Di dunia bulutangkis, ada sebutan pemain 'gado-gado'. Mirip dengan makanan bernama gado-gado, pengertian dari pemain 'gado-gado' adalah pasangan ganda yang terdiri dari pemain berbeda negara.
Hitungan pemain bulutangkis yg bermain secara 'gado-gado' tidaklah banyak. Bahkan bisa dibilang cukup jarang. Indonesia juga memiliki pemain yang bermain gado-gado.
Tidak semua pemain bulutangkis profesional bisa bermain gado-gado. Banyak faktor yang melatarbelakangi sebuah pasangan ganda di bulutangkis terdiri dari pemain yang berbeda asal negara. Faktor yang paling penting yaitu hal ini baru bisa dilakukan jika sang pemain tidak sedang berada di dalam pelatihan tingkat nasional di negaranya.
Dalam sejarah bulutangkis walau terbilang antik dan tidak lazim, tidak sedikit pasangan gado-gado yang justru akhirnya menghasilkan prestasi yang baik.
Banyaknya perbedaan seperti persoalan bahasa, tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk membangun chemistrydi atas lapangan.
Berikut ini adalah 7 pemain bulutangkis Indonesia ini pernah bermain gado-gado/berpasangan dengan pemain luar negeri:
Quote:
1. Flandy Limpele
Legenda Indonesia yang kini berkiprah di Jepang sebagai pelatih ini merupakan pebulutangkis yang merasakan beberapa kali berpasangan dengan pemain yang berbeda negara.
Tercatat pria kelahiran Manado ini pernah berpasangan dengan Lotte Jonathans (Belanda), Wen Hsing Chen (Taiwan), Britta Andersen (Denmark) dan Anastasia Russkikh (Rusia) di ganda campuran.
Tak hanya di ganda campuran, peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade 2004 bersama Eng Hian tersebut juga pernah berpasangan 'gado-gado' dengan Vladimir Malkov dari Rusia di ganda putra.
Antara tahun 2001 dan 2003, dia dan Eng Hian sempat pindah untuk bermain di Inggris. Dalam nomor ganda campuran, Flandy berpasangan dengan Vita Marissa sejak tahun 2005. Keduanya pernah memenangkan kejuaraan Japan Open 2006, dan menjadi juara Asia tahun 2008. Flandy Limpele/Anastasia Russkikh (Rusia) menjuarai White Nights 2009 di nomer ganda campuran. Flandy Limpele/Vita Marissa berhasil menjuarai India Open 2009. Flandy Limpele/Wen Hsing Chen (Taiwan) menjuarai ganda pria di Vietnam Open Grand Prix 2009.
Quote:
2. Hendra Setiawan
Hendra Setiawan juga tercatat pernah berpasangan dengan pemain dari negara lain. Ia pernah berpasangan dengan pemain asal Rusia, Anastasia Russkikh di ganda campuran. Prestasi keduanya terbilang cukup mengesankan yakni runner up Indonesia Superseries 2010 dan semifinalis All England 2011.
Pasangan gado-gado Hendra Setiawan/Anastasia Ruskikh bertemu setelah Vita Marissa yang mempertemukan dua pemain beda benua tersebut. Saat itu, Anastasia Ruskikh meminta bantuan Vita untuk dicarikan pasangan bermain untuk menjelajahi tiap turnamen super series. Akhirnya, Vita menawarkan kepada Hendra yang langsung disetujui oleh peraih emas Olimpiade 2008 tersebut. Kebetulan, Hendra tengah keluar dari Pelatnas Cipayung bersama Markis Kido ketika itu.
Quote:
3. Vita Marissa
Vita Marissa tak ketinggalan dalam hal ini. Mantan pasangan Liliyana Natsir itu pernah mencari peruntungan lewat jalan dengan bermain dengan pasangan berbeda negara. Vita pernah berpasangan dengan pemain asal Thailand, Saralee Thoungthongkam di kejuaraan Indonesia Superseries 2010. Mendapat banyak dukungan dari suporter di Istora, keduanya hanya bisa menembus hingga babak semifinal.
Sebelum itu, Vita pernah berpasangan dengan Nova Widianto dan menjadi pasangan ganda campuran yang cukup ditakuti. Ketika ia mengalami cedera bahu pada kejuaraan Malaysia Open 2004, kariernya sebagai atlet sempat terganggu. Dalam kejuaraan di Athena ia hanya mampu bertahan sampai delapan besar saja. Meskipun demikian, Vita tetap mampu memetik dua medali emas pada Pekan Olahraga Nasional 2004 di Palembang.
Karena cideranya bertambah parah, Vita harus menjalani operasi dan pemulihan selama enam bulan. Sehingga Nova Widianto pun dipasangkan dengan Lilyana Natsir. Vita akhirnya kembali tampil dengan pasangan Flandy Limpele dan berhasil menjuarai kejuaraan Japan Open 2006.
Dalam nomor ganda wanita, Vita dipasangkan dengan Lilyana Natsir. Mereka ikut memperkuat tim Piala Uber Indonesia tahun 2008, dan menjuarai Indonesia Open untuk nomor ganda wanita pada tahun yang sama.
Quote:
4. Alvent Yulianto Chandra
Alvent Yulianto Chandra adalah salah satu pemain bulu tangkis Ganda Putra Indonesia yang berpasangan dengan Hendra Aprida Gunawan. Alvent berasal dari klub Suryanaga Gudang Garam Surabaya. Pengalamannya antara lain bertanding dalam Piala Thomas (2004 dan 2006) dan Piala Sudirman (2003 dan 2005).
Bersama Luluk Hadiyanto, Alvent sempat menduduki peringkat 1 dunia ganda putra bulutangkis di tahun 2004. Merekapun menjuarai 4 turnamen super series dalam tahun itu. Sempat 'menghilang' setelah keluar dari pelatnas, pebulutangkis tampan asal Banyuwangi (Jawa Timur) ini menggebrak kembali di tahun 2009 dengan menjadi juara ke-2 Malaysia Super Series bersama partner barunya, Hendra Aprida Gunawan. Hebatnya, mereka menjadi juara 2 meskipun tanpa pelatih, tanpa sponsor, dan tanpa persiapan.
Alvent yang sempat dikabarkan akan pensiun di tahun 2013 lalu ternyata muncul bersama pasangan barunya asal Jepang, Shintaro Ikeda. Bersama Shintaro, Alvent sempat mengikuti lima kejuaran termasuk Kejuaraan Dunia 2013 di Guangzhou. Pencapaian terbaik keduanya adalah perempat final Macau Open Grand Prix Gold 2013.
Quote:
5. Tony Gunawan
Tony Gunawan adalah salah satu pemain bulu tangkis Indonesia yang terkenal, peraih medali emas Olimpiade 2000 di nomor ganda putra bersama dengan Candra Wijaya, selain itu Tony Gunawan/Candra Wijaya banyak menjuarai kejuaraan dan berhasil menduduki peringkat satu dunia. Pasangan ini adalah salah satu ganda putra terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Tony berhasil merebut berbagai gelar juara dengan banyak pasangan. Ia pernah pernah berpasangan dengan beberapa pemain Indonesia lainnya yaitu Victo Wibowo, Candra Wijaya, Halim Haryanto.
Saat melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat, suami dari Eti Tantra ini menjadi pelatih sekaligus pemain di Orange County Badminton Club, California. Ia mewakili negara tersebut dan berhasil menjuarai beberapa kejuaraan saat berpasangan dengan Howard Bach dan Bob Malaythong.
Tony Gunawan juga merupakan pemain ganda putra yang pernah meraih medali emas sebanyak dua kali pada Kejuaraan Dunia tahun 2001 (bersama Halim Heryanto) dan pada Kejuaraan Dunia tahun 2005 (bersama Howard Bach, asal Amerika Serikat). Prestasi lainnya adalah berhasil menjadi Juara All England Championship 1999 (Tony Gunawan/Candra Wijaya) dan 2001 (Tony Gunawan/Halim Haryanto).
Quote:
6. Pia Zebadiah Bernadeth
Pia Zebadiah adalah pebulu tangkis Indonesia yang pernah berada di peringkat 6 dunia ketika bermain di ganda putri dan ganda campuran. Pia merupakan adik dari pebulu tangkis mantan ganda putra nomor 1 dunia, Markis Kido dan juga ganda putra Indonesia lainnya Bona Septano. Saat ini ia bermain di ganda campuran dengan Kakaknya Markis Kido dan Ganda Putri Rizky Amelia Pradipta. Pia juga pernah bermain sebagai ganda putri bersama Debby Susanto dan ganda campuran bersama Fran Kurniawan.
Baru-baru ini ia juga bermain di ganda campuran dengan Robert Blair, pemain Skotlandia. Pasangan ganda campuran Pia Zebadiah Bernadeth/Robert Blair per tanggal 29 Oktober 2015 menempati peringkat 143 dunia. Di Dutch Open 2015 pasangan ini berhasil mencapai babak perempatfinal dan akhirnya menjuarai Swiss International 2015.
Quote:
7. Aprilsasi Putri Lejarsar Variella
Aprilsasi Putri Lejarsar Variella merupakan pasangan ganda putri bersama Pia Zebadiah Bernadeth, namun ia juga punya pasangan gado-gado di nomer ganda campuran berpasangan dengan Firdaus M. Gustaf, pemain Jerman kelahiran Indonesia.
Ia juga tercatat pernah berpasangan dengan Twina Bora (Bahrain) dan Ezgi Epice (Turki) di nomer ganda putri dan juga pernah berpasangan dengan Jaffer Ebrahim (Bahrain) di nomer ganda campuran.
Sekian dulu tentang Pemain Bulutangkis Gado-gado Indonesia, mari dukung pemain bulutangkis Indonesia di kejuaraan tingkat dunia.