakarta. “Setelah mereka selesai dihibur dan ‘pijit’, saya ditelepon dan disuruh membayar,” ujar Kelik yang sekarang memilih berwiraswasta. Tiap dokter, katanya, menghabiskan uang sekitar Rp 8 juta.
Medrep adalah ujung tombak perusahaan farmasi. Head External Communication PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan medrep berperan mengenalkan obat produksi Kalbe kepada para dokter, terutama obat-obatan yang memerlukan resep untuk menebusnya. “Di Indonesia, kami memiliki sedikitnya 5 ribu medrep dan karyawan marketing,” kata Hari, Senin dua, pekan lalu.
Tugas seorang medrep sebenarnya adalah hanya memperkenalkan obat-obat baru kepada para dokter. Dari penelusuran Tempo, kini para medrep itu turut berperan sebagai ujung tombak penyuapan ke para dokter. “Apa pun yang diminta si dokter akan kami penuhi agar obat kami dimasukkan ke dalam resep obat,” kata Widodo, seorang medrep yang bekerja di Medan. Sumber
Sang medrep dari perusahaan farmasi ternama itu menawarkan Soejono seorang lady escort alias teman kencan saat sedang menghadiri seminar di Bali beberapa tahun lalu. Penawaran itu, katanya, disampaikan si medrep dari perusahaan obat terkenal itu sambil berbisik-bisik.
Awalnya Soejono mengaku tidak paham maksud si Medrep karena berkata apakah butuh ditemani atau tidak. “Setelah akhirnya paham, saya langsung marah dan membentak dia,” kata Soejono kepada Tempo pertengahan Oktober kemarin. Sejak itu, Soejono selektif menemui medrep, itu pun hanya untuk memperkenalkan obat baru yang memang ia tak tahu.
Kelik Suhendri, bekas medrep perusahaan farmasi yang masuk lima besar di Tanah Air, mengaku pernah mengantarkan delapan dokter spesialis ke kawasan prostitusi di wilayah Mangga Besar, Jakarta. “Setelah mereka selesai dihibur dan ‘pijit’, saya ditelepon dan disuruh membayar,” ujar Kelik yang sekarang memilih berwiraswasta. Tiap dokter, katanya, menghabiskan uang sekitar Rp 8 juta.
Medrep adalah ujung tombak perusahaan farmasi. Head External Communication PT Kalbe Farma Hari Nugroho mengatakan medrep berperan mengenalkan obat produksi Kalbe kepada para dokter, terutama obat-obatan yang memerlukan resep untuk menebusnya. “Di Indonesia, kami memiliki sedikitnya 5 ribu medrep dan karyawan marketing,” kata Hari, Senin dua, pekan lalu.
Tugas seorang medrep sebenarnya adalah hanya memperkenalkan obat-obat baru kepada para dokter. Dari penelusuran Tempo, kini para medrep itu turut berperan sebagai ujung tombak penyuapan ke para dokter. “Apa pun yang diminta si dokter akan kami penuhi agar obat kami dimasukkan ke dalam resep obat,” kata Widodo, seorang medrep yang bekerja di Medan. Sumber
Quote:
Suap Obat: Dokter Terima Duit, Begini Pandangan ICW
Quote:

Aktivis ICW Tama Satrya Langkun (kanan) di dampingi Koordinator Bidang Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho (tengah) dan peneliti Indonesia Legal Roundtable (ILR) Erwin Natosmal (kiri). TEMPO/Dasril Roszandi
Quote:
Peneliti Indonesia Corruption Wacth (ICW) Tama Satrya Langkun menanggapi hasil temuan Tim Investigasi Majalah Tempo mengenai praktik kolusi antara perusahaan farmasi dan dokter terkait peresepan obat. Sesuai catatan keuangan Interbat yang diperoleh media ini, sebanyak 2.125 dokter dan 151 rumah sakit yang tersebar di lima provinsi diduga menerima uang dan barang dari PT Interbat.
Tama mengatakan penerimaan uang oleh dokter tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi apabila memenuhi beberapa unsur yang diatur undang-undang. Ia mengatakan ada beberapa aturan yang mengatur mengenai gratifikasi terhadap dokter.
Selain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada pula Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan. "Di dalam Permenkes 14 ini sangat jelas diatur mengenai gratifikasi," kata Tama, Rabu, 4 November 2015.
Misalnya, kata dia, Pasal 1 ayat (3) Permenkes 14 menyebutkan bahwa gratifikasi adalah pemberian uang, barang, rabat atau discount, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan jabatan dan kewenangan. Lalu Pasal 1 ayat 4, gratifikasi yang dianggap suap adalah gratifikasi yang diterima oleh aparatur kementerian kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan wewenang penerima.
"Apakah dokter termasuk aparatur Kementerian Kesehatan? Jika termasuk, baik negeri maupun swasta, tentu diatur oleh permenkes ini," kata dia. Tama menambahkan, di dalam Pasal 4 Permenkes 14 ini dijelaskan empat bentuk gratifikasi yang dianggap suap, yaitu marketing fee atau imbalan yang bersifat transaksional yang terkait dengan pemasaran suatu produk; cashback yang diterima instansi yang digunakan untuk kepentingan pribadi.
Lalu, gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa, serta pelayanan publik. Terakhir, sponsorship yang terkait dengan pemasaran atau penelitian suatu produk.
Adapun di dalam UU Pemberantasan Korupsi, kata dia, penerimaan gratifikasi disyaratkan hanya kepada penyelenggara negara dan pegawai negeri. Meskipun demikian, Tama mengatakan pengertian penyelenggara negara dan pegawai negeri di sini dapat diperdebatkan dalam konteks dokter tersebut.
Sebagai contoh, dia menjelaskan, sebelum dokter melaksanakan tugas melayani pasien ataupun membuka tempat praktik, terlebih dahulu harus mendapat izin dokter serta Surat Tanda Registrasi (STR). STR ini diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, yaitu lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan STR.
"Jadi, dokter dapat melaksanakan tugas melayani masyarakat setelah mendapat otoritas dari lembaga negara, dokter termasuk dalam bagian gratifikasi yang diatur di dalam UU Pemberantasan Korupsi," ujar Tama.
Karena itu, dengan konteks tersebut, Tama berpandangan bahwa dokter yang menerima uang dari perusahaan farmasi terkait dengan peresepan obat, harus melaporkannya ke KPK. Jika dalam waktu 30 hari kerja sejak menerima uang itu tidak melapor ke KPK, dapat dikategorikan suap. Sumber
Tama mengatakan penerimaan uang oleh dokter tersebut dapat dikategorikan sebagai gratifikasi apabila memenuhi beberapa unsur yang diatur undang-undang. Ia mengatakan ada beberapa aturan yang mengatur mengenai gratifikasi terhadap dokter.
Selain Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, ada pula Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2014 Tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan. "Di dalam Permenkes 14 ini sangat jelas diatur mengenai gratifikasi," kata Tama, Rabu, 4 November 2015.
Misalnya, kata dia, Pasal 1 ayat (3) Permenkes 14 menyebutkan bahwa gratifikasi adalah pemberian uang, barang, rabat atau discount, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya yang berhubungan dengan jabatan dan kewenangan. Lalu Pasal 1 ayat 4, gratifikasi yang dianggap suap adalah gratifikasi yang diterima oleh aparatur kementerian kesehatan yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan wewenang penerima.
"Apakah dokter termasuk aparatur Kementerian Kesehatan? Jika termasuk, baik negeri maupun swasta, tentu diatur oleh permenkes ini," kata dia. Tama menambahkan, di dalam Pasal 4 Permenkes 14 ini dijelaskan empat bentuk gratifikasi yang dianggap suap, yaitu marketing fee atau imbalan yang bersifat transaksional yang terkait dengan pemasaran suatu produk; cashback yang diterima instansi yang digunakan untuk kepentingan pribadi.
Lalu, gratifikasi yang terkait dengan pengadaan barang dan jasa, serta pelayanan publik. Terakhir, sponsorship yang terkait dengan pemasaran atau penelitian suatu produk.
Adapun di dalam UU Pemberantasan Korupsi, kata dia, penerimaan gratifikasi disyaratkan hanya kepada penyelenggara negara dan pegawai negeri. Meskipun demikian, Tama mengatakan pengertian penyelenggara negara dan pegawai negeri di sini dapat diperdebatkan dalam konteks dokter tersebut.
Sebagai contoh, dia menjelaskan, sebelum dokter melaksanakan tugas melayani pasien ataupun membuka tempat praktik, terlebih dahulu harus mendapat izin dokter serta Surat Tanda Registrasi (STR). STR ini diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia, yaitu lembaga pemerintah yang berhak mengeluarkan STR.
"Jadi, dokter dapat melaksanakan tugas melayani masyarakat setelah mendapat otoritas dari lembaga negara, dokter termasuk dalam bagian gratifikasi yang diatur di dalam UU Pemberantasan Korupsi," ujar Tama.
Karena itu, dengan konteks tersebut, Tama berpandangan bahwa dokter yang menerima uang dari perusahaan farmasi terkait dengan peresepan obat, harus melaporkannya ke KPK. Jika dalam waktu 30 hari kerja sejak menerima uang itu tidak melapor ke KPK, dapat dikategorikan suap. Sumber
Quote:
Memang setahu ane, gaji yang diterima seorang dokter terbilang minim. Tidak sebanding dengan biaya kuliah yang sudah dikeluarkan. Namun, gaji yang minim tersebut tidak bisa dijadikan alasan atau membenarkan praktek-praktek suap semacam itu. Seharusnya seorang dokter harus bisa berpikir lebih kreatif untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan yang halal tentunya. Misalkan nyambi berjualan susu kambing. Ane yang usaha produksi batik saja nyambi berjualan susu kambing. Apapun usahanya asalkan halal, bikin hati lebih tenang dan insyaallah lebih berkah.
Quote:
Mampir ke trit ane yg lain:
Spoiler for Trit ane yg lain:
[Sungguh Terlalu!!!] Bencana Asap Dijadikan Bahan Lelucon Anak Muda
Ketika Rossi Jadi Sniper yang Menembak Jatuh Marquez
[Sungguh Terlalu!!!] Lahan Bekas Kebakaran Hutan Sudah Ditanami Sawit
Berbagai Macam Makanan yang Gagal untuk Perayaan Halloween
Penampakan Orang-orang Dunia Nyata ke Dalam Dunia The Simpsons
[Kenalin Nih] Mbah Supri, Kakek yang Jago Main Sepatu Roda Ekstrem di Jalanan Jogja
Demi Nge-tes Lem Super, Seorang Produser TV Rela Tergantung Di Bawah Balon Udara
Seperti Inilah Karya Unik Sandro Giordano, Fotografer Spesialis Pose Terjungkal
Meme Pelesetan Nama yang Bikin Ane Ngakak
Ketika Bule Membayar Jajanan dengan Uang Dolar
Polisi yang Melakukan Pungli, Enaknya Diberi Hukuman Apa ya?
[Mantabz Gan!] Beginilah Aksi Nekat KoPK, Demi Trotoar Tanpa Sepeda Motor
Beginilah Wujud Kanaba, Mesin Laundry dan Pengering Buatan Asli Orang Bantul
Inilah Dia, Tingkatan Barang-Barang KW yang Perlu Kita Ketahui
[Mantabz Dah] Beginilah Wujud Mobil Tenaga Surya Karya Mahasiswa ITS
Seniman ini Membuat Potret Wajah dari Lakban Packing
Inilah Seni Melukis yang Menjadikan Mata Sebagai Kanvasnya
Inilah Dia, Persahabatan Langka Antara Iguana dan Marmoset
Demi Sang Anak, Lelaki ini Menciptakan Jungkitan 'Terpanjang' di Dunia
Kisah Unik Dibalik Pembuatan Gembok Cinta Malioboro
Berbagai Permainan Unik dan Aneh yang Pernah Dibuat dalam Bentuk Papan Permainan
[Mantabz Banget Dah] Inilah Dia, Penjahat Paling Bodoh dan Konyol
[Keren] Coffee Shop Bertemakan Laboratorium Kimia Ada di Turki
Pasangan Online Berantem Gara-Gara Wajah di Foto Tak Sesuai dengan Aslinya
[Keren Gansis] Seni Memahat Di Ujung Pensil Karya Salavat Fidai
[Keren Plus Ngeri] Di Peru Ada Hotel Unik yang Menggantung Di Tebing
Desainer Grafis ini Mencocokkan Warna Pantone dengan Objek Kecil Di sekitarnya
Mengenal BACA, Organisasi Moge Pelindung Anak Kecil Korban Penganiayaan
Seniman Graffiti Ini Senang Ngerjain yang Punya 'Kanvas'
Ketika Rossi Jadi Sniper yang Menembak Jatuh Marquez
[Sungguh Terlalu!!!] Lahan Bekas Kebakaran Hutan Sudah Ditanami Sawit
Berbagai Macam Makanan yang Gagal untuk Perayaan Halloween
Penampakan Orang-orang Dunia Nyata ke Dalam Dunia The Simpsons
[Kenalin Nih] Mbah Supri, Kakek yang Jago Main Sepatu Roda Ekstrem di Jalanan Jogja
Demi Nge-tes Lem Super, Seorang Produser TV Rela Tergantung Di Bawah Balon Udara
Seperti Inilah Karya Unik Sandro Giordano, Fotografer Spesialis Pose Terjungkal
Meme Pelesetan Nama yang Bikin Ane Ngakak
Ketika Bule Membayar Jajanan dengan Uang Dolar
Polisi yang Melakukan Pungli, Enaknya Diberi Hukuman Apa ya?
[Mantabz Gan!] Beginilah Aksi Nekat KoPK, Demi Trotoar Tanpa Sepeda Motor
Beginilah Wujud Kanaba, Mesin Laundry dan Pengering Buatan Asli Orang Bantul
Inilah Dia, Tingkatan Barang-Barang KW yang Perlu Kita Ketahui
[Mantabz Dah] Beginilah Wujud Mobil Tenaga Surya Karya Mahasiswa ITS
Seniman ini Membuat Potret Wajah dari Lakban Packing
Inilah Seni Melukis yang Menjadikan Mata Sebagai Kanvasnya
Inilah Dia, Persahabatan Langka Antara Iguana dan Marmoset
Demi Sang Anak, Lelaki ini Menciptakan Jungkitan 'Terpanjang' di Dunia
Kisah Unik Dibalik Pembuatan Gembok Cinta Malioboro
Berbagai Permainan Unik dan Aneh yang Pernah Dibuat dalam Bentuk Papan Permainan
[Mantabz Banget Dah] Inilah Dia, Penjahat Paling Bodoh dan Konyol
[Keren] Coffee Shop Bertemakan Laboratorium Kimia Ada di Turki
Pasangan Online Berantem Gara-Gara Wajah di Foto Tak Sesuai dengan Aslinya
[Keren Gansis] Seni Memahat Di Ujung Pensil Karya Salavat Fidai
[Keren Plus Ngeri] Di Peru Ada Hotel Unik yang Menggantung Di Tebing
Desainer Grafis ini Mencocokkan Warna Pantone dengan Objek Kecil Di sekitarnya
Mengenal BACA, Organisasi Moge Pelindung Anak Kecil Korban Penganiayaan
Seniman Graffiti Ini Senang Ngerjain yang Punya 'Kanvas'
Quote:
TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
NANTIKAN TRIT ANE BERIKUTNYA
Diubah oleh ibnutiangfei 06-11-2015 11:13


tien212700 memberi reputasi
1
63.3K
Kutip
381
Balasan


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.8KThread•93.1KAnggota
Urutkan
Terlama


Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru