- Beranda
- The Lounge
Mayat tanpa identitas dikuburnya dimana gan? Ngeri!
...
TS
yoggiandhi7780
Mayat tanpa identitas dikuburnya dimana gan? Ngeri!
HALO AGAN SISTA BAHAGIA TERUS POKONYA
MARI KITA CARI TAU GAN
Dari sumber lain menyampaikan cerita dari tukang gali kubur mayat tanpa identitas ini gan
Keheningan siang hari di ujung taman peristirahatan terakhir Tegal Alur menyisakan cekam yang menggeliat. Gundukan tanah merah yang amburadul mengundang imajinasi mistis yang menyengat bulu kuduk. Kebanyakan makam di area itu tanpa epitaph (nisan).
Sebagian yang jelas bertuliskan Mr dan Mrs X. Sebagian lainnya, hanya batang kayu, dan ranting kering sebagai pertanda. Lantas, siapa yang terbaring di gelapnya liang lahat alam barzah sana? Tuan dan nyonya siapa? Bisa jadi mereka itu dulunya orang baik, atau penjahat bertato yang ditemukan tewas mengambang di kali.
”Bisa siapa aja,” tutur Marshan kepada INDOPOS (JPNN Group) saat ditemui bersama tiga rekan seprofesinya, Andriansyah, 28; Syamsul, 30 dan Rahman, 30.
Para perawat dan penggali makam TPU Tegal Alur itu dengan ramah menyapa INDOPOS, Selasa (25/8) siang lalu saat datang ke tempat kerjanya.
Spesialisasi pemuda asli Tegal Alur ini memang menggali kubur. Tak terkecuali, lubang khusus bagi tuan dan nyonya tanpa nama itu. Lokasinya nun jauh di area belakang taman. Di tanah merah yang tak berumput, dulunya bekas lapangan sepak bola.
Kontras dengan makam umum yang disediakan untuk warga yang beridentitas. Rumputnya hijau, di batu nisan nama dan identitas mereka ditulis jelas. ”Tanah makam di area Mr X itu kalau hujan becek, kalau macul musim panas kerasnya minta ampun,” ujar Marshan yang bertopi putih.
Jenazah-jenazah itu datangnya dari berbagai rumah sakit ternama di Jakarta. Seperti dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat; Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan; dan Rumah Sakit RS Polri di kawasan Jakarta Timur.
Bandeng istilahnya, kata Marshan, jenazah itu korban temuan kepolisian. Bisa jadi korban pembunuhan, residivis, kecelakaan lalu lintas. Bisa juga gelandangan tanpa identitas yang meninggal dunia di jalan.
”Itu mayat-mayat lama yang sudah berbulan-bulan di rumah sakit. Sudah divisum, karena tempat penyimpanannya penuh, terus dikirim ke sini untuk dikubur,” katanya.
Sebagian lainnya kiriman dari panti-panti sosial di seantero Ibu Kota. Lelaki berkumis tebal itu menyebut, penghuni panti yang meninggal dunia karena sakit maupun ketuaan, tapi tidak ada keluarga yang mengurus. Paling banyak menerima dari panti sosial itu enam jenazah.
”Mereka dikirim ke sini sudah dibungkus kain kafan, dipocongin gitu, tinggal dikubur aja," ucapnya.
sumber
UPDATE GAN
Jawabannya bener gan. Banyak mahasiswa kedokteran membutuhkan mayat untuk mempelajari anatomi tubuh manusia. Tapi mayatnya tidak diambil secara ilegal karena ada prosedur tersendiri yaitu jika tidak ada keluarga yang mengambil mayat tersebut. Biasanya mayat yang digunakan adalah orang yang tidak punya keluarga (tanpa identitas) misalnya gelandangan serta sudah mendapatkan izin dari pihak berwajib bahwa mayat ini tidak ada keluarganya.
Tapi nih gan, kalo mayat tersebut digunakan untuk diambil organ tertentunya untuk transplantasi, maka hal ini termasuk tindakan ilegal karena dalam UU Kesehatan No 36 dijelaskan tidak boleh ada praktek jual beli organ gan. ane kutip dari healt.detik
Ada cerita lain dari agan ini :
Terlepas dari omongan agan ini bener apa enggak, ane mau tanggepin dikit.
Menurut ane, mayat digiling itu gak manusiawi banget gan. Tuhan juga gak ngizinin kayanya buat ngejalanin peraturan buat ngegiling mayat kaya gitu. Menurut ane, pemerintah udah berindak sewajarnya dengan memfasilitasi para mayat tanpa identitas tersebut walaupun di kubur secara masal gitu gan. Bahkan kalo di Bali gan, mayat mayat tanpa identitas akan di kremasi jika tidak ada keluarganya yang mendatanginya dalam jangka waktu tertentu gan.
OKE MAKASI YA GAN UDAH MAMPIR DI TRIT ANE
BISA KALI GAN
KASIH GAN ANE HAUS
Quote:
Quote:
MARI KITA CARI TAU GAN
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Quote:
Dari sumber lain menyampaikan cerita dari tukang gali kubur mayat tanpa identitas ini gan
Keheningan siang hari di ujung taman peristirahatan terakhir Tegal Alur menyisakan cekam yang menggeliat. Gundukan tanah merah yang amburadul mengundang imajinasi mistis yang menyengat bulu kuduk. Kebanyakan makam di area itu tanpa epitaph (nisan).
Sebagian yang jelas bertuliskan Mr dan Mrs X. Sebagian lainnya, hanya batang kayu, dan ranting kering sebagai pertanda. Lantas, siapa yang terbaring di gelapnya liang lahat alam barzah sana? Tuan dan nyonya siapa? Bisa jadi mereka itu dulunya orang baik, atau penjahat bertato yang ditemukan tewas mengambang di kali.
”Bisa siapa aja,” tutur Marshan kepada INDOPOS (JPNN Group) saat ditemui bersama tiga rekan seprofesinya, Andriansyah, 28; Syamsul, 30 dan Rahman, 30.
Para perawat dan penggali makam TPU Tegal Alur itu dengan ramah menyapa INDOPOS, Selasa (25/8) siang lalu saat datang ke tempat kerjanya.
Spesialisasi pemuda asli Tegal Alur ini memang menggali kubur. Tak terkecuali, lubang khusus bagi tuan dan nyonya tanpa nama itu. Lokasinya nun jauh di area belakang taman. Di tanah merah yang tak berumput, dulunya bekas lapangan sepak bola.
Kontras dengan makam umum yang disediakan untuk warga yang beridentitas. Rumputnya hijau, di batu nisan nama dan identitas mereka ditulis jelas. ”Tanah makam di area Mr X itu kalau hujan becek, kalau macul musim panas kerasnya minta ampun,” ujar Marshan yang bertopi putih.
Jenazah-jenazah itu datangnya dari berbagai rumah sakit ternama di Jakarta. Seperti dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat; Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan; dan Rumah Sakit RS Polri di kawasan Jakarta Timur.
Bandeng istilahnya, kata Marshan, jenazah itu korban temuan kepolisian. Bisa jadi korban pembunuhan, residivis, kecelakaan lalu lintas. Bisa juga gelandangan tanpa identitas yang meninggal dunia di jalan.
”Itu mayat-mayat lama yang sudah berbulan-bulan di rumah sakit. Sudah divisum, karena tempat penyimpanannya penuh, terus dikirim ke sini untuk dikubur,” katanya.
Sebagian lainnya kiriman dari panti-panti sosial di seantero Ibu Kota. Lelaki berkumis tebal itu menyebut, penghuni panti yang meninggal dunia karena sakit maupun ketuaan, tapi tidak ada keluarga yang mengurus. Paling banyak menerima dari panti sosial itu enam jenazah.
”Mereka dikirim ke sini sudah dibungkus kain kafan, dipocongin gitu, tinggal dikubur aja," ucapnya.
sumber
Quote:
UPDATE GAN
Quote:
Jawabannya bener gan. Banyak mahasiswa kedokteran membutuhkan mayat untuk mempelajari anatomi tubuh manusia. Tapi mayatnya tidak diambil secara ilegal karena ada prosedur tersendiri yaitu jika tidak ada keluarga yang mengambil mayat tersebut. Biasanya mayat yang digunakan adalah orang yang tidak punya keluarga (tanpa identitas) misalnya gelandangan serta sudah mendapatkan izin dari pihak berwajib bahwa mayat ini tidak ada keluarganya.
Tapi nih gan, kalo mayat tersebut digunakan untuk diambil organ tertentunya untuk transplantasi, maka hal ini termasuk tindakan ilegal karena dalam UU Kesehatan No 36 dijelaskan tidak boleh ada praktek jual beli organ gan. ane kutip dari healt.detik
Ada cerita lain dari agan ini :
Quote:
Terlepas dari omongan agan ini bener apa enggak, ane mau tanggepin dikit.
Menurut ane, mayat digiling itu gak manusiawi banget gan. Tuhan juga gak ngizinin kayanya buat ngejalanin peraturan buat ngegiling mayat kaya gitu. Menurut ane, pemerintah udah berindak sewajarnya dengan memfasilitasi para mayat tanpa identitas tersebut walaupun di kubur secara masal gitu gan. Bahkan kalo di Bali gan, mayat mayat tanpa identitas akan di kremasi jika tidak ada keluarganya yang mendatanginya dalam jangka waktu tertentu gan.
OKE MAKASI YA GAN UDAH MAMPIR DI TRIT ANE
BISA KALI GAN
KASIH GAN ANE HAUS
0
56.6K
305
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya